Home Blog Page 76

Pengukuran Suhu Tubuh di Kantor Kajati Provinsi Sulawesi Barat

0

Sebagai langkah preventif untuk mencegah potensi penyebaran COVID – 19 maka Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat gencar untuk mensosialisasikan pencegahan dan penaganan  COVID -19 di ruang lingkup Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 17 Maret 2020, jam 10 : 00. Melakukan kegiatan pengukuran suhu badan di ruangan kantor kajati provinsi Sulawesi Barat, Kajati yang dikomandoi oleh Kepala Kajati dan seluruh stafnya jalani pengukuran suhu.

Di dalam kegitan tersebut juga disampaikan pula Edukasi kepada semua staf terkait pencegahan COVID – 19, Sehingga mereka lebih waspada dan lebih proteksi diri dan menjaga kebersihan diri  & lingkungan, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat ( PHBS ) seperti  cuci tangan pakai sabun (CTPS) setelah beraktivitas, Mengkonsumsi Makanan yang bergizi, olahraga, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Apabila sistem kekebalan tubuh rendah, terutama saat sakit, virus lebih mudah menyerang tubuh, entah itu virus flu maupun COVID – 19, Menjaga daya tahan tubuh cukup sederhana dan mudah dilakukan, seperti:

  • Rutin berolahraga.
  • Makan makanan yang bergizi.
  • Memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, seperti vitamin C dan D.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan sosialisasi pencegahan Penyebaran Covid – 19

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi barat melakukan sosialisasi pencegahan Covid – 19 tgl 17 maret 2020, di kantor Kemenhukum & Ham. Yang dihadiri langsung oleh Kakanwil Bapak Drs. Harun Sulianto Lc, ip, SH & semua staf Kemenhukum & Ham.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan info kepada semua staf di lingkungan Kemenhukum & Ham bahwa COVID – 19 perlu di waspadai , mengingat peningkatan kasus secara global 167.515 positif COVID – 19 dengan 6.606 kematian, sedangkan indonesia pertanggal 16 maret 2020, kasus positif Covid – 19 sudah mencapai 134 kasus. Yang tersebar diwilayah pulau jawa seperti, DKI Jakarta, Jawa Barat ( Kab. Bekasi , Depok, Cirebon, Bandung ), Jawa Tengah ( Solo ) dan Kalimantan Barat ( Pontianak ), Sulawesi Utara ( Manado ), Bali, Banten, ( Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan ) dan DI Jokjakarta ( ini semua wilayah indonesia yang melaporkan kasus positif COVID – 19 .

Sedangkan untuk wilayah Sulawesi Barat Sampai dengan tanggal 16 maret 2020, data yang masuk dari pengelola Surveilans kabupaten Sulawesi Barat ada 94 orang dalam pemantauan ( ODP ), selesai pemantauan 48 orang , proses pemantauan 46 orang. dan untuk pasien dalam pematauan ( PDP ) belum ada laporan atau belum ada kasusnya.

Sehingga dalam sosialisasi ini diberikan rekomendasi yang harus dilakukan Dilansir dari situs resmi WHO, www. who.int,  ada sejumlah cara sederhana untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tempat kerja (bagi Anda yang kantornya tidak menerapkan aturan work from home).

1. Pastikan tempat kerja Anda bersih dan higienis. Hal ini dapat dilakukan dengan rutin membersihkan meja dengan disinfektan. Sebab meja kerja menjadi media utama yang sering disentuh pegawai lain.

2. Gencarkan tindakan cuci tangan dengan menempatkan wadah hand sanitizer di tempat-tempat yang sering dikunjungi orang.

3. Gencarkan tindakan menjaga kebersihan saluran pernafasan dengan memakai masker bagi pegawai yang merasa sakit batuk atau pilek agar droplet tidak menular ke orang lain

Data Informasi dan Koordinasi COVID – 19 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

0

Dinas  Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Melakukan Rekap Data Informasi dan Koordinasi COVID – 19 Provinsi Sulawesi Barat Update Tanggal 17 Maret 2020

Dari tabel diatas menunjukan bahwa dari semua kabupaten yg ada di Provinsi Sulawesi Barat, Jumlah Orang dalam Pemantauan ( ODP ) se Sulawesi Barat 98 Orang, selesai pemantauan 48 orang, proses pemantauan 46 orang, Jumlah pasien Dalam Pengawasan (PDP) yaitu 0 atau tidak ada kasus.

