Home Blog Page 72

Monitoring Dak fisik dan Non Fisik di Kabupaten Majene

0

Dinas Kesehatan Prov. Sulbar melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi di kabupaten Majene tgl 10 s.d 12 September 2020 di kabupaten Majene.

Hari pertama melapor ke Rumah sakit dan dinas Kesehatan kabupaten Majene untuk melakukan monev terkait kegiatan  Dak fisik dan non fisik dan telusur dokumen – dokumen pendukung di Dinas Kesehatan kab. Majene

Hari ke dua bertemu langsung dengan bapak kepala dinas kesehatan dr. H. Rakhmat Malik dan bapak suratman,SKM.,M.Kes kasubag perencenaan Dinkes Majene untuk menyesuaikan usulan dokumen pedukung dengan DPA SKPD Dinas Kesehatan dan melakukan wawancara langsung.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi – informasi terkait dana Dak fisik dan non fisik, berapa realisasinya, dan kendala2 didapat dalam mengelolah kegiatan dana Dak fisik Dan non Fisik.

“Kendala yang di dapat penginputan realisasi di triwulan I, di e – renggar terlambat karena menunggu dokumen persial. karena ada penyesuaian pagu Bok masing – masing puskesmas  ujar. ” kasubag perencanaan Dinkes majene.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. H. Muhammad Alief Satria Lahmuddin mengharapkan kegiatan ini untuk mengetahui sejauhmana serapan DAK Fisik Bidang Kesehatan. Selain itu juga untuk dapat mengetahui kesulitan dan hambatan serta solusi dalam pemanfaatan DAK tersebut.

Penyebaran Informasi Rumah Tangga Ber PHBS (Pembinaan Posyandu)

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan Kegiatan Penyebaran Informasi Rumah Tangga Ber PHBS (Pembinaan Posyandu) yang dilakukan di Desa  Kec. Sendana 1 Kabupaten Majene Tanggal 4 s.d 6 September 2020

Kegiatan tersebut di hadiri oleh narasumber dr.Rakhmat Kepala Dinas Kesehatan Majene, Fakhri Abullatief Perwakilan dari PMD Majene, dr.H.Muh.Ihwan Kabid Kesmas Dinkas Sulawesi Barat dan Nana Darmania,S.Sos,M.Kes Kasie Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkas Sulawesi Barat, Peserta kegiatan ini Berjumlah 19 Orang Terdiri dari sbb : Kader Posyandu, Desa Siaga Aktif / Kader Kesehatan Babinkantibmas, Toko Masarakat dan Aparat Desa

Strategi pemberdayaan masyarakat yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah, mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatan masyarakat yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat serta mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat secara terbuka dan transparan.

Kegiatan ini dibuka oleh bapak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Tugas kader dalam penyelenggaraan posyandu sangat membantu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dalam melaksanakan tugas-tugas nya kader posyandu merupakan agen perubahan dimasyarakat dan Kader harus mau, mampu dan bekerjasama dengan tokoh Masyarakat, tenaga kesehatan dan lintas sektor.

Update data pantauan Covid-19 Sulawesi Barat Sabtu, 05 September 2020 Pukul 12.00

0

Total Positif Covid-19 : 419
Sementara dirawat : 45
Isolasi Mandiri : 74
Sembuh : 293
Meninggal : 7

Jumlah Kasus menurut Kabupaten
Majene : 55
Polewali Mandar : 132
Mamasa : 12
Mamuju : 166
Pasangkayu : 8
Mamuju Tengah : 46

Informasi dapat diakses di Play Store :
https://play.google.com/store/apps/details…

Via Website
https://covid19.sulbarprov.go.id/

Tetap waspada, panik jangan

Update data pantauan Covid-19 Sulawesi Barat Kamis , 03 September 2020 Pukul 12.00

0

Update data pantauan Covid-19 Sulawesi Barat
Kamis , 03 September 2020 Pukul 12.00

Total Positif Covid-19 : 402
Sementara dirawat : 48
Isolasi Mandiri : 67
Sembuh : 280
Meninggal : 7

Jumlah Kasus menurut Kabupaten
Majene : 55
Polewali Mandar : 129
Mamasa : 12
Mamuju : 154
Pasangkayu : 8
Mamuju Tengah : 44

Informasi dapat diakses di Play Store :
https://play.google.com/store/apps/details…

Via Website
https://covid19.sulbarprov.go.id/

Tetap waspada, panik janga

Tracking Kontak Dalam Rangka Penyelidikan Epidemiologi dan Skrining

0

Mamuju – Selasa, 1 September 2020, Bertempat di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan skrining kesehatan,. Tes ini dilakukan untuk mencari kasus aktif dan juga mengurangi penyebaran Covid-19 yang mulai meningkat secara drastis di Sulawesi Barat khususnya di Mamuju.

