Home Blog Page 59

Provinsi Sulawesi Barat raih Penghargaan sebagai Daerah dengan Pengelola Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2022

0
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Berhasil Meraih Penghargaan sebagai Pengelola Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Terbaik Tingkat Nasional. Penghargaan Ini diberikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Marintani Erna Dochri yang dilaksanakan di The Trans Resort Bali.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Tenaga Kesehatan dengan tema kegiatan Rapat Koordinasi Nasional SDM Kesehatan 2022, pada tanggal 28 November s.d 1 Desember 2022 di Bali.

Dinkes Sulbar Mengikuti Kegiatan Rapat Transformasi Kesehatan

0
Diskusi bersama pemateri pada kegiatan

Dinas Kesehatan Provinsi sulawesi Barat  Ikut Serta Kegiatan Pusdatin Rapat Koordinasi Teknis Data dan Informatika Kesehatan bertema SATUSEHAT Menuju satu data Bidang Kesehatan di Hotel Novotel Surabaya pada tanggal 23 s.d 26 Tahun 2022.

Transformasi digital mengacu pada proses dan strategi menggunakan teknologi digital untuk secara drastis mengubah cara bisnis beroperasi dan melayani pelanggan. Ungkapan ini telah menjadi hal yang umum di era digitalisasi. Itu karena setiap organisasi – terlepas dari ukuran atau industrinya – semakin bergantung pada data dan teknologi untuk beroperasi lebih efisien dan memberikan nilai kepada pelanggan.

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan percepatan Transformasi digital untuk Fasilitas – Fasilitas Kesehatan yang ada di indonesia, Sehingga Percepatan Transformasi Digital dapat dilaksanakan di daerah.

“Satu Sehat bukan Aplikasi tetapi Platfrom layanan kesehatan Indonesia atau Indonesia Health Services (IHS) yang menyediakan integrasi data, mulai dari rekam medis hingga resume medis dari berbagai platform kesehatan menjadi satu kesatuan yang seragam dalam format dan protokol pertukarannya “ujar bpk Setiaji (Staf ahli Kementerian Kesehatan Bidang Teknologi Informasi ).

Nantinya platform ini akan menjadi penghubung antar platform aplikasi yang beragam pada berbagai pelaku industri kesehatan. Untuk itu, semua aplikasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS vertikal, RS pemerintah, RS swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan di platform SATUSEHAT.

Peningkatan Kapasitas kab/kota dalam Pemanfaatan Sisrute dan PSC 119 dalam Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal

0
Kegiatan Peningkatan Kapasitas kab/kota dalam Pemanfaatan Sisrute dan PSC 119 dalam Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Melaksanakan Kegiatan Peningkatan Kapasitas kab/kota dalam Pemanfaatan Sisrute dan PSC 119 dalam Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal pada Tanggal, 17 – 19 November 2022 di Hotel Meganita

Sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE) adalah teknologi informasi berbasis internetyang dapat menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendahke tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat (horizontal maupun vertical) dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses rujukanpasien.

Pelayanan pasien rujukan merupakan pelayanan yang harus
dilakukan secara terencana, terpadu, cepat dan berkesinambungan,
karena terkait dengan penanganan awal pasien secara cepat, tepat dan
akurat. Hal ini perlu dilakukan agar tidak memberi dampak negatif pada
pasien berupa keterlambatan dalam memberikan bantuan pelayanan
kesehatan

Kelebihan Aplikasi SISRUTE untuk menunjang pelayanan rujukan kesehatan adalah:

  1. Informasi medis pasien secara cepat dan lengkap dapat diketahuisebelum pasien datang
  2. Perujuk bisa mengetahui tujuan RS sesuai kebutuhan pasien
  3. Perujuk bisa dapat kepastian terhadap pasien yang akan dirujuk
  4. Perencanaan alat medis dan SDM dalam membantu penanganan pasien menjadi lebih terarah.
  5. Keselamatan pasien dapat lebih ditingkatkan

Maksud tujuan di laksanakan Kegiatan ini adalah Setelah mengikuti pertemuan tersebut, peserta mengetahui dan memahami Sistem rujukan terintegrasi

Promkes Sulbar Beri Edukasi gizi seimbang di Pasangkayu

0
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan edukasi gizi seimbang di Pasangkayu

Tim Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan edukasi gizi seimbang di Pasangkayu, Jumat (18/11/2022).

Kegiatan ini digelar bagi Kader Posyandu dan PKK, serta petugas kesehatan di Kabupaten Pasangkayu agar tercipta generasi sehat dan bebas stunting.

Dihadiri Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Pasangkayu, hj Jumarni, SKM. Dalam sambutannya mengatakan hadirnya pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah stunting.

