Home Blog Page 69

Gubernur Lantik 21 Pejabat Fungsional Kesehatan

0

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar melantik 71 Pejabat Fungsional kesehaatan Rabu 7 April 2021 yang dilaksanakan di Pelataran Rumah Jabatan Gubernur Sulbar.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan tersebut merupakan bentuk tindaklanjut dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 42 Tahun 2018, tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan fungsional melalui penyesuaian dan sebagai pelaksanaan reformasi birokrasi, yang pada hakekatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek kelembagaan miskin struktur kaya fungsi.

Disampaikan, dalam membangun kelembagaan yang miskin struktur kaya fungsi memiliki makna pemerintahan yang ramping, dimana kedepan pejabat struktural akan mengalami pengurangan sedangkan pejabat fungsional diperbanyak.

“Adapun maksud dari hal tersebut sebagai upaya bahwa pemerintah menuntut untuk terus bekerja secara profesional. Tidak perlu kita banyak berbicara, tetapi harus lebih banyak bekerja, artinya pejabat struktural sedikit, pejabat fungsional yang lebih diperbanyak,”pungkas Ali Baal

 Ali Baal berharap, pelantikan tersebut kiranya menjadi sebuah pelajaran bagaimana bekerja sebagai ASN yang profesional.

Lebih lanjut, Ali Baal menyampaikan, pejabat fungsional sebagai pelaksana teknis fungsional pada instansi pemerintah memiliki peran penting bagi jalannya pemerintahan. Untuk itu, sebagai pejabat fungsional harus mampu melaksanakan tugas yang bersifat mandiri dalam melaksanakan tugas profesi sesuai dengan jenjang jabatan pada level keterampilan dan keahlian

“Dengan butir kegiatan yang sangat jelas sebagaimana tercantum dalam Permenpan untuk masing-masing jabatan fungsional dan tugas lain atau tugas tambahan yang dipercayakan kepada saudara,”kata Ali Baal

Melalui kesempatan itu, Ali Baal mengajak untuk senantiasa bekerja dengan baik serta menjadi pelayan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Kepada para Kepala OPD, Ali Baal mengimbau untuk senantiasa memberi dukungan kepada pejabat fungsional di masing-masing unit kerja, serta memperhatikan pengembangan kompetensinya dengan mengikut sertakan dalam Diklat pengembangan ASN dan uji kompetensi untuk kenaikan jenjang jabatan.

 “Berikan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan tugas dan fungsinya sehingga angka kredit dapat dikumpulkan. Dengan angka kredit yang cukup, digunakan untuk kenaikan pangkat dan kenaikan jenjang jabatan fungsional,”imbau Ali Baal

Ia menambahkan, saat ini kementerian lembaga pemerintah daerah baik di tingkat provinsi kabupaten dan kota akan melakukan penyederhanaan birokrasi dengan mengangkat pejabat administrator dan pengawas ke dalam jabatan fungsional, yang akan dilantik pada minggu keempat Juni 2021.

“Target kita, selama dua tahun kedepan kiranya dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) ASN yang lebih profesional dalam bekerja, termasuk juga bagi Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah, para Asisten dan jajaran yang ada. Bekerja untuk menjadi yang lebih baik bagi daerah dan masyarakat Sulbar,”pungkasnya

Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengemukakan, pelantikan 21 pejabat fungsional kesehatan oleh Gubernur Sulbar diharapkan mewujudkan ASN yang lebih profesional, lebih berfokus pada pemangku jabatan fungsional dari segi kinerja dan angka kreditnya yang dibuktikan dengan bukti kerja nyata sesuai pada bidangnya selama dua tahun kedepan.

“Harapan kita dengan adanya pejabat fungsional ini, paling tidak mendongkrak posisi provinsi dalam kancah nasional dan kita ingin Sulbar ini menjadi daerah terpandang dan ASNnya juga bagus,”ucap Idris. (farid kominfo) 

Sekretaris Daerah Bahas Pendidikan Kedokteran di Unhas

0

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat melakukan pertemuan lanjutan dengan Rektor Universitas Hasanuddin  di Kampus Unhas Makassar membahas kelanjutan program Pendidikan Kedokteran di Sulawesi Barat

Turut hadir dalam kegiatan ini Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg. Asran Masdy dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Pembangunan sekolah kedokteran di Sulbar butuh dukungan semua pihak, baik itu pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun lembaga pendidikan serta dukungan masyarakat dengan segala macam insfrastruktur dan SDM, termasuk tersedianya tenaga pendidik yang berkualitas.