 “Kegiatan ini bertujuan melakukan deteksi lebih dini kontak erat kasus Konfirmasi yang didapatkan. Kontak erat kasus konfirmasi dilakukan tracing kontak dan Penyelidikan epidemiologi (PE).

Penyelidikan epidemiologi dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan kementerian Kesehatan yang menekankan penggunaan formulir 6 / Formulir PE.

Kegiatan yang dilakukan oleh Labkesda adalah dengan segera melakukan tindakan skrining  RDT untuk mengetahui apakah orang yang sudah terpapar virus/tidak. Apabila hasilnya reaktif langsung di lakukan swab, dan bila non reaktif, tetap  lakukan pemantauan selama 14 hari.” Ujar Ibu emilda ( Kepala Seksi Surveilans Dnkes Prov )

“Kegiatan ini dilakukan oleh Tim surveilans, Dokter, dan Tenaga analis di Fasyankes, Posko Covid dan salah satunya di lakukan di labkes. Yg dilakukan skrining dan PE bukan hanya kontak erat pasien, tapi juga pelaku perjalanan dan suspek covid.  

“Harapannya semua orang terpapar dapat terdeteksi dengan cepat, sehingga kita dapat segera memutus mata rantai penularan covid-19 di sulawesi barat.” tambah Kepala Seksi Surbveilans Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

Sebagai gambaran per 2 September 2020 tercatat 396 kasus positif yag dilaporkan oleh bagian Surveilans Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. 48 diantaranya saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit, 63 menjalani isolasi mandiri, 278 dinyatakan sembuh dan 7 meninggal dunia.

Kabupaten Mamuju merupakan kabupaten dengan kasus aktif terbanyak saat ini yaitu sebanyak 51 kasus baik yang dirawat maupun yang menjalani isolasi mandiri.

Perkembangan PIS PK Sulawesi Barat

0

Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) terus melaju di seluruh wilayah di Indonesia. Ada yang cepat perkembangannya, namun ada juga yang masih tertatih-tatih karena berbagai kendala.

Secara nasional, Provinsi Sulawesi Barat memiliki indeks keluarga sehat (IKS) sebesar 0,145 yang berarti terdapat 14,5% keluarga sehat di Sulawesi Barat berdasarkan 12 indikator keluarga sehat.

Secara nasional IKS Indonesia adalah 0,172 yang berarti hanya 17,2% keluarga yang tergolong sehat. Lima besar IKS tetinggi dicapai oleh Provinsi DKI Jakarta, Bali, Di Yogyakarta, Aceh dan Kalimantan Timur. Sementara 5 provinsi terbawah adalah Kalimantan Barat, Maluku, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara.

Secara Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Majene merupakan kabupaten dengan IKS tertinggi dengan bilai IKS 0,192 dan terendah kabupaten Mamuju dengan nilai IKS hanya 0.104

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) telah memasuki tahun ke 4, Tahun 2019 lalu diharapkan seluruh Puskesmas telah melaksanakannya. Banyak Puskesmas yang telah melakukan intervensi guna meningkatkan nilai IKS dan 12 indikator keluarga sehat.

12 indikator Keluarga Sehat adalah sebagai berikut :

  1. Keluarga mengikuti program KB *)
  2. Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
  3. Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
  4. Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
  5. Pertumbuhan Balita dipantau
  6. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
  7. Penderita hipertensi yang berobat teratur
  8. Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan
  9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
  10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN
  11. Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
  12. Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga

Perkembangan PISPK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) di Kabupaten Mamuju Tengah

0

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) telah memasuki tahun ke 4, ditargetkan pada tahun 2020 ini seluruh Puskesmas di telah melaksanakannya. Banyak Puskesmas yang telah melakukan intervensi guna meningkatkan nilai IKS dan 12 indikator keluarga sehat. Oleh karena itu sudah saatnya bila kita melihat apakah intervensi tersebut telah mampu mendorong nilai IKS Kab/Kota ke arah yang lebih baik?

