Kepala Badan PPSDM
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof.
Abdul Kadir beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Barat untuk berdialog
dengan pemerintah Provinsi Sulawesi
Barat dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Provinsi
Sulawesi Barat.
Kegiatan yang dilaksanakan di dMaleo Hotel Mamuju, 27 –
29 februari 2020 di hadiri oleh seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, para
direktur Rumah sakit dan lintas sektor terkait kesehatan di Sulawesi Barat
Kedatangan
Kepala Badan PPSDM Kesehatan adalah
untuk melakukan pengamatan tentang pengembangan
SDM Kesehatan terkait peningkatan IPM dan penurunan stunting.
Sasaran
pembangunan 2020-2024 adalah pembangunan yang berkualitas dengan tujuan
meningkatnya kesejahteraan rakyat dan kualitas manusia, menurunnya tingkat
kemiskinan dan pengangguran, berkurangnya kesenjangan pendapat dan wilayah,
serta terjaganya keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi.
“Untuk itu terdapat
beberapa target yang harus kita wujudkan di tahun 2024, termasuk salah satunya
adalah Indeks Pembangunan Manusia menjadi 75,54” ujar Prof Kadir kepada para peserta yang hadir.
Prof Kadir dalam paparannya juga mengatakan bahwa Per
31 Desember 2019, Sesuai standar
ketenagaan minimal pada Permenkes 75/2014 terdapat
puskesmas-puskesmas di wilayah Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga
kesehatan, namun puskesmas-puskesmas lainnya mengalami kelebihan tenaga
kesehata, dengan kata lain terdapat maldistribusi tenaga kesehatan di
puskesmas. Sebanyak 2.773
atau 27,5% puskesmas telah memenuhi 9 jenis ketenagaan kesehatan
sesuai standar di tahun 2019.
Adapun
di rumah jika mengacu pada standar minimal pada
permenkes 56, pada 2.877 RS di seluruh Indonesia dimana 1.011 diantaranya
adalah RS Pemerintah, masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan sebanyak
109.029.
Jika
dikaitkan dengan indicator kinerja
program, maka salah satu yang harus segera di wujudkan yaitu persentase
puskesmas tanpa dokter ditahun 2024 adalah 0%, maka saat ini masih terdapat 11%
puskesmas tanpa dokter.
Sedangkan
upaya pendayagunaan tenaga dokter di puskesmas melalui program Nusantara Sehat
telah dilakukan melalui Nusantara Sehat
Individu (bacht 1-21) sebanyak 484 orang dan Nusantara Sehat Tim (bacht 1-14)
sebanyak 111.
Adanya
desentralisasi dan otonomi daerah memberikan beberapa peluang yang memerlukan
komitmen dari berbagai pihak. Olehnya itu
Provinsi Sulawesi Barat memiliki peluang untuk dapat melakukan
terobosan-terobosan terkait inovasi pengembangan SDM kesehatan.