“Intervensi yang dilakukan pemerintah, baik spesifik maupun sensitif dalam upaya pencegahan stunting, selain itu 1000 hari pertama kehidupan sangat menentukan status gizi pada anak maka dari itu sangat penting jika kita melakukan segala hal yang telah dihimbau oleh pemerintah seperti pmt ibu hami, balita, minum tablet tambah darah remaja putri, imunisasi dasar lengkap, inisiasi menyusui dini ASI eksklusif, dll,”. ujar Hj Jumarni, SKM dalam sambutannya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Pasangkayu ini berharap peserta yang merupakan ujung tombak penyambung informasi kesehatan di masyarakat agar dapat selalu memberikan informasi-informasi ini kepada masyarakat setelah kegiatan ini.

Sementara Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat, Ahmad, SKM memberikan tips kepada peserta tentang pentingnya gizi seimbang.

“10 pesan gizi seimbang yang sangat penting demi perbaikan status gizi dan pada akhirnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta tidak ada lagi stunting baru di sulawesi barat,” ujar Ahmad, SKM saat memberikan materi.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat ini berharap edukasi gizi seimbang meningkatkan kepedulian menjaga kesehatan.

“Semoga kegiatan yang telah dilakukan di Pasangkayu serta seluruh kabupaten lain di Sulbar ini dapat menjadikan masyarakat lebih peduli dalam menjaga status gizi dan kesehatannya dan akhirnya selain tahu dan mau masyarakatpun mampu untuk senantian berperilaku sehat serta melakukan 10 pesan gizi seimbang tersebut,” (*).

Kebijakan Program Penanggulangan Kanker Rahim dan kanker Payudara

0
drg. Asran Masdy, SKG.,MAP memberikan Paparan Materi pada Peserta Pelatihan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg. Asran Masdy, SKG.,MAP memberikan Paparan Materi pada Peserta Pelatihan Pencegahan dan  Pengendalian Kanker Payudara dan Leher Rahim Angkatan I yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Mamuju di Hotel Marannu , 17 – 24 November 2022.

Data statistik menunjukkan 1/3 kematian kanker berkaitan dengan faktor risiko obesitas, meroko, alkohol, kurang makan buah dan sayur dan kurang aktivitas fisik sedangkan infeksi merupakan faktor risiko 30% kejadian kanker di negara miskin dan berkembang.

Permasalahan Kanker di Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. Kanker terbanyak di Indonesia yaitu kanker payudara dengan angka kematian tertinggi
  2. Cakupan skrining masih rendah (8.29%)
  3. Baru 45% puskesmas melakukan deteksi dini kanker (laporan dinas kesehatan)
  4. Cakupan layanan paliatif baru 1% dari kebutuhan (imPACT 2018)
  5. 70% kasus kanker datang pada stadium lanjut (SIRS 2015)
  6. Waktu tunggu yang panjang (9-15 bulan) sejak didiagnosis sampai mendapatkan terapi definitif (PERABOI)

Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara di Indonesia (RAN Kanker 2022 – 2024) dilakukan melalui 3 Pilar yaitu :

  1. Promosi Kesehatan à 80 Perempuan usia 30 – 50 tahun dideteksi dini kanker payudara
  2. Deteksi Dini à 40 Kasus dignosis pada stage I atau II
  3. Tata Laksana Kasus à 90 hari untuk mendapatkan pengobatan setelah diagnosis

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam implementasi penanggulangan kanker diantaranya

  1. kampanye kenali kanker, faktor risiko kanker, deteksi dini kanker
  2. Imunisasi hepatitis B bagi bayi dan imuniasi HPV bagi muris SD kelas 5 dan 6
  3. IVA dan SADANIS pada perempuan usia 30 – 50 tahun minimal 3 tahun sekali
  4. Krioterapi, Radioterapi dan Paliatif

Peserta kegiatan dalam Pelatihan ini sebanyak 30 orang  dengan rincian masing – masing 5 orang setiap  kabupaten yang terdiri dari dokter dan bidan dari puskesmas.

Narasumber kegiatan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, tenaga dokter dan bidan yang pernah mengikuti TOT serta tenaga dokter spesialis kandungan dan spesialis bedah dari rumah Sakit Provinsi Sulawesi Barat

Dinkes Sulbar melaksanakan Bimbingan Teknis Persiapan Akreditasi Puskesmas

0
di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat,

Kementerian Kesehatan RI melalui Ditjen Mutu Pelayanan Kesehatan melaksanakan Bimbingan teknis Pengisian Indikator Nasional Mutu (INM)  dan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Selasa 15 November 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, SKG, MAP dalam sambutannya menekankan bahwa pelaksanaan akreditasi merupakan salah satu upaya dalam menjamin peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Melalui pelaksanaan standar akreditasi puskesmas, diharapkan memberikan manfaat tidak hanya bagi kepuasan pasien karena pelayanan yang diberikan sesuai standar sehingga aman, tetapi juga bagi kepuasan dan keamanan petugas kesehatan, karena pelayananan yang diberikan sesuai aspek legal dan pedoman tindakan medis. Adapun Provinsi Sulawesi Barat memiliki 98 Puskesmas dan 85 (86,73%) diantaranya telah terakreditasi dengan 3 kriteria 18 dasar, 54 Madya dan 13 terakreditasi utama.

Tim Kementerian kesehatan yang hadir dalam kegiatan adalah Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian kesehatan, dr. Kalsum Komaryani, MPPM dalam paparannya menyampaikan bahwa arah kebijakan RPJMN 2020 – 2024 adalah Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelayanan kesehatan primer.

Strategi Penguatan pelayanan kesehatan primer dilakukan melalui 3 penguatan yaitu peningkatan akses, peningkatan mutu dan regionalisasi rujukan. Terdapat 7 dimensi mutu pelayanan kesehatan yakni aman, adil, berorientasi pasien, tepat waktu, efektif dan efisien.

“Dengan mutu pelayanan kesehatan, maka tingkat pelayanan akan meningkatkan outcome yang diharapkan sesuai standar pelayanan, perkembangan ilmu, hak pasien dan keterlibatan pasien dan masyarakat” ujar dr. Kalsum kepada perwakilan Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang hadir.

Dalam mendorong transformasi Akreditasi pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maka kementerian kesehatan mendorong Transformasi Akreditasi melalui kebijakan:

  1. Mendorong penetapan RPMK akreditasi puskesmas, klinik, labkes & UTD
  2. Standar akreditasi ditetapkan oleh Kementerian kesehatan
  3. Standar biaya survey ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
  4. Juknis survei akreditasi ditetapkan oleh kemenkes
  5. Penggunaan teknologi informasi dalam penyelenggaraan survei akreditasi
  6. Kurikulum & modul pelatihan bagi calon surveior akreditasi ditetapkan oleh kemenkes
  7. penyelenggaraan survei oleh kemenkes bersama lembaga

 

Oleh : Muh Saleh – Pengevaluasi Program dan Kinerja Dinas Kesehatan

Tingkatkan Kesehatan di Pesantren, Promkes Sulbar Gelar Pembinaan Pesantren Sehat

0
di aula Puskesmas Topoyo Mamuju Tengah (Mateng), Selasa (8/11/2022).

Tingkatkan Kesehatan di Pesantren, Promkes Sulbar Gelar Pembinaan Pesantren Sehat

Tim Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan (Promkes) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan koordinasi dan peningkatan kapasitas pesantren sehat di aula Puskesmas Topoyo Mamuju Tengah (Mateng), Selasa (8/11/2022).

Dihadiri tim Promkes Dinkes Mateng, Puskesmas Topoyo, Pemerintah Kecamatan setempat dan perwakilan pimpinan dan santri Pondok Pesantren Al Ikhwan Topoyo.

Kepala bidang kesehatan masyarakat Dinkes Sulbar, dr Hj. Indahwati Nursyamsi, M.Kes dalam sambutannya mengatakan, Pondok Pesantren Al Ikhwan Topoyo harus menjadi contoh pesantren sehat di Mateng.

” Saya harap di mateng segera membentuk tim pengelola pesantren sehat dan melaksanakan survei mawas diri (SMD) serta musyawarah masyarakat pesantren (MMP) utamanya Pesantren Al Ikhwan Topoyo yang menjadi pilot project pesantren sehat di Mateng,” ujar dr Hj. Indahwati Nursyamsi, M.Kes saat membuka kegiatan.

Harapan yang sama disampaikan koordinator Promkes dan kesling Dinkes Mateng, Nasrul, SKM, M.Kes berharap PHBS bisa meningkatkan kesehatan di Pesantren

“Kita menginginkan masyarakat pesantren dapat memaksimalkan pelaksanaan PHBS di lingkungan pesantren demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Pesantren,” ujarnya saat membawakan materi di nadapat santri dan warga pesantren.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren, Mursalin menyampaikan terimakasih atas perhatian pemerintah kepada Pesantren Al Ikhwan dan akan berupaya semaksimal mungkin untuk segera membentuk dan melaksanakan pesantren sehat(*).

Dinkes Sulbar Dukung Transformasi Layanan Kesehatan Primer

0
rapat koordinasi teknis transformasi layanan kesehatan primer

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendukung transformasi layanan kesehatan primer yang digelar Oleh Kementrian Kesehatan RI.

“Dinkes Sulbar menghadiri rapat koordinasi teknis transformasi layanan kesehatan primer yang digelar Kementrian Kesehatan di Aston Nirwana Residence Bogor, Jawa Barat 31 Oktober sampai dengan 3 November 2022

Ia mengatakan, hal tersebut sebagai bentuk dukungan Dinkes Sulbar untuk dilaksanakannya program transformasi layanan kesehatan primer di Sulbar.

Menurut dia, rapat koordinasi tersebut mengambil tema Kolaborasi Pusat dan Daerah Dalam Transformasi Layanan Primer.

Kegiatan Rapat koordinasi teknis diikuti oleh perwakilan peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Poltekkes se-Indonesia.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa intervensi layanan primer menjadi penting, karena dengan program tersebut maka pembiayaan dalam intervensi kesehayan tersebut tergolong murah.

Sebab lanjutnya, pelaksanaan program kesehatan itu, lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif serta kualitas hidup masyarakat agar menjadi lebih baik.

Dalam Koordinasi Teknis Kesehatan Masyarakat tesebut disimpulkan bahwa untuk mencapai layanan primer yang maksimal, maka ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Posyandu, Puskesmas dan Labkesmas mesti direvitalisasi (distandarisasi).

“Posyandu yang sebelumnya hanya mengurusi ibu dan bayi, kedepannya diharapkan dapat melayani seluruh siklus hidup termasuk remaja dan lansia, hal penting lainnya perlu diperhatikan adalah skrining penyakit ditingkatkan, begitupun halnya dengan imunisasi,” kata Mentri

Menkes Budi juga berharap agar kualitas poltekkes ditingkatkan sehingga dapat bersaing dengan lembaga pendidikan kesehatan lainnya baik yang berada di dalam maupun luar negeri.

“Perbanyak penelitian mengenai isu-isu strategis kesehatan sehingga dapat membantu intervensi permasalahan kesehatan yang ada,” pintanya.

by. Muh. Saleh, SKM

Pengelola Data Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Diseminasi Penerapan TPCB

0
Desiminasi Penerapan TPCB

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan Tim Pembina Kabupaten/Kota untuk mendampingi Puskesmas dalam menjaga mutu pelayanan di Puskesmas,

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Bapak drg. H. Asran Masdy, SKG, MAP membuka langsung kegiatan  Deseminasi Penerapan TPCB pada Tanggal 28 hingga 30 Oktober 2022 Di D Maleo Hotel Mamuju.

TPCB yang merupakan representative dari Dinas Kesehatan terdiri dari berbagai unsur dalam menjalankan fungsi pembinaan  termasuk bimbingan dan pendampingan peningkatan mutu dan di harapkan Tim TPCB mendorong puskesmas memenuhi standar penyelenggaraan puskesmas sesuai dengan ketentuan perundang undangan, memfasilitasi puskesmas dalam melakukan perbaikan mutu pelayanan kesehatan secara berkesinambungan dan terwujudnya budaya mutu Puskesmas.

FKTP dal hal ini Puskesmas harus memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu serta dapat menjawab apa yang di butuhkan oleh masyarakat, untuk itu perlu dilakukan pembinaan secara terpadu oleh Dinas Kesehatan Dinas Prov/Kab/Kota melalui Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB).

Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Kesehatan

0
Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi sulawesi Barat Bidang Sekretariat Seksi Perencanaan dan keuangan Melaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Kesehatan pada tanggal 27 s.d 29 Oktober 2022 di Hotel D,Maleo Mamuju.

Tujuan Rakontek Perencanaan ini dilaksanakan Mengkoordinasikan, mengsingkronisasikan dan mensinergikan program-program kesehatan di Tingkat Kabupaten, Provinsi dan Pusat di Sulawesi Barat, Menggali informasi dan masukan dari kabupaten serta mengindentifikasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan dan Merumuskan Rencana Aksi Program/Kegiatan Tahun 2023 yang fokus pada peningkatan kinerja dan pencapaian indikator-indikator prioritas program Kesehatan.

Dalam rangka koordinasi, sinkronisasi dan sinergisme program-program kesehatan di Tingkat Kabupaten/ Kota, Provinsi serta Pusat dalam mencapai sasaran Pembangunan Kesehatan, maka di laksanakan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Kesehatan. Yang di buka Langsung Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Bapak Sekretaris Daerah Provinsi sulawesi Barat Bapak Dr. Muhammad Idris, M.Si.

Edit by : Muh. Yusran, SKM

Pengelola Data Dan Informasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat