Senin, 11 Desember 2023 dalam Apel dan Doa Bersama yang diadakan secara virtual, Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, bersama dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, menegaskan urgensi penanganan Stunting dengan pendekatan yang kreatif dan sistematis.
Pada kesempatan ini, Pj. Gubernur menyampaikan pesannya yang menekankan pentingnya pendekatan kreatif dan sistematis dalam penanganan Stunting. Hal ini diharapkan dapat diperkuat melalui kolaborasi antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) serta Dinas Kesehatan, terutama dalam penguatan program Posyandu.
Asran Masdy, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, turut memberikan paparan terkait progres penimbangan balita di wilayah ini. Dia mengungkapkan bahwa dari bulan Oktober ke November, terjadi peningkatan signifikan dari 58,59% menjadi 62,21%.
Adapun target penurunan angka stunting yang ditetapkan sebesar 14% oleh arahan Presiden. Berdasarkan pencapaian per 10 Desember 2023, Sulawesi Barat berhasil mencatat capaian sebesar 28,75%, menunjukkan langkah signifikan dalam upaya menangani masalah stunting di wilayah ini.
Pj. Gubernur menyatakan komitmennya untuk terus mendorong upaya-upaya kreatif dan terencana guna menurunkan angka stunting di Sulawesi Barat. Kolaborasi antarinstansi pemerintah diharapkan dapat semakin menguat guna mencapai target yang telah ditetapkan
Pj. Gubernur Sulbar Mendorong Pendekatan Kreatif dan Sistematis dalam Penanganan Stunting
Rapat Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Sistem Pengelolaan Air Minum di Sulawesi Barat
Pada hari Rabu, tanggal 22 November 2023 bertempat Kantor Biro Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Sistem Pengelolaan Air Minum. Rapat ini dipimpin oleh Kepala Biro Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat, Masriadi Nadi Atjo, yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Se-Provinsi Sulawesi Barat dan pengelola Program kesehatan Lingkungan Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
kegiatan ini dalam rangka upaya pencegahan dan penanggulangan STUNTING’ (4 + 1 )
Tidak semua kadinkes kabupaten yang hadir ,hanya 3 yaitu (plt.Kadinkes Polman,kadinkes Majene,Kadinkes Mamuju diwakili oleh Sub koordinator kesling), sedangkan dari
Provinsi oleh Kepala biro ekbang,Sekdis PTSP ,Dinkes prov.sulbar oleh Timker program kesling
Beberapa kesepakatan penting telah tercapai dalam rapat tersebut, yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengelolaan air minum di wilayah Sulawesi Barat:
- Surat Edaran Gubernur terkait Pembinaan dan Pengawasan Air Minum untuk Penurunan Stunting
Kesepakatan pertama adalah penyusunan surat edaran Gubernur yang berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan air minum guna menurunkan dan mencegah kasus stunting. - Pembentukan Satgas Provinsi Sulawesi Barat untuk Sistem Pengelolaan Air Minum yang Aman
Langkah kedua mencakup pembentukan satuan tugas (satgas) di tingkat provinsi guna memastikan sistem pengelolaan air minum yang aman. - Kunjungan Monitoring Terpadu Provinsi dan Kabupaten terhadap Pengelolaan Air Minum yang Aman
Rencana kunjungan monitoring yang terintegrasi antara tingkat provinsi dan kabupaten untuk menjamin keselamatan pengelolaan air minum. - Fasilitasi Pembentukan Asosiasi Pengelola Depot Air Minum melalui Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Barat
Langkah keempat adalah memfasilitasi pembentukan asosiasi pengelola depot air minum melalui badan terkait di tingkat provinsi. - Sosialisasi Regulasi terkait Pengelolaan Air Minum yang Aman
Upaya dalam menyosialisasikan regulasi-regulasi yang berkaitan dengan pengelolaan air minum yang aman kepada masyarakat. - Usulan Dukungan Anggaran untuk Pembinaan dan Pengawasan
Pengusulan dukungan anggaran guna mendukung upaya pembinaan dan pengawasan dalam pengelolaan air minum. - Evaluasi Hasil Monitoring
Rencana untuk melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil dari kegiatan monitoring yang telah dilakukan.
Rapat ini menandai langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan tindakan terkait dengan pengelolaan air minum yang aman di Sulawesi Barat. Diharapkan langkah-langkah yang disepakati dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.
Orientasi Pemanfaatan Aplikasi e-PPGBM Aplikasi Ceria Bagi Kabupaten Kota

Data pada hakikatnya merupakan salah satu indikator dasar yang digunakan oleh Instansi Pemerintahan, untuk menentukan arah kebijakan selanjutnya. Salah satu usaha yang terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat adalah mengoptimalkan data yang dikeluarkan oleh Tenaga Pelaksana Gizi, guna menghasilkan arah kebijakan yang tepat.
Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) serta Aplikasi Ceria, yang diisi langsung oleh Tenaga Pelaksana Gizi.
Untuk mengoptimalkan penggunaan Aplikasi, maka Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, melaksanakan Orientasi Pemanfaatan Aplikasi e-PPGBM Aplikasi Ceria Bagi Kabupaten Kota, dengan mengundang 6 Kabupaten yang ada di Sulawesi Barat, dimana masing-masing Kabupaten terdapat 8 orang perwakilan, yakni Tenaga Pelaksana Gizi di Puskesmas serta Pengelola Data Gizi di Kabupaten.
Kegiatan ini berlangsung selama 4 Hari, terhitung dari tanggal 13 – 16 November 2023 dan dilaksanakan di Hotel Srikandi Mamuju.
Posyandu Sulbar Boyong 3 Penghargaan di Jambore Tingkat Nasional
Sebanyak 14 Kader Posyandu mengikuti Jambore Kader Tingkat Nasional di Jakarta yang digelar mulai tanggal 11-14 November 2023.
Dalam keikutsertaan kader posyandu Sulbar ini, ada presentasi membanggakan yang diraih Sulbar.
Diantaranya peringkat 6 kategori inovasi posyandu terbaik tingkat nasional yang diraih Posyandu Kuncup Mekar, Desa Sarasa, Kecamatan Dapurang, Kabupaten Pasangkayu.
Selain itu, ada presentasi lain yang juga didapatkan.
Yaitu Kader berprestasi tingkat provinsi yang diraih Hijrawati dari Posyandu Siola Matahari, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.
Prestasi yang diraih Posyandu Sulbar mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulbar, drg. H. Asran Masdy, SKG., MAP.
Sehingga, program-program penurunan stunting akan dikawal berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya.
“Terimakasih dan selamat kepada pihak yang turut membantu membina dan mengawal para kader dan posyandu, utamanya kepada ketua pembina posyandu sulawesi barat atas arahan dan perhatian yang sangat besar bagi posyandu ” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Kepala Bidang
(Kabid) Kesmas dr hj Indahwati Nursyamsi, M.Kes, bahwa prestasi yang diraih tersebut tidak lepas dari pembinaan berjenjang termasuk pelaksanaan jambore kader yg dilaksanakan mulai tingkat Puskesmas, Kabupaten sampai Provinsi yang dilaksanakan beberaoa minggu lalu di Maleo mamuju.
Sementara Kepala Seksi (Kasie) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ahmad S.KM mengatakan, bahwa sebagai program yang membina kader dan posyandu semoga kawan-kawan promkes se Sulawesi Barat tetap semangat dan makin termotivasi untuk membina para kadernya agar kedepan bisa lebih baik prestasinya.
Pendamping dari tim promosi kesehatan (Promkes) Sulbar, Wawan Iskandar mengatakan, prestasi yang diraih Sulbar menunjukkan perhatian yang dilakukan Dinas kesehatan provinsi Sulbar terhadap posyandu efektif untuk menekan angka stunting.
Prestasi tersebut dijadikan pemacu untuk terus memperhatikan posyandu sebagai ujung tombak kesehatan ibu hamil dan balita di Di posyandu
Rapat Persiapan Advokasi dan Asistensi Program Kabupaten Kota Sehat (KKS) di Sulawesi Barat
Bertempat di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Rabu 07 Novemver dilaksanakan rapat persiapann kegiatan advokasi dan asistensi dalam rangka mewujudkan kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni dan tempat bekerja bagi warganya. Program KKS yang melibatkan sejumlah sektor dan pemangku kepentingan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitarnya.
Tim Kabupaten Kota Sehat dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Barat, yang di wakili oleh Yanuar Fahd, menekankan pentingnya kolaborasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam implementasi Program Kabupaten Kota Sehat di Sulawesi Barat. Kerja sama antara berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan KKS.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Indahwati Nursyamsi, dalam kesempatan tersebut, memaparkan bahwa hingga saat ini, Sulawesi Barat masih belum memiliki Kabupaten Kota Sehat dari 6 kabupaten yang ada. Dengan menyelenggarakan kegiatan advokasi dan asistensi Program Kabupaten Kota Sehat, diharapkan wilayah ini dapat lebih aktif dalam mewujudkan kondisi lingkungan yang sehat dan nyaman bagi penduduknya.
Kegiatan advokasi dan asistensi Program Kabupaten Kota Sehat di Sulawesi Barat akan berlangsung pada hari Kamis, 9 November 2023. Acara ini akan dilaksanakan secara hybrid dan akan dihadiri oleh beberapa pihak penting, termasuk Direktur Jenderal Bina Bangda Kemendagri dan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dengan upaya bersama melalui Program Kabupaten Kota Sehat, diharapkan Sulawesi Barat dapat mencapai standar lingkungan yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni serta sebagai tempat bekerja bagi warganya. Program-program kesehatan dan pembangunan daerah yang terintegrasi diharapkan akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sulawesi Barat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Supervisi dan pembinaan terhadap Laboratorium Jejaring Surveilans di Kabupaten Mamasa
Untuk dapat melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan KLB dengan efektif perlu ditingkatkan upaya kewaspadaan dini pada setiap unit pelayanan kesehatan yang mampu memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB di suatu wilayah.
Kementerian Kesehatan telah mencanangkan enam pilar transformasi kesehatan, dimana salah satu pilar utama yaitu Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, dengan kemandirian kefarmasian dan alat kesehatan, serta peningkatan kapasitas kesiapsiagaan sistem kesehatan melalui peningkatan surveilans berbasis laboratorium (kecepatan deteksi diagnosis melalui pemeriksaan sampel laboratorium pada masyarakat)
Merujuk dari hal tersebut, Tim Surveilans Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama-sama tim dari Labkesda dan Transfusi darah melakukan kegiatan Supervisi dan pembinaan terhadap Laboratorium Jejaring Surveilans yang di laksanakan di Kabupaten Mamasa, yaitu di Puskesmas Mambi dan Puskesmas Mamasa Pada tanggal 06 s.d 07 November 2023.
Kegiatan ini merupakan pembinaan dan pendampingan terhadap petugas Kesehatan di Kabupaten / PKM ini terkait dengan surveilans kesehatan berbasis laboratorium sehingga penegakkan diagnosis penyakit dapat diketahui secara dini , pencegahan dan pengendaliannya dapat segera ditindak lanjuti sesuai dengan etiologi penyakitnya
Kadinkes Provinsi Sulawesi Barat Bagikan Cerita Praktik Baik Ma’silambi dalam Upaya Penanggulangan Stunting

Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat telah menyelenggarakan Pertemuan Sosialisasi Program Penurunan Stunting bagi Mitra Kerja Strategis yang dilaksanakan di Ball Room dMaleo Hotel & Convention Mamuju, Senin 6 November 2023.
Dalam acara tersebut, Kadinkes Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, SKG, MAP, berbagi kisah sukses tentang upaya penguatan Ayo ke Posyandu yang di sebut “Ma’silambi”. Ma’silambi awalnya merupakan hasil dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan X P2KP LAN Makassar Tahun 2022 dan kini telah diadopsi menjadi strategi penanganan stunting pada tiga desa/kelurahan di Sulawesi Barat.
Ma’silambi adalah singkatan dari “Merdeka Ancaman Stunting Baru dengan Kolaborasi Mitra Berbasis Aksi,” yang merupakan strategi preventif penanganan stunting baru di provinsi ini. Nama “Ma’silambi” sendiri berasal dari bahasa Mamasa yang berarti “bertemu,” menggambarkan semangat kolaboratif dalam program ini.
Kadinkes Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, menjelaskan bahwa ada tiga lokus Ma’silambi yang telah ditetapkan:
- Kelurahan Baurung, Kabupaten Majene.
- Desa Duampanua, Kabupaten Polewali Mandar.
- Desa Balla Satanetean, Kabupaten Mamasa.
Tujuan utama dari program Ma’silambi adalah untuk mencapai penimbangan 100% balita. Program ini telah berjalan dengan sangat baik di dua lokus Ma’silambi, yaitu Kelurahan Baurung dan Desa Duampanua, dengan capaian penimbangan dan pengukuran sasaran balita selalu berada di atas angka 85%, bahkan mencapai 100%. Namun, untuk Desa Balla Satanetean, capaiannya masih sekitar angka 40-50%.
Ada beberapa catatan praktik baik yang dapat diambil dari program Ma’silambi:
- Keterlibatan langsung Kepala Desa/Lurah sebagai Ketua Forum Ma’silambi di Desa Duampanua dan Kelurahan Baurung menjadi kunci utama dalam proses kolaborasi di lapangan
- Penyiapan lembaga “Forum Ma’silambi” untuk menyatukan frekuensi dalam gerakan penimbangan balita di Posyandu sebelum pelaksanaan teknis di lapangan adalah hal yang sangat penting dan perlu dilakukan oleh OPD baik di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
- Pertemuan Forum Ma’silambi untuk evaluasi progres capaian kegiatan yang dilaksanakan secara berkala setiap bulan di desa/kelurahan lokus menjadi media untuk mereview capaian yang telah dilakukan bersama.
Dengan upaya kolaboratif yang kuat dan semangat yang tinggi, program Ma’silambi diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi upaya penanggulangan stunting di daerah lain dan membantu mencapai target penimbangan 100% balita dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak Sulawesi Barat.
Rapat Evaluasi Semesteran Kematian Ibu dan Anak

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Melaksanakan Kegiatan Rapat Evaluasi Semesteran Kematian Ibu dan Anak di grand Putra
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan Indikator Pembangunan Nasional dalam RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 – 2024.
Untuk melakukan Pelaporan Kasus Kematian Ibu, Bayi dan Balita, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) yang diisi langsung oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Maka dari itu dipandang perlu untuk melakukan kegiatan Rapat Evaluasi Semesteran Kematian Ibu dan Bayi, guna menyatukan persepsi dan merapihkan pencatatan dan pelaporan petugas terhadap Aplikasi yang dimaksud.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, sejak tanggal 26 – 28 Oktober 2023, di Hotel Grand Putra Kab. Mamuju
Peserta berasal dari 6 Kabupaten, dimana masing-masing kabupaten terdiri dari 5 orang peserta yg merupakan Penanggung Jawab Aplikasi MPDN (PONEK/PONED dan NICU) serta penanggungjawab SHK.
Gerakan Cegah Stunting Dengan Jambore Kader Posyandu
Pj Ketua TP PKK sekaligus ketua Pembina posyandu Sulawesi barat, NY Ninuk Triyanti Zudan, SH, M.Hum membuka secara resmi kegiatan jambore kader posyanduu tingkat provinsi Sulawesi barat tahun 2023 di Hotel Maleo Mamuju. Jambore kali ini berlangsung selama tiga hari, 26-28 Oktober dan diikuti sebanyak 80 peserta dari seluruh kabupaten di Sulawesi Garat anggota terdiri dari tenaga kesehatan pendamping dan kader-kader posyandu terbaik pilihan setiap kabupaten dengan mengusung tema “Kader Terampil Masyarakat Sehat”.
Dalam Sambutannya beliau mengatakan bahwa jambore ini diharapkan menciptakan kader yang berkualitas sehingga ke depan Sulawesi Barat bisa menciptakan generasi emas yang terbebas dari ancaman stunting dan gangguan kesehatan lainnya.
“Sejalan dengan program pemerintah provinsi dalam upaya pencegahan stunting dan juga gerakan ayo ke posyandu, kegiatan ini sangat patut di apressiasi dan menjadi langkah baik dalam upaya mendukung transormasi pelayanan kesehatan primer” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Drg. H Asran Masdy, SKG, MAP menuturkan bahwa Jambore Kader Posyandu Se-Sulawesi Barat ini merupakan momen istimewa yang mengumpulkan semua kader yang memiliki peran penting dalam upaya memajukan kesehatan masyarakat di Daerah kita yang tercinta ini, Kegiatan ini akan diupayakan rutin dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi kepada kader-kader yang telah mengabdikan dirinya untuk kesehatan masyarakat..
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulbar, dr. Indahwati Nursyamsi, M.Kes meminta agar dalam menjalankan tugas di posyandu kader senantiasa berupaya maksimal dan tetap berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dan pemerintah daerah setempat demi peningkatan kualitas dan kuantitaas layanan, karna seperti yang kita ketahui bersama Posyandu adalah tulang punggung dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita. Para kader Posyandu yang merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam laporannya, Ketua Panitia sekaligus Kepala Seksi Promosi Kesehatan DInkes Sulbar menyampaikan Bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam jamboree ini adalah talkshow terkait posyandu, lomba yel-yel, penyuluhan, cerdas cermat, pentas budaya serta games lainnya,“Semoga dengan kegiatan jambore akan memberikan motivasi kepada para kader posyandu untuk dapat berbuat lebih baik lagi dalam percepatan penurunan stunting dan meningkatkan capaian Imunisasi Dasar,” harapnya.
“Terima kasih kepada semua kader posyandu atas upaya tanpa lelah dalam mengedukasi warga, mengorganisir kegiatan kesehatan, dan menjaga semangat gotong royong ,” tambahnya
*wawan iskandar TPKIP Promkes Sulbar
Dinkes Sulbar, Satukan Frekuensi Ayo ke Posyandu melalui Fasilitasi Kolaborasi Mitra Berbasis Aksi
Sabtu, 14 Oktober 2023 – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, melaksanakan Fasilitasi Kolaborasi Mitra Berbasis Aksi yang dilaksanakan di Hotel Sinar Mas Kabupaten Polewali Mandar pada tanggal 14 Oktober 2023, yang bertujuan untuk memperkuat Gerakan Ayo ke Posyandu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten II Kabupaten Polewali Mandar yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar, Sukirman Saleh. Pemangku kepentingan yang memiliki peran penting dalam penanganan yang hadir meliputi:
- Dinas Dinas Kesehatan Polewali Mandar
- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Polewali Mandar
- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Polewali Mandar
- Polres Polewali Mandar
- Camat Terpilih dari Anreapi, Polewali, Wonomulyo, Matakali, dan Campalagian
- Tim Penggerak PKK Kabupaten Polewali Mandar
- Satgas Stunting Kabupaten Polewali Mandar
- Kepala Puskesmas se Kabupaten Polewali Mandar
- TPG Puskesmas terpilih dari Anreapi, Pekkabata, Massenga, Wonomulyo, Matakali, dan Campalagian
- Lurah/Kepala Desa Terpilih dari Duampanua, Takatidung, Pekkabata, Madatte, Manding, dan Darma
- Bhabinkamtibmas terpilih
- Kader Posyandu terpilih
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah menggalakkan Gerakan Ayo ke Posyandu sebagai langkah akselerasi untuk menangani permasalahan stunting di wilayah tersebut. Untuk mendukung upaya ini, Dinkes Sulbar melaksanakan Fasilitasi Kolaborasi Mitra Berbasis Aksi. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menyamakan frekuensi kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dengan berbagai sektor yang ada di Kabupaten Polewali Mandar.
Berdasarkan data hasil laporan Program Gizi melalui E-Pos Pemantauan Gizi Masyarakat (EPPGM) per tanggal 30 September 2023, terlihat capaian yang telah dicapai di Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Polewali Mandar, yaitu:
Capaian di Provinsi Sulawesi Barat:
- Jumlah Sasaran Balita: 115.808
- Jumlah Balita yang Ditimbang: 67.258
- Persentase Balita yang Ditimbang: 58.08%
Capaian di Kabupaten Polewali Mandar:
- Jumlah Sasaran Balita: 34.818
- Jumlah Balita yang Ditimbang: 21.390
- Persentase Balita yang Ditimbang: 61.43%
- Balita yang belum ditimbang: 13.428
Forum yang diadakan dalam acara tersebut sepakat untuk melanjutkan dengan rencana tindak lanjut bersama berupa evaluasi. Evaluasi ini akan dipimpin oleh Dinas Kesehatan Polewali Mandar bekerjasama dengan lintas sektor, dengan fokus pada peningkatan cakupan penimbangan. Evaluasi ini akan dimulai dari Kecamatan Polewali.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy berharap bahwa kolaborasi lintas sektor ini akan memperkuat upaya penanganan stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat di Sulawesi Barat.