Kesimpulanya adalah Kasus Positif COVID – 19 di Sulawesi Barat Tidak ada Kasus pertanggal 17 maret 2020. Data yang ada diatas diolah berdasrkan laporan dari 6 kabupaten se – Sulbar melalui Seksi Surveilans Dinkes Provinsi Sulawesi Barat.

Sumber Seksi Surveilans Dinas Kesehatan Prov. Sulbar

Ini Tips Agar Kamu Terhindar COVID-19

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat memberikan informasi tentang  beberapa langkah yang bisa kita lakukan guna memproteksi diri agar tak tertular virus Covid-19 tersebut:

  • Cuci tangan secara rutin

Telapak tangan merupakan salah satu sarang favorit bakteri dan virus yang menjadi sumber penyakit, tanpa terkecuali virus corona. Maka itu, penting untuk mencuci tangan secara rutin. Menurut anjuran Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bersihkan tangan dengan sabun dan air yang mengalir sekurangnya 20 detik setelah kamu berada di area publik. Pastikan kamu juga mencuci tangan seusai bersin, batuk atau membersihkan kotoran hidung. Jika air tak tersedia, bersihkan tangan dengan Hand Sanitizer

  • Hindari kontak fisik

Jangan melakukan kontak fisik dengan orang yang sedang sakit. Berdasarkan imbauan WHO, kamu perlu jaga jarak dengan mereka yang batuk atau bersin sekitar 1 meter. Kita tidak pernah tahu bila orang yang sakit itu ternyata terinfeksi virus corona.

  • Jangan pegang hidung, mata dan mulut

Kenapa? Tanpa disadari, tangan kita sudah berkali-kali memegang obyek yang belum tentu steril dari virus corona. Ketika terkontaminasi, tangan dapat mentransfer virus ke mata, hidung dan mulut. Dari situ, virus corona akan masuk ke dalam tubuh dan bikin tubuh sakit.

  • Jaga imunitas tubuh

Tubuh yang sehat akan kebal dari penularan virus corona. Oleh karena itu, terapkan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan dan minimun bernutrisi serta rutin berolahraga untuk meningkatkan imunitas. Suplemen seperti vitamin atau jamu dari tanaman herbal juga bisa menjadi andalan.

Dinkes Sulbar laksanakan Pelayanan kesehatan DTPK di Desa Kirak Mamasa

0

Pada Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak dalam rangka menjangkau masyarakt yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan karna kesulitan akses dari maupun ke fasilitas kesehatan lainnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan Daerah Terpencil Perbatasan dan kepulauan. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan diantaranya adalah Peningkatan Akses Pada Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak dalam rangka menjangkau masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan karna kesulitan akses dari maupun ke fasilitas kesehatan lainnya.

Pelayanan Kesehatan Bergerak dalam Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan di DTPK desa Kirak Kecamatan Rantebulahan Timur Kabupaten Mamasa, dilaksanakan selama 4 (Empat) hari dari tanggal 08 s/d 11 Maret 2020

TIM Daerah Terpencil perbatasan dan kepulauan (DTPK) Terdiri dari Kasie Pelayanan Kesehatan, Dokter Spesialis Paru, Staf Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Prov.Sulbar, Pengelola Program TB Prov. Sulbar, Kasie dan Staf Dinkes Kab Mamasa, Dokter dan Staf PKM Rantebulahan Timur. Peserta terbagi atas dua bagian yaitu , Peserta pelayanan kesehatan yaitu masyarakat dilingkungan desa Kirak & sekitarnya Kecamatan Rantebulahan Timur kabupaten Mamasa dan Peserta OJT (On The Job Training) yaitu petugas Kesehatan di lingkungan, Puskesmas Rantebulahan Timur Kabupaten Mamasa.

Pelaksanaan Kegiatan pengobatan / Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan oleh dokter  yang terdiri dari dokter Spesialis Paru dengan jumlah pasien 22 orang dan dokter Umum jumlah pasien 152 orang dengan sasaran masyarakat umum yang ada di wilayah desa Kirak Kecamatan Rantebulahan Timur Kabupaten Mamasa & Sekitarnya

Kegiatan lain yang dilakukan berupa pembagian bahan kontak berupa pasta gigi, sikat gigi dan Sabun Mandi untuk Stimulasi PHBS serta penyuluhan tentang Penyakit Paru oleh Pemegang Program TB Dinkes Provinsi dan Penyuluhan TB dan Penyakit Corona kepada Masyarakat oleh dokter Ahli Paru RSUD Provinsi Sulawesi barat yang dihadiri oleh Masyarakat Desa Kirak & sekitarnya sebanyak 152 orang .

