Home Blog Page 71

Kegiatan Evaluasi dan Intervensi Germas pada tanggal 21 s.d 23 oktober 2020 di Kabupaten pasangkayu

0

“Gerakan masyarakat hidup sehat” adalah gerakan bersama yang memiliki beberapa tujuan mulai menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kesakitan, kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas; menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa ; untuk itu GERAKAN MASYARAKAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan  ini Untuk mengetahui peran – peran lintas sektoral dan lintas terkait Germas serta peran Puskesmas

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Pasangkayu dengan metode pemaparan materi dan dikusi yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kaupaten dan lintas sektoral terkait Germas dan menghasilkan beberapa rekomendasi antara lain :

  1. Diharapkan membentuk Forum koordinasi Germas di Kabupaten Pasangkayu.
  2. Melaksanakan advokasi ke pemda untuk mengeluarkan kebijakan Germas
  3. Melaksanakan Sosialisasi Pelaksanaan 6 pilar Germas ke lintas OPD dan Masyarakat
  4. Mengadvokasi ke lintas OPD untuk mengeluarkan kebijakan terkait Germas di kantor masing-masing

Dinas Kesehatan Polewali Mandar gelar pertemuan SPM Kesehatan

0

Bertempat di Café Batistuta Polewali Mandar, Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar melakukan pertemuan sinkronisasi data Standarisasi Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, 20 Oktober 2020.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 1 hari ini bertujuan untuk melakukan Sosialisasi dan Advokasi Implementasi Pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan Kabupaten kepada Dinas Kesehatan dan jajarannya dan sosialisasi perhitungan kebutuhan anggaran kegiatan sesuai indikator SPM.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM), semakin memperkuat implementasi penerapan SPM di daerah, dimana Pemerintah kabupaten wajib menerapkan SPM bidang kesehatan.

SPM juga akan berfungsi sebagai instrumen untuk memperkuat pelaksanaan Performance Based Budgeting bidang kesehatan dalam proses perencanaan dan penganggaran di kabupaten.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Polewali Mandar ini menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Badan Pusat Statistik Polewali Mandar dan Dinas kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Peserta kegiatan adalah para kepala Puskesmas dan pengelola SPM Kesehatan Puskesmas se Kabupaten Polewali Mandar dan beberapa pengelola program teknis di Dinas Kesehatan Kabupaten.

Dalam kegiatan ini tim Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyampaikan 2 poin utama yaitu terkait Peraturan Menteri Kesehatan dan tools penyusunan penganggaran berbasis SPM dengan menggunakan tools ecosting SPM.

Dalam Permenkes Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Penerapan SPM  Bidang Kesehatan terdapat 12 variabel SPM yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah yaitu :

  1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
  2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
  3. Pelayanan Kesehatan pada Bayi Baru Lahir
  4. Pelayanan Kesehatan Balita
  5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
  6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
  7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
  8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
  9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
  10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat
  11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis
  12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko terinfeksi HIV

Mengingat SPM adalah  penyediaan kebutuhan  dasar secara minimal  bagi warga negara, maka  seluruh warga negara  penerima harus  memperolehnya  pelayanan minimal  bidang kesehatan (100 %).

Anggota DPD RI Sulbar Reses Virtual Pelaksanaan Covid 19 Sulawesi Barat

0

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Ir. Iskandar Muda Baharuddin Lopa, melakukan reses terkait pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan khsusunya terkait dampak covid-19 terhadap kesehatan masyarakat (19/10/2020).

Kegiatan yang dilaksanakan via virtual meeting yang dihadiri oleh pelaksana program Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan beberapa tim Ahli anggota DDP RI yang dilaksanakan di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

Iskandar Baharuddin Lopa dalam penyampainnya melakukan evaluasi terhadap penanganan pasien covid-19 di Sulawesi Barat dan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam pencegahan dan penanganan covid-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg. Asran Masdy, SKG, MAP bersama dengan Tim Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyampaikan jumlah kasus covid-19 di Sulawesi Barat , kebijakan pemerintah dalam penanganan covid dan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di di Sulawesi Barat.

Sekretaris Dinkes juga melaporkan Jumlah kasus covid 19 Sulawesi Barat per 19 Oktober 2020 sebanyak 952 kasus kumulatif. 38 kasus sementara dirawat, 185 isolasi mandiri, 717 sembuh dan 12 kasus meninggal dunia. Sejak Maret 2020 Provinsi Sulawesi Barat melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 6.489 spesimen dengan positif rate (15%) atau 952 diantaranya positif.

Kepala Seksi pelayanan Kesehatan, Erieka Novianti, SKM, M,Kes menyatakan bahwa kapasitas tempat tidur di fasilitas pelayanan kesehatan yang terkait penanganan covid-19 masih memadai dikarenakan adanya kebijakan peralihan perawatan berdasarkan revisi 5 penanganan covid dimana pasien covid 19 yang tanpa gejala dianjurkan untuk melakukan isolasi secara mandiri. Namun perlu dilakukan kajian lebih lanjut kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan primer dalam melakukan pengawasan terhadap pasien dalam melakukan pengawasan terhadap pasien isolasi mandiri karena bisa menimbulkan adanya kluster baru.

Expansi Strategi DOTS di Daerah Terpencil Desa Tampaure Kec.Bambaira, Kab.Pasangkayu

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan kegiatan Expansi Strategi DOTS di Daerah Terpencil  Desa Tampaure Kec.Bambaira, Kab.Pasangkayu pada tanggal 14 – 16 September 2020.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan bimbingan kalakarya tentang penanggulangan penyakit tuberculosis kepada kader kesehatan di Desa, sosialisasi tentang Program Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis, penapisan penderita TBC dan edukasi tentang penyakit TBC di desa melalui ketok pintu TBC yang dilakukan kader TBC terlatih serta pembentukan Desa Sadar TBC.

Tujuan Kegiatan ini Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam program penanggulangan penyakit TBC sehingga terjadi peningkatan angka penemuan dan menanganan TB di Provinsi Sulawesi Barat.

Kegiatan di buka di Kantor Desa Bambaira oleh sekretaris Desa Bambaira bersama kepala seksi P2P Dinkes Kab. Pasangkayu dan Wasor TBC Provinsi Sulawesi Barat. Pak Sekretaris Desa berharap kepada para kader agar saat kegiatan kunjungan rumah, kader mampu memberikan informasi dengan baik mengenai TBC ke Warga sekaligus melakukan screening gejala TBC pada semua anggota keluarga, jika ada warga yang ditemukan bergejala TBC agar segera di berikan rujukan ke Puskesmas Bambaira untuk ditindaklanjuti.

Setelah mendapatkan arahan dan materi terkait pelaksanaan ketuk pintu oleh Bapak Harsalim, S.Kep Wasor TBC  Prov. Sulbar, kader terlatih turun ke dusun masing-masing membawa format isian untuk memberikan edukasi dan penapisan warga yang memiliki gejala TBC. Adapun dusun yang sempat didampingi oleh Wasor TBC Provinsi dan Pengelola TBC PKM Bambaira  adalah dusun Saluira, dusun Kalendapu, dan Dusun Vaturui.

Update data pantauan Covid-19 Sulawesi Barat Senin, 28 September 2020 Pukul 12.00

0

Total Positif Covid-19 : 617
Sementara dirawat : 72
Isolasi Mandiri : 118
Sembuh : 416
Meninggal : 11

Jumlah Kasus menurut Kabupaten
Majene : 58
Polewali Mandar : 223
Mamasa : 24
Mamuju : 253
Pasangkayu : 13
Mamuju Tengah : 46

Halau Virus Corona, Minuman Herbal Untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

0

Minuman herbal tradisional sedang banyak diburu belakangan ini, bersamaan dengan meluasnya pandemi COVID – 19. Minuman – minuman tradisional kaya rempah yang biasanya hanya dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu dan oleh orang-orang kini menjadi semacam wajib bagi setiap rumah tangga, minuman herbal memang menyediakan berbagai macam khasiat dan manfaat bagi tubuh, yang telah terbukti secara turun temurun dan di Provinsi Sulawesi Barat bahan – bahan rempah tersebut sangat melimpah dan mudah di dapatkan, hal inilah yang menginspirasi Ketua Tim Penggerak PKK, Dra. Hj. Andi Ruskati Ali Baal untuk menjadi salah satu lomba bagi kader PKK dalam acara peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK yang ke 48 Tahun 2020.

Dengan manfaat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, bahan herbal diketahui memiliki segudang manfaat, dan bahan –bahan ini mudah ditemukan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Provinsi sulawesi Barat yang sangat kaya akan bahan – bahan herbal diantaranya kunyit, temulawak, jahe,sereh, daun kelor dan lainnya

Ketua Panitia HKG PKK yang ke 48 Tahun 2020  Hj. Rosmiani , M.Kes menjelaskan bahwa Lomba Meracik minuman herbal untuk pencegahan Covid – 19. Harapan dalam  kegiatan ini semoga dapat mendorong peran aktif masyarakat dalam mengembangkan kesehatan tradisional pemanfaatan tanaman obat tradisional berupa jamu atau minuman herbal ramuan tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat dan / atau bencana Nasional Coronavirus Disease 2019 ( Covid – 19)

Puskesmas Banggae 1, Puskesmas dengan Indeks Keluarga Sehat terbaik di Sulawesi Barat

0

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki derajat kesehatan optimal. Dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan menegaskan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Dari 11 Puskesmas di Kabupaten Majene Puskesmas Banggae 1 merupakan Puskesmas dengan capaian nilai Indeks Keluarga sehat tertinggi dengan nilai IKS 0,354 yang berarti terdapat 35,4% keluarga dengan kategori sehat atau IKS > 0,800 di wilayah kerja Puskesmas Banggae 1

Puskesmas Banggae 1 merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah Banggae dengan jumlah penduduk sasaran sebanyak 20.293 jiwa dan memiliki 3 Desa / kelurahan  wilayah kerja  yaitu Banggae, Pangali Ali dan Galung.

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Paguyuman, capaian status Keluarga Sehat terbaik diperoleh oleh Kelurahan Banggae dengan IKS 0,398 disusul Pangali Ali dengan IKS masing-masing 0,354. Sedangkan capaian terendah didapat kelurahan Galung dengan IKS 0,289.

Bimtek Limbah Medis Fasyankes Kab. Pasangkayu

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan Bimbingan Teknis kepada petugas Kesling tentang pengelolaan limbah medis dan penghapusan alat kesehatan bermerkuri. Peserta dibimbing pencatatan dan pelaporan e-monev limbah fasyankes melalui halaman website e-monev limbah medis.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 september 2020 dan di ikuti oleh Sanitarian Puskesmas (15 Puskesmas di Pasangkayu), Petugas sanitasi RSUD Kab. Pasangkayu, Dinas Lingkungan Hidup (Bidang Pengelolaan Limbah)

Tujuan kegiatan ini dilaksanakan untuk Memperbaiki kualitas pengelolaan limbah medis di Kab. Pasangkayu, Meningkatkan kemampuan petugas dalam pengelolaan limbah medis, dan Meningkatkan capaian indicator limbah medis

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi dari Kadis Kesehatan Sulbar dr. H. Muhammad Alief Satria Lahmuddin tentang Penguatan Fasyankes dalam Pengelolaan Limbah Medis. Juga diterangkan tentang pengelolaan limbah medis Covid-19. Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi progress penghapusan alkes bermerkuri di Kab Pasangkayu. Seluruh Puskesmas telah melaksanakan penghapusan alkes bermerkuri, tinggal menunggu laporan dari RSUD Kab Pasangkayu. Setelah itu dilanjutkan dengan bimbingan pencatatan dan pelaporan e-monev limbah medis. Peserta difasilitasi dengan jaringan/wi-fi dan dibimbing bagaimana mengisi aplikasi pelaporan e-monev limbah medis.

Bekali Petugas Gizi dan Bidan dalam Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar melaksanakan Pelatihan PMBA

0

Dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, Seksi Gizi & KIA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Pelatihan Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA) Program Perbaikan Gizi Masyarakat pada tanggal 14 – 18 September 2020 di D’Maleo Hotel. Pelatihan terdiri dari 2 angkatan dengan masing-masing peserta setiap angkatan berjumlah 10 orang. Pelatihan tersebut diselenggarakan bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar sebagai Institusi Pengampu. Sementara itu, fasilitator yang terlibat dalam pelatihan tersebut merupakan ASN yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Agustina Uta,SKM,M.Kes & Andi Chandrawali,SKM,M.Kes), Dinas Kesehatan Polewali Mandar (Susdwiastuti,SKM,M.Kes) & Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju (Sri Damayanti,AMG) yang telah mengikuti TOT Pelatihan PMBA.

Pelaksanaan Pelatihan PMBA bertujuan untuk membekali peserta yang merupakan Petugas Gizi dan Bidan Desa memiliki kompetensi dalam menjelaskan Konsep PMBA, melakukan praktik pemberian ASI, melakukan pemberian makan ibu hamil, ibu menyusui dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI), melakukan pemantauan pertumbuhan, menjelaskan gizi dan kesehatan ibu, menjelaskan rujukan anak sakit ke fasilitas kesehatan hingga melakukan konseling PMBA. Disamping itu, pelaksanaan pelatihan ini juga merupakan

salah satu usaha menekan angka stunting di Provinsi Sulawesi Barat dengan mencetak konselor konseling PMBA yang berperan penting dalam menyebarluaskan informasi menyeluruh dan utuh tentang 1000 hari pertama kehidupan sebagai masa emas bagi pertumbuhan dan perkembangan ibu hamil dan anak sampai usia 2 tahun.

Dalam arahan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (dr. Muhammad Alief Satria Lahmuddin) saat menjadi Narasumber pada kegiatan tersebut disampaikan kepada peserta latih agar mampu berkontribusi maksimal dalam menekan angka stunting di provinsi malaqbi ini dengan melakukan PMBA secara komprehensif mulai pada tahapan konsepnya hingga melakukan konseling ke masyarakat. Selain itu, Beliau juga mengharapkan kepada seluruh peserta latih dengan bersama-sama pengelola program lainnya di unit kerja masing-masing untuk selalu mengintegrasikan layanan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) sehingga PMBA yang dilakukan tidak hanya berdampak pada capaian program saja, namun mampu mendongkrak Indeks Keluarga Sehat (IKS) khususnya pada indikator keluarga sehat ke-4 Bayi diberi ASI ekslusif selama enam bulan dan indikator ke-5 Pertumbuhan Balita dipantau tiap bulan.        

Sosialisasi Protokol Kesehatan Masyarakat dalam pencegahan Covid-19 Kabupaten Majene Tanggal 13 s.d 15 September 2020

0

Semenjak diumumkan kasus pertama Covid-19 pada bulan Maret 2020 oleh presiden Joko Widodo, pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigatif dan penanganan seoptimal mungkin agar virus ini tidak semakin menyebar dan membawa korban jiwa. Beragam pilihan kebijakan ditempuh untuk menghadang laju penyebaran, mulai dari penerapan physical distancing, hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah yang terpetakan sebagai episentrum penyebaran.GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.

Menurut Menkes, yang perlu disadari benar adalah pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri karena pencegahan tersebut adalah yang paling baik dan murah. Adapun langkah pencegahan dan menjaga diri dari Virus Corona adalah dengan menerapkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk Meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat Adaptasi Kebiasaan Baru dan Masyarakat sadar menggunakan masker, Mencuci tangan dengan sabun diair mengalir dan Jaga Jarak / hindari kerumunan

Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Ruskati Ali baal Masdar (Anggota DPR RI Komisi IX)  yang dimoderatori oleh dr.Muhammad Alief Satria Lahmuddin kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat dalam sambutannya menyatakan bahwa Pemerintah telah mempersiapkan beberapa panduan menuju new normal /tatanan kehidupan normal baru. Kita semua bisa berperan aktif memantau apakah tempat bekerja kita atau pasar yang kita kunjungi sudah menerapkannya untuk kepentingan bersama. Ibu menegaskan dalam bahasa mandar “Pendalingao” mendengarki’ anjuran pemerintah.