Indeks Keluarga Sehat (IKS) saat ini

Secara kabupaten gambaran pencapaian IKS (Indeks Keluarga Sehat) per Juli 2020 yang dirinci menurut Kecamatan, dapat dilihat pada gambar berikut.

Indeks keluarga Sehat Kabupaten Mamuju Tengah adalah 0,113 yang berarti hanya 11,3% keluarga yang tergolong sehat berdasarkan 12 indikator keluarga sehat.  Kecamatan dengan IKS tetinggi dicapai Topoyo dengan nilai IKS 0,133. Kabupaten Mamuju tengah memiliki peringkat 6 kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, ini menarik untuk dikaji lebih lanjut.

Pencapaian 12 indikator keluarga sehat Kabupaten Mamuju Tengah dapat dilihat pada gambar berikut.

Beberapa capaian yang masih rendah diantaranya program yang terkait dengan Penyakit tidak menular, pelayanan gangguan jiwa berat dan Penderita TB yang berobat sesuai standar. Hasil temuan tim data PIS PK Provinsi Sulawesi Barat mengindikasikan hal ini terjadi karena adanya beberapa indicator program yang perlu diperhatikan lebih lanjut lagi.

Indikator PIS PK yang memuat 12 indikator tentunya sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran dan kondisi status kesehatan masyarakat dilapangan.

Bagi yang ingin akses data ini di : http://dashboard keluargasehat.kemkes.go.id

Tim Data PIS PK Dinkes Sulbar laksanakan Monev dan Bimtek PIS PK di Mamuju Tengah

0

Dinas Kesehatan Provinsi Barat melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Tahun 2020 di Kabupaten Mamuju Tengah pada tanggal 9-11 Agustus 2020.

Kegiatan pertama di mulai dengan pertemuan bersama pengelola program PIS PK Dinas Kesehatan Mamuju Tengah dan Pelaksana program PIS PK semua kabupaten  di aula Dinas Kesehatan Mamuju Tengah. Kegiatan ini lebih di fokuskan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan penginputan data hasil kunjungan rumah yang dilakukan para pelaksana program di Puskesmas.

Secara Kabupaten nilai IKS  adalah 0,1134 yang berarti ada 11,34% keluarga yang tergolong sehat berdasarkan 12 indiaktor keluarga sehat. Sementara untuk tingkat pencapaian 12 indikator keluarga sehat, ada 5 indikator yang terbelakang termasuk 3 indikator terkait penyakit (hipertensi, gangguan jiwa dan tuberkulosis paru).

Dengan cakupan kunjungan keluarga yang sudah >85% berarti bahwa nilai IKS sudah stabil, jadi bila beberapa bulan ke depan tidak terjadi kenaikan IKS, berarti intervensinya tidak tepat

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di laksanakan untuk menunjang terlaksananya Program Indonesia Sehat di wilayah kerja Puskesmas .Kegiatannya di fokuskan kepada kunjungan  dan Program Indonesia Sehat  yang telah di rancang oleh Kementerian Kesehatan RI dengan mengacu pada 12 Indikator Keluarga Sehat.

Kegiatan dari Monev dan Bimbingan teknis ini adalah untuk mendukung pencapaian 12 indikator Program PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas se-Kabupaten Mamuju Tengah, Mengetahui Indeks keluarga sehat (IKS) Puskesmas dalam Intervensi Lanjut di wilayah kerja Puskesmas se-Kabupaten Mamuju Tengah, Mengetahui kendala-kendala dari pencapaian Indikator yang persentase (%) sedikit di wilayah kerja Puskesmas se-Kabupaten Mamuju Tengah.

Bebarapa point  yang disampaikan oleh Hamzah, SKM selaku pelaksana monev mengenai PIS-PK ini yaitu 12 indikator yang harus dicapai yaitu 1. Keluarga mengikuti program KB, 2. Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan, 3. Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap, 4. Bayi mendapatkan ASI Eksklusif, 5. Pertumbuhan Balita dipantau, 6. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar, 7. Penderita hipertensi yang berobat teratur, 8.  Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan, 9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok, 10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN, 11. Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih, 12. Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga.

Adapun strategi peningkatan indeks keluarga sehat (IKS) yaitu Petakan keluarga pada desa dengan pendataan keluarga selesai 100%, Identifikasi jumlah keluarga yang bermasalah dengan indikator PIS PK, Pilih indikator yang berdaya ungkit tinggi dan mudah dilaksanakan intervensi,Lakukan pemantauan hasil secara rutin pada minilokakarya puskesmas, Susun rencana baru atau inovasi untuk peningkatan IKS.

Pengelola PIS PK Dinas Kesehatan Mamuju Tengah menyatakan bahwa lintas program kurang maksimal dalam melaksanakan  intervensi indicator PIS PK di Puskesmas. Selain itu Dinas Kesehatan Mamuju Tengah membentuk Tim kerja PIS PK berdasarkan bidang untuk melakukan pendampingan PIS PK berbasis wilayah, tetapi tidak berjalan sebagaimana mestinya

Koneksi internet di Mamuju Tengah dan Puskesmas pada umumnya Lemot (lambat) menjadi salah satu penyebab penginputan data hasil kunjungan rumah tidak maksimal dilakukan oleh pelaksana di Puskesmas.

Audience Tim Simkes Khanza dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

0

Bertempat di Aula Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 7 Agustus 2020 tim Simkes Khanza melakukan Audience dan pemaparan terkait Simtem informasi kesehatan kepada tim data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

Kepala Dinas Kesehatan, dr. Muhammad Alie Satria menyambut baik terhadap program pengembangan data dan informasi kesehatan dan menekankan adanya keselarasan dengan satu data data yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Kominfo.

Tim Simpus Khanza, Windiarto yang merupakan pengembang utama dan pemilik pemegang HAKI Simkes Khanza bersama dengan Edy Suprayitno, Humas Simkes Khanza dalam audiensinya memaparkan bahwa Sistem Informasi Kesehatan yang FREE dan
dapat digunakan untuk segala fasilitas kesehatan di Indonesia.

Salah satu keutamaan Simkes Khanza adalah karena sudah bisa dihubungkan atai dibridging dengan beberapa institusi seperti BPJS Kesehatan, Mandiri inhealth, Dukcapil dan Sisrute yang dikembangkan oleh kementerian Kesehatan

SIMKES Khanza merupakan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan yang dapat di gunakan Rumah Sakit, Klinik, PUSKESMAS, serta Praktek Mandiri yang bersifat Gratis serta Open Source. Dalam Penerapan SIMKES Khanza, Yayasan SIMRS Khanza Indonesia (YASKI) tidak menggunakan konsultan diluar pengurus Yayasan SIMRS Khanza Indonesia (YASKI).

Tim data dan Informasi Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat sangat apresiasi dengan auidence yang dilakukan. Saat ini beberapa Rumah Sakit di Sulawesi Barat telah menggunakan Aplikasi Simkes Khanza.

Pemutakhiran Data Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

0

Data dan informasi kesehatan diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, baik dari  fasilitas pelayanan kesehatan, unit-unit kesehatan lainnya, sektor terkait, maupun dari hasil berbagai survei. Sistem Informasi Kesehatan diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi kesehatan yang lengkap, akurat, dan terkini sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan/kebijakan bidang kesehatan di kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.

Pengumpulan data dan informasi kesehatan tingkat Provinsi dilaksanakan mulai dari tingkat Puskesmas hingga ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengumpulkan data dilakukan melalui Pertemuan Pemutakhiran Data Kesehatan Tahun 2020 yang dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 4 – 6 Agustus 2020

Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Muhammad Alief Satria pada pembukaan kegiatan menekankan perlunya ketersediaan data sebagai landasan utama dalam pengambilan kebijakan kesehatan.

Seluruh peserta yang terlibat merupakan semua pengelola data program di Dinas kesehatan Provinsi, Kasubag Program yang menangani data kesehatan di kabupaten dan penyusun profil kesehatan kabupaten

Pada pertemuan ini dilakukan kegiatan desk data antara penyusun profil kesehatan kabupaten dengan pengelola data program di Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.