Selanjutnya pelaksanaan OJT (On The Job Training) yang dilaksanakan di Puskesmas Rantebulahan Timur dengan Sasaran para petugas kesehatan, materi dibawakan oleh dokter ahli paru, Pemegang Program TB, Staf yankes (Pemeliharaan SPA Puskesmas), Staf Yankes (Sisrute), Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

Pertemuan Validasi Data Kohort Provinsi Program P2P Kusta dan Frambusia

0

Dinas Kesehatan Provinsi Suawesi Barat seksi P2P melaksanakan Kegiatan Pertemuan Validasi Data Kohort Provinsi Program P2P Kusta dan Frambusia pada tanggal 09 s.d 11 Maret 2020 di Grand Maleo Hotel Mamuju, dengan dihadiri narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Subdit Kusta dan Frambusia Kemenkes RI, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Kepala Seksi P2 Dinkes Prov. Sulbar, dan peserta yang hadir pada pertemuan ini berjumlah18 orang Masing-Masing 3 Orang setiap Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat. Yaitu Kepala Seksi P2, Pengelola Program Kabupaten dan Puskesmas Terpilih.

Kegiatan Pertemuan Validasi Data Kohort Provinsi Program P2P Kusta dan Frambusia dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Muhammad Alief Satria Lahmuddin yang didampingi oleh Subdit Kusta dan Frambusia Kemenkes RI  dan Kepala Seksi P2 Dinkes Prov. Sulbar

Beban akibat penyakit kusta yang kita hadapi bukan hanya tingginya jumlah penderita, melainkan juga kecacatan yang diakibatkannya, yang dapat menyebabkan timbulnya permasalahan ekonomi dan diskriminasi sosial penderita serta keluarganya.

Pada tahun 2018, Indonesia masih berada pada urutan ke 3 setelah India dan Brazil. Oleh karena itu dilakukan kegiatan – kegiatan aktif dalam rangka mencapai target eliminasi Kusta dan eradikasi Frambusia.

Di Provinsi Sulawesi Barat capaian untuk Indikator Persentase Cakupan Penemuan kasus baru kusta tanpa cacat pada tahun 2019 adalah 98.7 % (dari 179 Kasus baru, 176 ditemukan tanpa cacat). Hasil tersebut menunjukkan adanya upaya pengendalian dan penemuan secara dini penyakit Kusta sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun 2020. Oleh karena itu saya harapkan dapat lebih Meningkatkan Deteksi Dini dan Pengobatan segera dengan Pendekatan Keluarga Sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Bapak dr. H. Muhammad Alief Satria Lahmuddin dalam sambutanya menyampaikan bahwa, Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian target yang telah ditetapkan maka pada hari ini dilaksanakan Pertemuan Validasi Data Kohort Provinsi Program Pengendalian Penyakit Kusta dan Frambusia  agar didapatkan data yang valid dan reliabel sehingga dapat menjadi informasi yang berguna serta memberikan gambaran situasi rill di lapangan untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan program.

Dinkes Sulbar gelar pelatihan KPP bagi Petugas Puskesmas

0

Dalam upaya mendukukung Program Pemerintah dalam bidang kesehatan yaitu Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga tahun 2020 , Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar Pelatihan Perubahan Komunikasi Perilaku bagi tenaga kesehatan puskesmas yang di laksanakan di Hotel dMaleo Mamuju. 9 -13 Maret 2020. Kegiatan yang bertemakan Komunikasi Perubahan Prilaku (KPP) tersebut diikuti oleh 60 Orang peserta dari Puskesmas yang dibagi dalam 2 angkatan.