8286 tenaga kesehatan di Sulawesi Barat telah di Vaksin Covid 19

0

Berdasarkan data yang dilaporkan Surveilans Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi barat jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi COVID-19 mencapai 8286 orang.

Jumlah sasaran tenaga kesehatan yang masuk sasaran vaksin di Sulawesi Barat sebanyak 9.526 yang tersebar di 6 kabupaten.

Jumlah tenaga kesehatan sasaran Vaksin menurut Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat

Mamuju2451
Majene1383
Polewali Mandar2594
Mamasa1427
Mamuju Tengah899
Pasangkayu772

Pada tahap awal vaksinasi COVID-19 sebanyak 8286 orang telah mendapatkan vaksin dosis 1 dan 7261 mendapatkan vaksin dosis ke 2

Selain jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi tersebut terdapat juga 13.400 tenaga pelayanan publik yang telah diberikan vaksinasi.

Vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga apat mencapai target. Vaksinasi sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit sehingga mengurangi angka jumlah tenaga kesehatan yang meninggal.

Indonesia sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan terbesar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai penyebaran COVID-19 melalui vaksinasi.

Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding resikonya karena vaksin memiliki resiko efek samping yang rendah. Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KNKIPI menyatakan semua reaksi bersifat sementara dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius.

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Mamuju Tengah

0

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, SKG, MAP mendampingi Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Barat Ibu Hj. Andi Ruskati Ali Baal pada acara Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Cegah Stunting di Puskesmas Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Selasa,23 Maret 2021. Kegiatan tersebut diselenggarakan kerjasama antara TP PKK Provinsi Sulawesi Barat dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat. 

Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Tim Pokja Bencana UGM Lakukan Rapid Assesment di Puskesmas

0

Pokja Bencana AHS UGM  melakukan rapid health assessment Penanganan Gempa Sulawesi Barat. Karena keterbatasan sumberdaya, pengambilan data primer penilaian kaji cepat kesehatan di daerah terdampak bencana baru dilakukan pada tanggal 18 Januari dengan difasilitasi oleh dinas kesehatan propinsi, penilaian kaji cepat diperkuat dari data sekunder yang didapat dari laporan petugas kesehatan dan relawan kesehatan (tim EMT) yang bertugas di daerah terdampak

Penilaian kaji cepat dilakukan di puskesmas Rangas, puskesmas Botteng, puskesmas Tapalang Barat, dan puskesmas Tapalang. Dari kaji cepat yang dilakukan pada tanggal tersebut, sekitar 10% dari tenaga puskesmas yang aktif datang ke faskes sementara sekitar 40% tidak datang namun melakukan pelayanan kesehatan di tempat tenaga puskesmas itu mengungsi (di depan rumah atau di tenda pengungsian di dekat rumahnya) dan sisanya mengungsi.

Protokol 90% tidak dilakukan karena ketersediaan masker yang terbatas, tidak adanya tempat cuci tangan atau hand sanitizer, dan sempitnya tenda pengungsian apalagi hujan di empat hari pertama setelah gempa.

Masih banyak pengungsi yang membutuhkan layanan kesehatan namun tidak mau datang ke faskes karena masih tingginya ketakukan akan gempa susulan dan tsunami (rumah sakit berada di daerah kota yang dekat dengan garis pantai), takut dengan isu dicovidkan, dan takut divaksinasi. Banyak kejadian kerumunan pengungsi yang bubar ketika didatangi oleh petugas kesehatan karena mereka mngira akan divaksinasi covid.

Hasil kaji cepat ini dicatat langsung oleh petugas dinas propinsi, untuk di informasikan ke pimpinan via rapat koordinasi klaster kesehatan dan mengadvokasi kepala kepala puskesmas maupun tenaga kesehatan untuk melakukan prmosi kesehatan di pengungsian dan kepada tenaga kesehatan lain. Dari tim Pokja Bencana AHS sendiri, hasil ini disampaikan kepada tim kedua/pelayanan kesehatan yang dikomandoi oleh dr.Yudha SpOT untuk menyusun strategi intervensi tim di lapangan juga lokasi pelayanan.

Update Data Covid Sulawesi Barat, 19 Februari 2021

0

Update data covid19, 19 Februari 2021 sesuai dg data NAR (New All Record)

Positif : 17
Mamuju : 1
Polman :16

Sembuh :329
Mmuju Tengah : 6
Mamasa :2
Pasangkayu : 57
Majene :11
Mamuju : 194
Polman : 59

Meninggal : 2
Mamuju Tengah : 1
Polman : 1

Total sulbar :
Positif : 5042
Sembuh : 3345
Meninggal : 96

Update Data Covid Sulawesi Barat per 4 Februari 2021

0

Update data covid19, 04 Februari 2021 sesuai dengan data NAR (New All Record) :

Positif : 100
Mamasa :1
Pasangkayu :1
Majene :15
Mateng :22
Mamuju :61

Sembuh : 20
Mamasa :1
Pasangkayu :1
Majene :4
Polman :14

Meninggal : 0

Total sulbar :
Positif : 4184
Sembuh : 2275
Meninggal : 83

Update Data Kematian Gempa Sulawesi Barat

0

Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), Pukul 02.28 waktu setempat menjadi 106 orang, dengan rincian 96 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 10 orang di Kabupaten Majane.

Hal ini berdasarkan rilis data kematian yang disinkronisasi bersama BPBD, Basarnas, Polri, TNI dan rumah sakit Bhayangkara. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis update terbaru korban gempa pada Rabu, 3 Februari 2021

Selain itu, terdapat 278 korban luka berat yang tersebar di Kabupaten Majene dengan rincian 69 orang luka berat dan mamuju 209 orang luka berat.

Sedangkan jumlah luka ringan yang terlaporkan di Kabupaten Mamuju sebanyak 6.478 dan dan di majene sebanyak 2.493 orang

“Selanjutnya, terdapat pelayanan kedaruratan pada 4 rumah sakit yang saat ini aktif di Kabupaten Mamuju, yaitu RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat, RSUD Kabupaten Mamuju dan RS Lapangan TNI AD di Makorem.

Puskesmas terdampak baik yang rusak berat maupun rusak ringan juga sudah melakukan pelayanan kesehatan di tenda yang dipasang di sekitar Puskesmas.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.

Pusat krisis Kemenkes Aktivasi Klaster Kesehatan di Mamuju

0

Menanggapi bencana gempa di Sulawesi Barat, Kementerian Kesehatan mengaktifkan klaster kesehatan di Kabupaten Mamuju. Kemenkes menurunkan tim ke lokasi pukul 13.00 WITA dengan pesawat Hercules. Kemenkes juga mengirimkan ambulans, tenda peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, dan logistik kesehatan.

Kemarin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung ke tempat kejadian gempa di Sulawesi Barat, yakni RSUD Sulawesi Barat di Mamuju. Kedatangannya untuk memastikan tenaga kesehatan dalam kondisi aman dan pelayanan kesehatan bagi korban gempa terlaksana dengan baik.

Menurut pantauan Menkes Budi, RSUD Sulbar tersebut kondisi fisiknya banyak kerusakan dipengaruhi oleh gempa sehingga banyak pasien yang ditaruh di luar.

Namun terlihat sudah ada tenda yang bagus dan teman-teman tenaga kesehatan dari Makassar juga sudah membantu, juga datang obat-obatan sudah lengkap agar beberapa tindakan operasi bisa dilakukan di sini. Saya berterima kasih pada dokter dan perawat yang sudah mau meluangkan waktu untuk datang ke sini,” kata Menkes.

Ia bahkan meminta kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk menangani korban gempa tersebut

Dan saya juga sudah menangkap, mendengarkan kebutuhan mereka apa saja. Mudah-mudahan bisa segera kita penuhi agar bisa melayani masyarakat di Mamuju ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Menkes Budi.

Secara pribadi ia juga mengajak kepada para dokter di sekitar daerah tersebut untuk datang membantu. Saat ini banyak dibutuhkan dokter terutama ortopedi.

Dalam dua hari telah terjadi gempa berkekuatan besar di Sulawesi Barat pada Kamis (14/1) dan Jumat (15/1). Gempa pertama terjadi pukul 14.45 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,9 dan Gempa dengan kekuatan lebih besar magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) pukul 02.28 WITA. Kedua gempa tersebut menimbulkan banyak kerusakan dan jatuhnya sejumlah korban jiwa.

Update Data Covid Sulawesi Barat, 10 Januari 2021

0

Update data covid19 Minggu, 10 Januari 2021 sesuai dengan data NAR (New All Record) :

Positif : 99
Majene : 22
Mamuju :43
Polman : 34

Sembuh : 23
Majene : 2
Mamuju : 13
Polman : 8

Meninggal : 2
Polman : 2

Total sulbar :
Positif : 2285
Sembuh : 1654
Meninggal : 48