Kadinkes Provinsi Sulawesi Barat Bagikan Cerita Praktik Baik Ma’silambi dalam Upaya Penanggulangan Stunting

0
201
Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat telah menyelenggarakan Pertemuan Sosialisasi Program Penurunan Stunting

Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat telah menyelenggarakan Pertemuan Sosialisasi Program Penurunan Stunting bagi Mitra Kerja Strategis yang dilaksanakan di Ball Room dMaleo Hotel & Convention Mamuju, Senin 6 November 2023.

Dalam acara tersebut, Kadinkes Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, SKG, MAP, berbagi kisah sukses tentang upaya penguatan Ayo ke Posyandu yang di sebut “Ma’silambi”. Ma’silambi awalnya merupakan hasil dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan X P2KP LAN Makassar Tahun 2022 dan kini telah diadopsi menjadi strategi penanganan stunting pada tiga desa/kelurahan di Sulawesi Barat.

Ma’silambi adalah singkatan dari “Merdeka Ancaman Stunting Baru dengan Kolaborasi Mitra Berbasis Aksi,” yang merupakan strategi preventif penanganan stunting baru di provinsi ini. Nama “Ma’silambi” sendiri berasal dari bahasa Mamasa yang berarti “bertemu,” menggambarkan semangat kolaboratif dalam program ini.

Kadinkes Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, menjelaskan bahwa ada tiga lokus Ma’silambi yang telah ditetapkan:

  1. Kelurahan Baurung, Kabupaten Majene.
  2. Desa Duampanua, Kabupaten Polewali Mandar.
  3. Desa Balla Satanetean, Kabupaten Mamasa.

Tujuan utama dari program Ma’silambi adalah untuk mencapai penimbangan 100% balita. Program ini telah berjalan dengan sangat baik di dua lokus Ma’silambi, yaitu Kelurahan Baurung dan Desa Duampanua, dengan capaian penimbangan dan pengukuran sasaran balita selalu berada di atas angka 85%, bahkan mencapai 100%. Namun, untuk Desa Balla Satanetean, capaiannya masih sekitar angka 40-50%.

Ada beberapa catatan praktik baik yang dapat diambil dari program Ma’silambi:

  1. Keterlibatan langsung Kepala Desa/Lurah sebagai Ketua Forum Ma’silambi di Desa Duampanua dan Kelurahan Baurung menjadi kunci utama dalam proses kolaborasi di lapangan
  2. Penyiapan lembaga “Forum Ma’silambi” untuk menyatukan frekuensi dalam gerakan penimbangan balita di Posyandu sebelum pelaksanaan teknis di lapangan adalah hal yang sangat penting dan perlu dilakukan oleh OPD baik di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
  3. Pertemuan Forum Ma’silambi untuk evaluasi progres capaian kegiatan yang dilaksanakan secara berkala setiap bulan di desa/kelurahan lokus menjadi media untuk mereview capaian yang telah dilakukan bersama.

Dengan upaya kolaboratif yang kuat dan semangat yang tinggi, program Ma’silambi diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi upaya penanggulangan stunting di daerah lain dan membantu mencapai target penimbangan 100% balita dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak Sulawesi Barat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here