Tujuan di adakannya kegiatan agar petugas promosi kesehatan puskesmas  mempunyai kompetensi dan memahami konsep Pendekatan Komunikasi Perubahan Perilaku dalam pemberdayaan keluarga dan melakukan intervensi perubahan perilaku melalui pendekatan komunikasi perubahan perilaku (KPP) sebagai upaya memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat. Melalui 12 indikator yaitu : Keluarga mengikuti KB, Ibu melakukan persalinan di Faskes, Bayi mendapatkan Imunisasi Dasar lengkap,  Bayi diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan, Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita setiap tahun, Penderita TB Paru berobat sesuai standar, Penderita hipertensi berobat secara teratur, Penderita gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan, Tidak ada anggota keluarga yang merokok, Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih, Keluarga mempunyai akses atau mempunyai jamban sehat serta Menjadi anggota JKN. Dengan demikian diharapkan petugas promosi kesehatan dapat merubah prilaku masyarakat dalam mendukung Program Indonesia Sehat.

KPP  berfokus pada masalah perilaku yang merupakan faktor paling relevan untuk memecahkan masalah kesehatan dan membawa dampak positif terhadap maslaah kesehatan. KPP mempunyai peran penting menginformasikan apa yang paling sehat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, memotivasi, mengingatkan, menegoisasikan, mengungkap hambatan dan bahkan menurunkan hambatan perilaku internal dan eksternal serta mengusulkan strategi untuk mengatasi hambatan. Peranan Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat dirasa sangat penting melalui intervensi perubahan prilaku masyarakat. Oleh karena itu sebagai petugas promosi kesehatan petugas Puskesmas perlu diberikan kompetensi KPP salah satunya melalui pelatihan.

Ansari salah satu perserta dari Puskesmas berharap bahwa dengan pelatihan ini dapat merubah perilaku dari petugas untuk dapat melibatkan lintas sektor dalam pembangunan kesehatan. 70% keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh keterlibatan lintas sektor. Selain itu kami peserta akan melakukan tindak lanjut khususnya terhadap intervensi PIS PK yang masih sangat kurang melalui pendekatan keluarga.

Kegiatan Pelatihan Komunikasi Perunahan Perilaku dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Muhammad Alief Satria Lahmuddin yang didampingi oleh Kepala bidang SDM dan Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Dra. Sufiani, Apt.Mkes

Pembinaan Teknis Pengembangan SPGDT Pra-Hospital di Rumah Sakit

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat seksi Pelayanan Kesehatan ( Yankes ) melaksanakan kegiatan Pembinaan Teknis Pengembangan SPGDT Pra-Hospital di Rumah Sakit pada tanggal 1 Maret 2020 di hotel marannu mamuju, dengan dihadiri oleh pemateri dari Direktur Pelayanan Kesehatan Kementerian kesehatan RI, Direktur PSC/BSB KTI  Makassar, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Kefarmasian dan SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan peserta dari setiap kabupaten Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, Lintas sektor ( BNPB, PSC, Damkar ).

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Melaksanakan kegiatan tersebut dengan tujuan untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan tentang pembinaan teknis pengembangan SPGDT Pra Hospital di rumah sakit khususnya Rumah Sakit yang ada di Provinsi Sulawesi Barat

SPGDT adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari unsur, pelayanan pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan antar Rumah Sakit. Prinsip penanganan Gawat Darurat adalah “time saving is life and limb saving, artinya semakin cepat waktu untuk merespon terhadap kejadian gawat darurat, semakin besar kesempatan untuk menyelamatkan nyawa pasien, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Bapak dr. H. Muhammad Alief Satria Lahmuddin menyampaikan dalam sambutanya bahwa, Program SPGDT sebagai upaya respon cepat terhadap kondisi kegawat daruratan, yang perlu didukung dengan system yang mapan, terorganisir, ditangani oleh SDM professional, serta regulasi. Sistem yang dimaksud yakni SPGDT, melalui implementasi Public Safety Center (PSC) 119. SPGDT merupakan koordinasi berbagai unit kerja, dan didukung berbagai kegiatan profesi multi disiplin, untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gawat darurat dalam keseharian, maupun kebencanaan.

Kunjungan Kerja Kepala PPSDM Kesehatan di Sulawesi Barat

0

Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. Abdul Kadir beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Barat untuk berdialog dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat.

Kegiatan yang dilaksanakan di dMaleo Hotel Mamuju, 27 – 29 februari 2020 di hadiri oleh seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, para direktur Rumah sakit dan lintas sektor terkait kesehatan di Sulawesi Barat

Kedatangan Kepala Badan PPSDM Kesehatan adalah untuk melakukan pengamatan tentang pengembangan SDM Kesehatan terkait peningkatan IPM dan penurunan stunting.

Sasaran pembangunan 2020-2024 adalah pembangunan yang berkualitas dengan tujuan meningkatnya kesejahteraan rakyat dan kualitas manusia, menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran, berkurangnya kesenjangan pendapat dan wilayah, serta terjaganya keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi.

“Untuk itu terdapat beberapa target yang harus kita wujudkan di tahun 2024, termasuk salah satunya adalah Indeks Pembangunan Manusia menjadi 75,54” ujar Prof Kadir kepada para peserta yang hadir.

Prof Kadir dalam paparannya juga mengatakan bahwa Per 31 Desember 2019, Sesuai standar ketenagaan minimal pada Permenkes 75/2014 terdapat puskesmas-puskesmas di wilayah Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan, namun puskesmas-puskesmas lainnya mengalami kelebihan tenaga kesehata, dengan kata lain terdapat maldistribusi tenaga kesehatan di puskesmas. Sebanyak 2.773 atau 27,5% puskesmas telah memenuhi 9 jenis ketenagaan kesehatan sesuai standar di tahun 2019.

Adapun di rumah jika mengacu pada standar minimal pada permenkes 56, pada 2.877 RS di seluruh Indonesia dimana 1.011 diantaranya adalah RS Pemerintah, masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan sebanyak 109.029.

Jika dikaitkan dengan indicator kinerja program, maka salah satu yang harus segera di wujudkan yaitu persentase puskesmas tanpa dokter ditahun 2024 adalah 0%, maka saat ini masih terdapat 11% puskesmas tanpa dokter.

Sedangkan upaya pendayagunaan tenaga dokter di puskesmas melalui program Nusantara Sehat telah dilakukan melalui Nusantara Sehat Individu (bacht 1-21) sebanyak 484 orang dan Nusantara Sehat Tim (bacht 1-14) sebanyak 111.

Adanya desentralisasi dan otonomi daerah memberikan beberapa peluang yang memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Olehnya itu Provinsi Sulawesi Barat memiliki peluang untuk dapat melakukan terobosan-terobosan terkait inovasi pengembangan SDM kesehatan.

Waspada Virus Corona dengan Berperilaku Hidup Sehat.

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menghimbau kepada masyarakat Sulawesi Barat agar  senantiasa untuk selalu berperilaku hidup sehat, Tujuan atau manfaat dari pola hidup sehat tentunya untuk menjaga kesehatan tubuh supaya tidak mudah sakit. Tapi menerapkan pola hidup sehat memiliki beberapa tujuan juga, misalnya; untuk mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani dapat selalu terjaga dan supaya memiliki kesehatan mental yang stabil sehingga tidak mudah depresi ataupun stress.

Virus Corona sekarang menjadi penyakit yang sangat populer di dunia, maka dari itu marilah kita untuk selalu senantiasa waspada dengan berperilaku hidup sehat dengan membiasakan diri melakukan pola hidup sehat untuk diri sendiri dan keluarga.

Virus Corona adalah jenis virus dari famili Coronaviridae yang bisa menginfeksi sistem pernapasan baik manusia maupun hewan. Kendati demikian, virus ini lebih banyak ditemukan pada hewan. Virus Corona pertama kali teridentifikasi pada periode 1960-an. Diberi nama Corona oleh karena struktur tubuhnya yang tampak menyerupai mahkota.  

Infeksi Coronavirus ditandai oleh gejala yang awalnya tampak seperti gejala flu pada umumnya. Berikut adalah gejala virus Corona yang harus Anda waspadai:

  • Demam
  • Hidung tersumbat
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan

Tidak adanya perbedaan gejala antara infeksi Coronavirus dengan infeksi virus flu biasa (Rhinovirus) ini membuat Anda untuk sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika gejala sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tak kunjung sembuh setelah diberikan obat-obatan umum.

Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penanganan medis sedini mungkin sebelum kondisi bertambah parah. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika merasa mengalami gejala infeksi seperti yang sudah disebutkan di atas, terlebih jika Anda memiliki faktor risikonya.

Infeksi Coronavirus dapat dicegah dengan cara-cara seperti berikut ini:

  • Menghindari kontak dengan penderita infeksi
  • Gunakan masker penutup hidung dan mulut saat beraktivitas di luar ruangan
  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat secara rutin
  • Batasi kontak antara tangan dengan mata, hidung, dan mulut
  • Banyak minum air putih
  • Banyak makan buah, sayuran, dan suplemen vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh