Kebijakan Program Penanggulangan Kanker Rahim dan kanker Payudara

0
2196
drg. Asran Masdy, SKG.,MAP memberikan Paparan Materi pada Peserta Pelatihan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg. Asran Masdy, SKG.,MAP memberikan Paparan Materi pada Peserta Pelatihan Pencegahan dan  Pengendalian Kanker Payudara dan Leher Rahim Angkatan I yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Mamuju di Hotel Marannu , 17 – 24 November 2022.

Data statistik menunjukkan 1/3 kematian kanker berkaitan dengan faktor risiko obesitas, meroko, alkohol, kurang makan buah dan sayur dan kurang aktivitas fisik sedangkan infeksi merupakan faktor risiko 30% kejadian kanker di negara miskin dan berkembang.

Permasalahan Kanker di Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. Kanker terbanyak di Indonesia yaitu kanker payudara dengan angka kematian tertinggi
  2. Cakupan skrining masih rendah (8.29%)
  3. Baru 45% puskesmas melakukan deteksi dini kanker (laporan dinas kesehatan)
  4. Cakupan layanan paliatif baru 1% dari kebutuhan (imPACT 2018)
  5. 70% kasus kanker datang pada stadium lanjut (SIRS 2015)
  6. Waktu tunggu yang panjang (9-15 bulan) sejak didiagnosis sampai mendapatkan terapi definitif (PERABOI)

Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara di Indonesia (RAN Kanker 2022 – 2024) dilakukan melalui 3 Pilar yaitu :

  1. Promosi Kesehatan à 80 Perempuan usia 30 – 50 tahun dideteksi dini kanker payudara
  2. Deteksi Dini à 40 Kasus dignosis pada stage I atau II
  3. Tata Laksana Kasus à 90 hari untuk mendapatkan pengobatan setelah diagnosis

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam implementasi penanggulangan kanker diantaranya

  1. kampanye kenali kanker, faktor risiko kanker, deteksi dini kanker
  2. Imunisasi hepatitis B bagi bayi dan imuniasi HPV bagi muris SD kelas 5 dan 6
  3. IVA dan SADANIS pada perempuan usia 30 – 50 tahun minimal 3 tahun sekali
  4. Krioterapi, Radioterapi dan Paliatif

Peserta kegiatan dalam Pelatihan ini sebanyak 30 orang  dengan rincian masing – masing 5 orang setiap  kabupaten yang terdiri dari dokter dan bidan dari puskesmas.

Narasumber kegiatan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, tenaga dokter dan bidan yang pernah mengikuti TOT serta tenaga dokter spesialis kandungan dan spesialis bedah dari rumah Sakit Provinsi Sulawesi Barat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here