Menanggapi bencana gempa di Sulawesi Barat, Kementerian Kesehatan mengaktifkan klaster kesehatan di Kabupaten Mamuju. Kemenkes menurunkan tim ke lokasi pukul 13.00 WITA dengan pesawat Hercules. Kemenkes juga mengirimkan ambulans, tenda peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, dan logistik kesehatan.
Kemarin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung ke tempat kejadian gempa di Sulawesi Barat, yakni RSUD Sulawesi Barat di Mamuju. Kedatangannya untuk memastikan tenaga kesehatan dalam kondisi aman dan pelayanan kesehatan bagi korban gempa terlaksana dengan baik.
Menurut pantauan Menkes Budi, RSUD Sulbar tersebut kondisi fisiknya banyak kerusakan dipengaruhi oleh gempa sehingga banyak pasien yang ditaruh di luar.
“Namun terlihat sudah ada tenda yang bagus dan teman-teman tenaga kesehatan dari Makassar juga sudah membantu, juga datang obat-obatan sudah lengkap agar beberapa tindakan operasi bisa dilakukan di sini. Saya berterima kasih pada dokter dan perawat yang sudah mau meluangkan waktu untuk datang ke sini,” kata Menkes.
Ia bahkan meminta kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk menangani korban gempa tersebut
“Dan saya juga sudah menangkap, mendengarkan kebutuhan mereka apa saja. Mudah-mudahan bisa segera kita penuhi agar bisa melayani masyarakat di Mamuju ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Menkes Budi.
Secara pribadi ia juga mengajak kepada para dokter di sekitar daerah tersebut untuk datang membantu. Saat ini banyak dibutuhkan dokter terutama ortopedi.
Dalam dua hari telah terjadi gempa berkekuatan besar di Sulawesi Barat pada Kamis (14/1) dan Jumat (15/1). Gempa pertama terjadi pukul 14.45 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,9 dan Gempa dengan kekuatan lebih besar magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) pukul 02.28 WITA. Kedua gempa tersebut menimbulkan banyak kerusakan dan jatuhnya sejumlah korban jiwa.