Home Blog Page 45

Kadinkes Sulbar himbau masyarakat Waspada lonjakan Kasus DBD

0
Kadinkes Sulbar himbau masyarakat Waspada lonjakan Kasus DBD

Menurut data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, terdapat 437 kasus DBD selama rentang waktu Januari – Maret 2024, dengan satu kasus yang berujung pada kematian.

Kabupaten Mamuju menempati posisi teratas dengan 237 kasus, diikuti oleh Polewali Mandar (Polman) dengan 81 kasus, Pasangayu dengan 54 kasus, Majene dengan 32 kasus, Mamasa dengan 17 kasus, dan Mamuju Tengah (Mateng) dengan 16 kasus.

Pada bulan Maret 2024, tercatat 26 kasus DBD, dengan Mamuju mencatatkan 13 kasus, Polman dengan 6 kasus, Mamasa dengan 4 kasus, Mateng dengan 1 kasus, dan Majene tanpa kasus.

Dengan lonjakan kasus yang signifikan tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 5 tahun 2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Kasus DBD. Surat tersebut ditujukan kepada kepala daerah di enam kabupaten di Sulbar.

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Asran Masdy, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi di berbagai daerah yang mengalami peningkatan kasus DBD, bahkan telah mengadakan fogging. Selain itu, Masdy juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan gerakan 3M (menguras, menutup, dan menimbun) serta tetap waspada terhadap penyebaran DBD.

Pengukuran Balita di Posyandu Provinsi Sulawesi Barat Capai 60,42% per Maret 2024

0
Pengukuran Balita di Posyandu Provinsi Sulawesi Barat Capai

Pengukuran terbaru balita di Provinsi Sulawesi Barat per 31 Maret 2024 menunjukkan angka yang menggembirakan, dengan persentase mencapai 60,42%. Data ini menandai peningkatan kesadaran kesehatan dan partisipasi masyarakat dalam mengawasi perkembangan kesehatan anak balita berusia 5 tahun di bandingkan capaian bulan Februari dan Januari 2024.

Pengukuran ini dilakukan di Posyandu yang tersebar di 2165 Posyandu di 6 Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat. Posyandu merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada ibu, balita, dan keluarga.

Pentingnya pengukuran balita di Posyandu tidak dapat diabaikan. Selain sebagai alat untuk memonitor pertumbuhan dan perkembangan balita, pengukuran ini juga merupakan sarana untuk mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin dihadapi oleh anak-anak. Dengan pemantauan yang tepat, tindakan korektif dapat segera dilakukan untuk memastikan bahwa balita mendapatkan perawatan yang sesuai.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, dalam pernyataannya mengungkapkan kebahagiaannya atas capaian ini. “Peningkatan angka partisipasi dalam pengukuran balita di Posyandu sangat menggembirakan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya peran Posyandu dalam menjaga kesehatan anak-anak kita,” ujar Asran Masdy.

Asran Masdy juga mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Barat untuk aktif mengunjungi Posyandu setiap bulan. “Saya mengajak seluruh orang tua di Sulawesi Barat untuk membawa balita mereka ke Posyandu setiap bulan. Ini adalah langkah yang sederhana namun sangat berdampak dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak-anak kita,” tambahnya.

Dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengukuran balita di Posyandu, diharapkan angka kesehatan balita di Sulawesi Barat akan terus meningkat dan generasi masa depan akan tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan kuat.

Kadinkes Sulbar, Asran MAsdy Dampingi Pj Gubernur Sulawesi Barat di Rakorgub

0

Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Prof Zudan Arif Fakrulloh, didampingi oleh Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, dan Kadinkes Sulbar, Asran Masdy, menghadiri Rapat Koordinasi Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Gubernur Se-Indonesia. Acara tersebut dipimpin oleh Menteri PPN atau Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa, dan berlangsung di Hotel Ritz-Carlton Jl. Dr. Ida Anak Agung Gede Agung No.1 Kav.E.1.1, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan pada hari Selasa, 2 April 2024.

Pada kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menjadi pembicara utama yang membahas strategi penurunan stunting di Sulawesi Barat. Saat ini, Sulawesi Barat telah menjadi yang terbaik ketiga secara nasional dalam penanganan penurunan stunting. Langkah-langkah yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dinilai layak menjadi percontohan bagi daerah lain oleh Kementerian PPN/Bappenas, yang menjadikan Sulawesi Barat sebagai Role Model dalam penurunan stunting.

Prof. Zudan menjelaskan bahwa Rapat Koordinasi tersebut bertujuan untuk melihat perencanaan pembangunan di 38 provinsi, termasuk di Sulawesi Barat, baik untuk perencanaan tahun depan, 5 tahun ke depan, maupun 20 tahun ke depan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menyampaikan bahwa Rakortek adalah pertemuan di mana para Gubernur dari seluruh Indonesia dipaparkan strategi pembangunan serta karakteristik daerah masing-masing, termasuk permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pembangunan pemerintahan daerah. Ini juga merupakan laporan kepada Kementerian ATR/Bappenas untuk menjadi bahan dasar pengambilan kebijakan perencanaan pembangunan di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Selain itu, Sulawesi Barat juga telah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 4,7% dari capaian tahun 2022 sebesar 35,0% menjadi 30,3% pada tahun 2023 yang merupakan penurunan tertinggi ketiga secara nasional.

Ini menandai komitmen kuat Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan menjadi teladan bagi daerah-daerah lain dalam upaya penurunan angka stunting.

Ikuti Rakor Bappenas, Pemprov Sulbar Siap Berkontribusi Untuk Pembangunan Nasional

0

Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh menghadiri Rapat Koordinasi Menteri PPN/ Kepala Bappenas bersama Gubernur Se- Indonesia, Selasa 2 April 2024. Rapat dipimpin langsung Menteri PPN atau Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa, di Hotel Ritz-Carlton Jl. Dr. Ida Anak Agung Gede Agung No.1 Kav.E.1.1, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Selasa, 2 April 2024.

Hadir, para Gubernur Seluruh Indonesia, Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, Kadinkes Sulbar, drg. Asran Masdy dan peserta rapat lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh menjadi pembicara membahas strategi penurunan stunting di Sulbar, dimana saat ini Sulbar Terbaik Ketiga Nasional penanganan penurunan stunting yang dijalankan Pemprov Sulbar dinilai layak menjadi percontohan bagi daerah lain. Sebab itu Kementerian PPN/Bappenas menjadikan Sulbar sebagai Role Model penurunan stunting.

Prof. Zudan menjelaskan, Rapat Kordinasi bertujuan untuk melihat bagaimana perencanaan pembangunan kita di 38 provinsi termasuk di Sulawesi Barat, baik untuk perencanaan tahun depan, 5 tahun ke depan, maupun 20 tahun ke depan.

“Nah ini kita merancang bagaimana bisa tepat sasaran kesejahteraannya bisa cepat meningkat dan kontribusi dari daerah ke nasional itu bisa terus ditingkatkan,” kata Sestama BNPP ini.

Ketua Umum KOPRI ini juga berharap perencanaan pembangunan yang disusun oleh Bappenas secara nasional nanti akan berdampak positif untuk pembangunan Sulawesi Barat. Dia juga berharap Sulbar mempersiapkan diri menyusun perencanaan pembangunan yang tepat untuk Sulawesi Barat dan bisa berkontribusi secara nasional

“Ini membutuhkan kolaborasi pemikiran kemudian langkah langkah kerja bersama-sama 6 Kabupaten, bersama provinsi. Kita harus bekerja bersama-sama karena perencanaan yang baik itu sudah menyelesaikan separuh dari permasalahan,” tandasnya. (Rls)

Implementasi Transformasi Digital Kesehatan: Tim Dinkes Sulbar Lakukan Monev RME di Puskesmas Rangas Mamuju

0
im Dinkes Sulbar Lakukan Monev RME di Puskesmas Rangas Mamuju

Dalam upaya mewujudkan transformasi digital di sektor kesehatan, Tim Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Puskesmas Rangas Mamuju. Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa, 2 April 2024, di lokasi Puskesmas Rangas.

Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan salah satu inovasi teknologi kesehatan yang sedang gencar digaungkan oleh Kementerian Kesehatan. Puskesmas Rangas telah menjadi salah satu puskesmas yang berhasil menerapkan RME dan telah terkoneksi dengan Sistem Informasi Kesehatan Satu Sehat (SATUSEHAT).

Anggota Tim data dari Dinkes Sulbar, Muh Saleh menyampaikan bahwa saat ini Puskesmas Rangas telah mencapai tahapan proses bridging dengan aplikasi PCare dan antrian online BPJS Kesehatan. Hal ini menunjukkan progres signifikan dalam implementasi teknologi kesehatan di tingkat pelayanan primer.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, mengungkapkan bahwa per tanggal 2 April 2024, sebanyak 88 dari 98 puskesmas (sebesar 89,8%) telah berhasil melakukan instalasi RME dan terkoneksi dengan Platform SATUSEHAT milik Kementerian Kesehatan. Ini merupakan langkah yang sangat positif dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan di daerah ini.

Implementasi RME dan transformasi digital kesehatan di Sulawesi Barat tidak hanya menjadi tonggak penting dalam modernisasi layanan kesehatan, tetapi juga menjadi landasan untuk terus meningkatkan aksesibilitas dan mutu pelayanan bagi masyarakat. Langkah ini sesuai dengan visi pemerintah daerah dalam menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama dalam pembangunan.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Ikuti Bimbingan Teknis Aplikasi Srikandi untuk Peningkatan Efisiensi Administrasi

0
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Ikuti Bimbingan Teknis Aplikasi Srikandi untuk Peningkatan Efisiensi Administrasi

Dalam upaya meningkatkan efisiensi penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan penyelenggaraan kearsipan yang terpadu, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat turut serta dalam bimbingan teknis aplikasi Srikandi. Acara tersebut dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar pada hari Senin, 28 sd 30 Maret 2024. Yang diaksanakan oleh Dinas Perpustakaan & Kearsipan Provinsi Sulawesi Barat

Aplikasi Srikandi adalah sebuah inovasi dalam bidang kearsipan dinamis yang bertujuan untuk memudahkan proses administrasi dan pengarsipan data di berbagai instansi pemerintahan. Dengan aplikasi ini, diharapkan pengelolaan dokumen dan informasi dapat dilakukan dengan lebih efisien dan terintegrasi.

Partisipasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam bimbingan teknis ini menjadi langkah penting dalam menghadapi tuntutan zaman akan kemajuan teknologi informasi. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, SKG. MAP, mengungkapkan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi guna meningkatkan kinerja dan pelayanan publik.

“Dengan mengikuti bimbingan teknis aplikasi Srikandi, kami berharap dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang penerapan teknologi dalam kearsipan dinamis. Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam upaya meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penyelenggaraan administrasi di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat,” ujar drg. Asran Masdy.

Acara bimbingan teknis tersebut juga dihadiri oleh berbagai instansi pemerintahan lainnya, termasuk Dinas-Dinas terkait di tingkat kabupaten dan provinsi. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat implementasi aplikasi Srikandi secara menyeluruh di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.

Dengan semangat untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat melalui penerapan aplikasi Srikandi ini.

Forum OPD Bidang Kesehatan Tahun 2024: Konsolidasi Perencanaan for Excellence Performance

0
Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bidang Kesehatan Tahun 2024 di DMaleo Hotel & Convention Mamuju

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bidang Kesehatan Tahun 2024 di DMaleo Hotel & Convention Mamuju pada tanggal 27 Maret 2024. Dengan tema “Konsolidasi Perencanaan for Excellence Performance”, forum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Sulawesi Barat melalui kolaborasi yang lebih baik antar instansi terkait.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, yang menekankan pentingnya pengambilan kebijakan yang didasarkan pada data dan fakta yang akurat.
Forum tersebut dihadiri oleh narasumber terkemuka, antara lain:
• Muhammad Idris, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat
• Amujib, Asisten III Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
• Asran Masdy, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
• Andi Almah Aliuddin, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Sulbar
• Mahdiana, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Dalam paparannya, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, menyoroti pentingnya kebijakan yang didasarkan pada data dan fakta yang akurat untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, dalam laporannya berharap bahwa forum ini dapat menciptakan sinergi dan integrasi yang lebih baik antara instansi terkait dalam mendukung transformasi kesehatan di Sulawesi Barat menuju target pembangunan kesehatan tahun 2025.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, M. Idris DP, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini, mengakui pentingnya forum ini dalam mencapai visi Sulawesi Barat sebagai daerah yang sehat, cerdas, dan sejahtera. Beliau juga berharap agar hasil dari forum ini dapat menghasilkan kesepakatan dan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Sulawesi Barat.

Forum ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan sinergi dan integrasi antar instansi terkait dalam bidang kesehatan di Sulawesi Barat. Dinkes Sulbar menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan instansi lain guna memajukan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

Diskusi dalam forum ini fokus pada arah kebijakan dan langkah-langkah sinkronisasi yang akan diambil oleh Dinas Kesehatan bersama lintas sektor ke depannya.

Pj. Gubernur Sulbar Terima Audiensi Deputi Direksi Wilayah IX Sulselbar BPJS Kesehatan

0
Pj. Gubernur Sulbar Terima Audiensi Deputi Direksi Wilayah IX Sulselbar BPJS Kesehatan

Pada Selasa, 26 Maret 2024, Prof. Zudan Arif Fakrulloh selaku Pelaksana Tugas (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) menerima audiensi dari Deputi Direksi Wilayah IX Sulselbar BPJS Kesehatan, Yessi Kumalasari beserta rombongan, di Ruang Kerja Kantor Gubernur Sulbar.

Audiensi ini merupakan kesempatan bagi pemerintah daerah Sulbar untuk berdialog langsung dengan perwakilan BPJS Kesehatan guna membahas berbagai hal terkait pelayanan kesehatan di Provinsi Suawesi Barat tersebut.

Turut hadir mendampingi Pj. Gubernur Sulbar adalah Asisten III bidang Administrasi dan Umum, Amujib, Staf Ahli Gubernur Sulbar, Rahmat Sanusi, serta Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy,SKG.,MAP.

Dalam pertemuan tersebut, dipaparkan berbagai isu terkait dengan pelayanan kesehatan masyarakat di Sulbar, termasuk tantangan dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas serta kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Pj. Gubernur Sulbar menyambut baik kehadiran Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IX Sulselbar dan menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam menjalin kerja sama yang sinergis untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Sulbar.

Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk menghasilkan langkah-langkah konkret dalam meningkatkan efektivitas program-program kesehatan yang dilaksanakan di Sulbar, sejalan dengan visi bersama untuk mencapai pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Gencar Melakukan Pemantauan Untuk Mempercepat Penurunan Angka Stunting

0
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Gencar Melakukan Pemantauan Untuk Mempercepat Penurunan Angka Stunting

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah melaksanakan kegiatan pemantauan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari ini, 25 Maret 2024, di Aula Puskesmas Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas kesehatan Provinsi Sulbar, pengelola program gizi dari Dinkes Kabupaten Polman, serta tim dosen dari Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). Peserta kegiatan terdiri dari petugas kesehatan dan kader, bidan desa, serta tim Pokjanal Posyandu dari PKM Mapilli.

Dalam pesannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, menyampaikan, “Mari kita bersama-sama meningkatkan peran kita secara optimal dalam upaya pencegahan stunting. Langkah-langkah baru dimulai dari memberikan edukasi dan intervensi kepada remaja putri, meningkatkan intervensi layanan kesehatan ibu hamil, meningkatkan peran keluarga dalam Antenatal Care (ANC) dan inisiasi menyusui dini. Selain itu, kita juga perlu lebih aktif dalam koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam gerakan ‘Ayo ke Posyandu’, serta terus melakukan advokasi dan edukasi terkait perubahan perilaku dalam pola asuh anak serta pola pemberian makanan pada balita.”

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mengatasi masalah stunting di Sulawesi Barat. Dengan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, diharapkan penurunan angka stunting dapat tercapai dengan lebih cepat dan efektif.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Hadiri Pembukaan Rapat Evaluasi Kematian Ibu dan Anak

0
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Hadiri Pembukaan Rapat Evaluasi Kematian Ibu dan Anak

Pada hari ini, tanggal 21 Maret 2024, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, SKG.MAP, menghadiri acara pembukaan kegiatan rapat evaluasi semesteran mengenai kematian ibu dan anak dalam program AMPSR (Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respons). Acara ini diselenggarakan di Grand Maleo Hotel, Mamuju, Sulawesi Barat, dan dijadwalkan berlangsung hingga 24 Maret 2024.

Dalam sambutannya, drg. Asran Masdy, SKG.MAP menekankan pentingnya evaluasi secara berkala terhadap angka kematian ibu dan anak sebagai bagian dari upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat. Ia menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan maternal dan perinatal di wilayah tersebut.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Barat, tenaga medis. Rapat evaluasi semesteran ini bertujuan untuk menganalisis data terkini, mengidentifikasi tantangan, serta merumuskan strategi untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak di wilayah tersebut.

drg. Asran Masdy, SKG.MAP juga menegaskan pentingnya implementasi program-program kesehatan maternal dan perinatal yang efektif serta upaya-upaya inovatif dalam memastikan setiap ibu dan anak mendapatkan akses terbaik dalam perawatan kesehatan mereka.

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi konkret dan solusi yang dapat diimplementasikan secara efektif guna meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Provinsi Sulawesi Barat. Dengan semangat kolaborasi dan kesungguhan bersama, diharapkan angka kematian ibu dan anak dapat terus ditekan dan kesehatan masyarakat Sulawesi Barat dapat terus meningkat.