Home Blog Page 75

Keberhasilan Akhiri Covid-19 Tergantung Peran Masyarakat

0

Dalam menanggulangi pandemi Covid-19 tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Peran masyarakat untuk jaga jarak dan tinggal di rumah menjadi penentu keberhasilan dalam mengakhiri Covid-19 di Indonesia.


”Keberhasilan upaya penanganan Covid-19 sangat tergantung peran masyarakat. Butuh kerja sama semua perangkat RT, RW, Desa, sampai dengan pelaksanaan isolasi mandiri baik perorangan sampai kelompok dan kepatuhan dalam penerapan PSBB,” kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto.


Pemerintah akan terus memperkuat upaya penanggulangan Covid-19 dengan melakukan penelusuran terhadap kontak dekat yang dilaksanakan oleh otoritas Dinkes setempat dan pengujian sampel secara masif.

dr. Achmad menekankan kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, tidak bepergian dan tidak mudik untuk memutus rantai penularan.
Upaya pemerintah saat ini tengah berusaha memenuhi kebutuhan reagen untuk pemeriksaan PCR. Pemeriksaan PCR mensyaratkan bahwa lab harus memiliki fasilitas Bio Safety Level (BSL) 2 atau memiliki BSL Cabinet.


Pemeriksaan PCR membutuhkan reagen dan alat tertentu yang sampai saat ini harus didatangkan dari negara lain. Sayang nya semua negara terdampak pandemi Covid-19 sama-sama membutuhkan reagen. Gugus tugas penanggulangan Covid-19 terus berupaya mendapatkan reagen tersebut secara bertahap dan berkelanjutan.

Kunjungan Kerja Anggota DPRD Polewali Mandar ke Dinas Kesehatan

0

Rabu, 29 April 2020 bertempat di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berlangsung kegiatan penerima kunker Anggota DPRD Kabupaten Polewali Mandar. Acara yang bertajuk Corona virus diseases 2019 (covid-19) dan penanganan covid di Sulawesi Barat.

Kasus Positif Covid Sulbar bertambah menjadi 37 orang

0

Tim gugus tugas penanganan kasus Covid – 19 di Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ), kembali merilis kasus penanganan Covid – 19 yang terjadi disejumlah wilayah kabupaten di Sulbar.

Hari ini. Selasa pertanggal 28 April 2020 pukul 17 .00 wita. Jurubicara Covid – 19 penanganan Covid – 19 Pemprov Sulbar, Safaruddin menyebutkan hari ini tim gugus menerima laporan hasil pemeriksaan laboratorium Covid – 19 dari BBLK Makassar. Disebutkan, pasien postif kembali bertambah 2 orang sehingga total menjadi 37 orang.

Sebaran kasus Positif di Sulawesi Barat per tanggal 28 April 2020 adalah 29 dari Mamuju Tengah, 5 di Pasangkayu, 2 di Mamuju dan 1 di Majene.

Kita tidak pernah tahu bahwa orang di sekitar kita apakah menderita Covid-19 tanpa keluhan atau tanpa gejala. Sehingga physical distancing harus dilaksanakan, disiplin cuci tangan pakai sabun, dan menggunakan masker bila keluar rumah.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan penelusuran kontak dari kasus positif yang dirawat atau skrining dengan menggunakan rapid test. Sampai saat ini sudah dilakukan  1579 Rapid Test pertama dan 315 rapid test kedua bagi ODP, PDP dan OTG di Sulawesi Barat.

Webinar Pemodelan Covid-19 Sulawesi Barat

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat akan mengadakan webinar dengan tema: “Pemodelan Pandemi Coronavirus Disease 2019 Sulawesi Barat ” dengan pembicara Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM.M.Kes.MSc.PH (Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia) dan Moderator Imelda Adhi yanti.

Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM.M.Kes.MSc.PH (Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia) dan Moderator Imelda Adhi yanti.

Webinar akan diselenggarakan pada Rabu, 22 April 2020, Pukul : 10.00 – Selesai

Webinar ini akan membahas perkiraan jumlah kasus dan puncak kasus kejadian COVID-19 di Sulawesi Barat dan kesiapan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam penanganannya.

Untuk registrasi dan mendapatkan ZOOM Meeting ID silahkan kontak 081242433660 (Whatss App)

Tetap Waspada, Panik Jangan

#dinkessulbar #sulbarsehat #sulbarmajumalaqbi

Tingkatan APD dalam Penanganan Corona

0

Alat pelindung diri atau lebih dikenal dengan APD sangat dibutuhkan tenaga medis terutama dalam menghadapi wabah virus corona saat ini. Tidak sembarangan APD bisa dipakai oleh tenaga medis karena ada tingkatan penggunaan yang harus disesuaikan dengan tempat layanan kesehatan, provesi, dan aktivitas tenaga medis.

APD dirancang untuk jadi penghalang terhadap penetrasi zat partikel bebas, cair, atau udara dan melindungi penggunanya terhadap penyebaran infeksi. Pemakaian APD yang baik jadi penghalang terhadap infeksi yang dihasilkan oleh virus dan bakteri.

Penentuan jenis APD yang digunakan pada penanganan Covid-19 didasari oleh tempat layanan kesehatan, profesi, dan aktivitas tenaga medis, khusus penanganan Covid-19 ini APD terdiri dari masker, sarung tangan, cover all, gaun, pelindung mata, pelindung muka, pelindung kepala, pelindung kaki, dan sepatu boots anti air.

Dalam pemakaiannya berjenjang, antara lain :

1. Tingkat pertama untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum dimana kegiatannya tidak menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang dipakai terdiri dari masker bedah, gaun, dan sarung tangan pemeriksaan.

2. Tingkat kedua dimana tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas laboratorium yang bekerja di ruang perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan pengambilan sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka APD yang dibutuhkan adalah penutup kepala, google, masker bedah, gaun, dan sarung tangan sekali pakai.

3. Tingkat ketiga bagi tenaga kesehatan yang bekerja kontak langsung dengan pasien yang dicurigai atau sudah konfirmasi Covid-19 dan melakukan tindakan bedah yang menimbulkan aerosol, maka APD yang dipakai harus lebih lengkap yaitu penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google, masker N95, cover all, sarung tangan bedah dan sepatu boots anti air.

Penanganan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan yang melakukan tindakan bedah, nebulisasi, atau dokter gigi yang memungkinkan memicu keluarnya aerosol, harus memakai masker N95. Masker N95 terdiri dari 4 lapisan dan mempunyai kemampuan lebih kuat dibandingkan masker bedah sehingga selain mampu menahan cairan darah dan droplet juga mampu menahan aerosol.

Bagian lain yang sangat penting dari APD adalah cover all. Ada berbagai macam cover all yang sekarang beredar di masyarakat. Spesifikasinya terdiri dari pelindung kepala sampai kaki.

Penggunaan cover all ini sangat penting disesuaikan dengan tingkat risiko penularan. Jika tenaga kesehatan bekerja di area dengan tingkat infeksi yang tinggi maka diharuskan menggunakan cover all yang mampu menahan cairan daran, droplet, dan aerosol.

”Material yang bisa digunakan untuk cover all ini biasanya dibuat dari serat sintetis dengan pori-pori yang sangat kecil 0,2-0,54 mikron. Tentu hal ini harus dibuktikan dengan hasil pengujian material di laboratorium terakreditasi.

Selamat Hari Diabetes Nasional 2020

0

Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk Diabetes, saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Dikutip dari data WHO 2016, 70% dari total kematian di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit. 90-95% dari kasus Diabetes adalah Diabetes Tipe 2 yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.

Sulawesi Barat juga menghadapi situasi ancaman diabetes serupa dengan dunia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) memperlihatkan angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan di Sulawesi Barat yaitu 1,3% pada penduduk usia ≥15 tahun. Penderita diabetes juga berisiko terkena penyakit lain, seperti: serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Diabetes merupakan masalah epidemi global yang bila tidak segera ditangani secara serius akan mengakibatkan peningkatan dampak kerugian ekonomi yang signifikan khususnya bagi negara berkembang di kawasan Asia dan Afrika. Data IDF juga menunjukkan bahwa biaya langsung penanganan Diabetes mencapai lebih dari 727 Milyar USD per-tahun atau sekitar 12% dari pembiayaan kesehatan global.

Upaya efektif untuk mencegah dan mengendalikan diabetes harus difokuskan pada faktor-faktor risiko disertai dengan pemantauan yang teratur dan berkelanjutan dari perkembangannya karena faktor risiko umum PTM di Indonesia relatif masih tinggi, yaitu kurangnya  aktivitas fisik, tidak mengonsumsi buah dan sayuran, dan tingginya populasi usia di atas 15 tahun merupakan perokok berat.

Perubahan gaya hidup harus dimasukkan dalam intervensi awal untuk komunitas berisiko. Langkah-langkah strategis untuk mencegah dan mengendalikan Diabetes melalui pemberdayaan masyarakat. Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), Pemerintah telah membentuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM, sebagai upaya terdepan pencegahan dan pengendalian PTM.

Pencegahan dan pengendalian diabetes jelas membutuhkan perhatian semua orang. Penyelesaian masalah diabetes terkait dengan perubahan perilaku dan membangun sinergi positif antar lembaga untuk menumbuhkan iklim yang kondusif pada aspek pencegahan dan perubahan perilaku pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat serta institusi seperti tempat kerja. 3 (tiga) hal utama perlu dilakukan yakni (1) perubahan perilaku yang terkait makanan sehat dan berimbang, aktivitas fisik, menghindarkan diri dari rokok dan alkohol; (2) melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala; dan (3) perbaikan tatalaksana penanganan penderita dengan memperkuat pelayanan kesehatan primer, akan menjadi prioritas dalam beberapa tahun ke depan.

Selamat hari Diabetes Nasional, semoga Pemerintah makin sukses dalam penanganan Penyakit Tidak Menular di Indonesia.

7 Kasus Positif COVID Sulawesi Barat

0

Kasus konfirmasi Positif Covid Provinsi Sulawesi Barat per tanggal 18 April sebanyak 7 kasus yang berasal dari 4 kabupaten. Sebanyak 1 pasien covid sembuh, yang dirawat sebanyak 4, isolasi mandiri 1 dan meninggal 1 orang

Pesan yang senantiasa disampaikan kepada masyarakat adalah jaga jarak jangan berdekatan, hindari tempat berkumpul padat, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.

Upaya Pemerintah yang dilakukan saat ini adalah dengan menyediakan alat pelindung diri (APD) terdistribusi ke seluruh kabupaten di Sulawesi Barat.

Pemerintah tetap berupaya secara maksimal memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok ini di dalam kaitan untuk penanganan kasus Covid-19.

Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat menjadi rumah sakit rujukan di Provinsi Sulawesi Barat. Selain itu beberapa kabupaten telah melakukan upaya dalam penanganan covid-19.

Dinas Kesehatan menghimbau Agar selalu Jaga Jarak

0

Seiringnya semakin hari kasus virus Corona di Provinsi Sulawesi Barat semakin meningkat mulai dari Orang Dalam Pemantauan ( ODP ), Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ), pasien positif, sehingga masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi perintah pemerintah untuk selalu jaga jarak.

Jaga jarak menjadi hal paling utama dalam memutus rantai penularan virus corona atau Covid-19. Hal tersebut dapat menambah jumlah pasien sembuh dan mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 maupun pasien meninggal.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melalui media sosial dan media cetak selalu menghimbau masyarakat Provinsi Sulawesi Barat agar senantiasa selalu patuh, disiplin cuci tangan pakai sabun, disiplin pakai masker, disiplin jaga jarak, dan lebih baik tinggal di rumah.

Berita ini disiarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Dinas Kesehatan Prov. Sulbar  085 222 227 048, dan alamat email dinkessulbar@gmail.com.

Dinkes Sulbar Buka Posko Data dan Informasi Covid

0

Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat sebagai langkah antisipasi menghadapi merebaknya virus Covid-19. Dinkes Provinsi Sulawesi Barat sudah posko pengaduan dan informasi virus Corona (Covid-19).  Mengawali pembentukan posko tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Alief Satria langsung koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

“Kami akan terus melakukan update langkah-langkah Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam menghadapi perkembangan Covid-19. Dalam menghadapi COVID-19 perlu mengeluarkan statment yang edukasi kepada masyarakat

Pemberian informasi yang salah akan menimbulkan kepanikan masyarakat. Sejak awal Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat telah menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona termasuk memberikan pemahaman kepada tenaga medis yang ada di Rumah Sakit Regional dengan bekerja sama dengan RSUD Regional Sulawesi Barat

Pemerintah Sulawesi Barat secara terus menerus melakukan penyuluhan dan sosialisasi. Termasuk menginformasikan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Sulawesi Barat.

Masyarakat Sulawesi Barat dapat mengakses materi edukasi pencegahan Covid-19 melalui sumber terpercaya termasuk website ini. Pertanyaan lebih lanjut dapat disampaikan melalui Call Center Covid-19 Dinkes Sulbar 085 222 227 048

Informasi terkait COVID-19 dapat akses di media sosial Facebook dan Instagram @dinkessulbar yang di update secara berkala setiap hari.

Antisipasi Covid 19, Balai Labkes Sulbar gelar Sosialisasi

0

Balai Laboratorium Kesehatan dan Transfusi Darah Dinas Kesehatan Provinsu Sulawesi Barat bekerjasama dgn RSU Regional Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan Sosialisasi Penatalaksanaan dan pemeriksaan spesimen COVID 19.

Kegiatan yang dilaksanakan di kantor Labkes Provinsi Sulawesi Barat dimaksudkan untuk menyiapkan sumber daya manusia pada pelayanan kesehatan khususnya tenaga yang bertugas mengambil spesimen pada pasien yg suspect COVID 19 yang ada di rumah sakit rujukan.

Peserta kegiatan 25 orang terdiri atas dokter spesialis patologi klinik, dokter spesialis anastesi dan analis dari RSU Regional Provinsi Sulawesi Barat , RSUD Kabupaten Se-Sulbar, RS Bayangkara, RS Mitra dan analis dari Balai Labkes & Transfusi darah Provinsi Sulawesi Barat.

Nara sumber kegiatan sosialisasi ini adalah dr. Dewi Kartikaningsih,Sp. Paru, dr.Febryna, Sp.PK dan Wahyudin. Materi yang disampaikan berupa Penatalaksanaan & pemeriksaan spesimen covid 19, Cara pengambilan spesimen, Perlakuan spesimen sebelum dikirim, tata cara pengiriman spesimen, cara memakai alat pengaman diri (APD) , Cara melepas APD setelah dipakai kontak dengan pasien.

Kepala UPT Balai Labkes Provinsi Sulawesi Barat Andi Hadra Pasamula, SKM berharap semoga ilmu yang didapatkan oleh peserta dapat bermanfaat dan diaplikasikan bilamana ditemukan kasus di RS rujukan di wilayah Sulbar dan semoga Sulawesi Barat bebas dari pandemi covid 19.