Home Blog Page 74

Akhir Mei, Jumlah Kumulatif Covid Sulawesi Barat sebanyak 92 kasus

0

Sejak kasus perdana per 29 Maret 2020, saat ini kasus Covid di Sulawesi Barat berkembang menjadi 92 kasus secara akumulatif dengan rincian sebanyak 46 kasus sementara di rawat, 3 menjalani isolasi mandiri, 41 telah sembuh dan 2 meninggal dunia.

4 penambahan kasus baru per tanggal 31 Mei 2020 berasal dari kabupaten Polewali Mandar 2 kasus dan Mamuju 2 kasus. Adapun yang sembuh sebanyak 7 kasus yang berasal dari Polewali Mandar 4 kasus, Pasangkayu 2 kasus dan Majene 1 kasus sembuh.

Saat ini di Provinsi Sulawesi Barat, Mamasa merupakan satu-satunya kabupaten yang tidak melaporkan adanya kasus terkonfirmasi covid sejak wabah ini mulai di Sulawesi Barat sejak akhir Maret 2020.

Beberapa kegiatan dan kebijakan teknis telah dilakukukan oleh Pemerintah Sulawesi Barat dalam rangka intervensi pelaksanaan penanganan covid diantaranya dengan melakukan penguatan puskesmas dan desa sebagai ujung tombak dalam intervensi covid sejak dini.

Pergerakan data covid di Sulawesi Barat saat ini cenderung masih fluktuatif, sehingga diharapkan masyarakat dalam menjalankan aktivitas harian tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi covid dengan melakukan physical distancing, memakai masker setiap keluar rumah dan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

Perkuat Puskesmas, Dinkes Sulawesi Barat lakukan Monev di Polewali Mandar

0

Tim Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan monev terpadu pelaksanaan covid 19 di 4 kabupaten Provinsi Sulawesi Barat.

Tim yang dibentuk setelah melakukan analisis dan perkembangan kasus covid 19 terdiri atas bagian perencaanaan, logistik, surveilans, promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan.

Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari di kabupaten Polewali Mandar. Ada beberapa temuan yang di dapatkan tim monev

  1. Belum Semua Puskesmas Membuat dalam bentuk Surat Keputusan dan Uraian Tugas dalam Tim Penangnan COVID 19 baik ditingkat Kabupaten dan Puskesmas
  2. Pencatatan & Pelaporan Masih Ada yang belum sesuai Format sesuai Pedoman
  3. Pelacakan kasus dengan Menggunakan Format Penyelidikan Epidemiologi belum dilaksanakan
  4. Pengambilan SWAB masih bergantung pada SDM yang ada di Labkesda dan Rumah Sakit
  5. Belum Dilakukan Pemetaan terhadap Kelompok Resti
  6. Sebagian Desa/Kelurahan Belum Menyiapkan Tempat Karantina/Isolasi
  7. Penyediaan Anggaran untuk Penanganan COVID-19 dari 4 Puskesmas Bervariasi Mulai dari Rp.18.000.000,– Rp. 92.000.000,-
  8. Persiapan Ruang Isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali dengan Kapasitas 6 Tempat Tidur Belum Optimal
  9. Persiapan Ruangan Laboratorium untuk Pemeriksaan dengan TCM Belum Optimal
  10. Gedung Karantina RS Pratama Wonomulyo Belum Siap Menerima Kasus COVID-19

Update Data Covid Sulawesi Barat 26 Mei 2020

0

Update Data Pantauan Kasus Covid Sulawesi Barat

Selasa, 26 Mei 2020 Pukul 17.00

1 Kasus Positif baru dan 2 kasus dinyatakan sembuh dari Kabupaten Polewali Mandar.

Total kasus Positif : 87

Dirawat : 55

Isolasi Mandiri : 1

Sembuh : 29

Meninggal : 2

#dinkessulbar #sulbarsehat #sulbarmajumalaqbi

Krisis Covid – 19, Pemprov Sulbar Salurkan Sembako Bagi Masyarakat

0

Dampak ekonomi akibat merebaknya virus corona mulai dirasakan oleh masyarakat. Tak terkecuali di Provinsi Sulawesi Barat. Melihat kondisi ini Dinas Kesehatan Provinsi sulawesi Barat langsung bergerak cepat memberikan bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak akibat covid 19 ini. Pemberian paket sembako ini diutamakan bagi keluarga yang kurang mampu dan punya masalah kesejahteraan sosial lainya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. H. Muhammad Alief Satria Lahmudin Melakukan penyaluran Sembilan Bahan Pokok ( Sembako ) kemanusiaan kepada masyarakat yang mengalami Krisis ekonomi akibat bencana wabah penyakit Covid – 19 di Kabupaten polewali Mandar.

Bapak  dr. H. Muhammad Alief Satria Lahmudin  langsung kelapangan dalam pembagian sembako dan memberikan langsung batuan kepada Plt Lurah petoosan saharan, Sp sebagai perwakilan Kelurahan petoosan, Kacamatan Tinambung, di Kabupaten Polewali Mandar.

Update Data Pantauan Covid 19 Sulawesi Barat, 09 Mei 2020

0



Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memperbarui data kasus positif virus Corona per tanggal 8 Mei 2020. Sebanyak 60 kasus positif terjadi di Sulawesi Barat sampai hari ini.

“Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat , 8 Mei 2020, terdapat 5 orang dinyatakan telah sembuh dari total 60 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 2 orang.

Tidak semua pasien yang mengidap virus Corona dirawat di rumah sakit. Di antara mereka ada yang melakukan isolasi mandiri.

Berikut data pantauan Covid-19 Sulawesi Barat Sabtu, 09 Mei 2020

Jumlah ODP : 1460
Selesai pemantauan : 1305
Proses pemantauan : 154
Meninggal : 1

Jumlah OTG : 689
Selesai pengawasan : 261
Proses pengawasan : 428

Jumlah PDP : 64
Selesai Pengawasan : 33
Proses Pengawasan : 26
Meninggal : 5

Total Positif Covid-19 : 62
Sementara dirawat : 52
Isolasi Mandiri : 3
Sembuh : 5
Meninggal :2

Informasi dapat diakses di Play Store :
https://play.google.com/store/apps/details…

Via Website
https://covid19.sulbarprov.go.id/

Tetap waspada, panik jangan



Gubernur Sulbar serahkan Ambulance Covid 19

0

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menerima 4 unit mobil ambulance Isuzu Phanter. Mobil diserahkan oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar kepada Dinas Kesehatan Provinsi. Kendaraan ini dipersiapkan secara khusus untuk penanganan dan tata laksana covid-19 di Sulawesi Barat.

Penyerahan simbolis berlangsung di gedung PKK Provinsi Sulawesi Barat, diterima Kadis Kesehatan, dr Muh Alif Satria, Jumat (8/5/2020) siang.

dr Muh Alif Satria mengatakan, empat unit ambulance tersebut akan didistribusikan ke RSUD Polewali Mandar, RSUD Mamuju Tengah dan RSU Regional. Ambulance akan diserahkan kepada kabupaten dengan kasus terbanyak Covid-19, yakni Mamuju Tengah, Polewali Mandar dan RSU Regional.

Pengadaan unit ambulance merk Isuzu Phanter yang bersumber dari dana APBD berdasarkan permintaan Gubernur Ali Baal Masdar.Ambulance ini sudah dilengkapi fasilitas standar untuk penanganan pasien Covid-19, ada ventilator, hefa filter, tempat pasien yang tertutup.

Update Data Pantauan Covid 19 Sulawesi Barat, 08 Mei 2020

0

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memperbarui data kasus positif virus Corona per tanggal 8 Mei 2020. Sebanyak 60 kasus positif terjadi di Sulawesi Barat sampai hari ini.

“Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat , 8 Mei 2020, terdapat 5 orang dinyatakan telah sembuh dari total 60 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 2 orang.

Tidak semua pasien yang mengidap virus Corona dirawat di rumah sakit. Di antara mereka ada yang melakukan isolasi mandiri.

Berikut data pantauan Covid-19 Sulawesi Barat Jum’at, 08 Mei 2020

Jumlah ODP : 1439
Selesai pemantauan : 1295
Proses pemantauan : 143
Meninggal : 1

Jumlah OTG : 629
Selesai pengawasan : 248
Proses pengawasan : 381

Jumlah PDP : 62
Selesai Pengawasan : 33
Proses Pengawasan : 24
Meninggal : 5

Total Positif Covid-19 : 60
Sementara dirawat : 52
Isolasi Mandiri : 1
Sembuh : 5
Meninggal :2

Informasi dapat diakses di Play Store :
https://play.google.com/store/apps/details…

Via Website
https://covid19.sulbarprov.go.id/

Tetap waspada, panik jangan

Kunjungan Kerja Pansus Corona Polewali Mandar ke Dinkes Sulbar

0

Dalam rangka memperdalam informasi tentang kinerja Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Barat, khususnya di bidang kesehatan anggota Panitia Khusus (Pansus) Covid 19 DPRD Kabupaten Polman melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan diterima di Ruang Rapat Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Muhammad Alief Satria Lahmuddin menerima kunjungan Pansus DPRD Polewali Mandar pada pukul 09.00

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Polman, Agus Pranoto mengatakan, kedatangannya ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat untuk mendapat infromasi terkait penanganan Covid-19 khususnya alokasi anggaran dan logistik dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat ke Kabupaten Polewali Mandar

Dikatakan, meski Pemkab Polman telah merancang refocusing anggaran penanganan covid-19 di APBD untuk penanganan Covid lebih 100 milyar

Kasus COVID Terkonfirmasi Sulbar 58 Kasus

0

Tim gugus tugas penanganan kasus Covid – 19 di Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ), kembali merilis kasus penanganan Covid – 19 yang terjadi di sejumlah wilayah kabupaten di Sulbar.

Hari ini. Selasa pertanggal 5 Mei 2020 pukul 17 .00 wita. Jurubicara Covid – 19 penanganan Covid – 19 Pemprov Sulbar, Safaruddin menyebutkan hari ini tim gugus menerima laporan hasil pemeriksaan laboratorium Covid – 19 dari BBLK Makassar. Disebutkan, pasien postif kembali bertambah 14 orang sehingga total menjadi 58 orang.

Sebaran kasus Positif di Sulawesi Barat per tanggal 5 Mei 2020 adalah 32 dari Mamuju Tengah, 5 di Pasangkayu, 4 di Mamuju, 2 di Majene dan 15 do Polewali Mandar.

Kita tidak pernah tahu bahwa orang di sekitar kita apakah menderita Covid-19 tanpa keluhan atau tanpa gejala. Sehingga physical distancing harus dilaksanakan, disiplin cuci tangan pakai sabun, dan menggunakan masker bila keluar rumah.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan penelusuran kontak dari kasus positif yang dirawat atau skrining. Sampai saat ini sudah dilakukan  pemantauan sebanyak 1413 orang, pengawasan orang tanpa gejala 571 orang dan pasien dalam pengawasan 60 orang.

Sulawesi Barat Refocusing Anggaran senilai 349 Miliar untuk Covid-19

0

Menindaklanjuti intruksi pemerintah pusat, tentang upaya percepatan melakukan refocusing dan realokasi terhadap APBD 2020 untuk penanganan pandemi Covid-19, Pemprov dan pemkab se-Sulbar telah melakukan refosusing anggaran.

“Alokasi anggaran yang telah direfocusing dan direalokasi di Sulbar ini kurang lebih 349 miliar lebih, “kata Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, pada rapat koordinasi terbatas bersama Forkopimda dan para bupati se-Sulbar, melalui Video Conference, Senin 27 April 2020, di ruang Oval lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar.

Dari total anggaran tersebut, untuk Pemprov Sulbar Rp 126 miliar lebih, Pemkab Polman sebesar Rp 123 miliar lebih, Pemkab Pasangkayu Rp 36 miliar, Pemkab Mejene Rp 31 miliar lebih, Pemkab Mamuju Rp 20 miliar lebih, Pemkab Mamasa kurang lebih Rp 22 miliar dan Mamuju Tengah Rp 22 miliar.

Sehubungan hal tersebut, untuk menindaklanjuti arahan Kajati Sulbar, Darmawel Aswar, agar Pemprov dan Pemkab se-Sulbar mengajukan permintaan pendampingan dan pengawalan. Idris menyatakan, hal tersebut akan segera dilaksanakan, sehingga pemanfaatan dari alokasi angggaran hasil refocusing dan realokasi APBD, sesuai dengan tujuannya.

Selain hal tersebut, melalui kesempatan itu juga, Idris menekankan beberapa hal untuk ditindakkanjuti, yakni Pemkab se-Sulbar agar semakin memperketat pengawasan dan perlintasan orang di wilayah masing-masing.

“Pemkab mapun Pemprov harus bahu- membahu melakukan hal ini, sebab kita tahu betul bahwa cara melakukan pemutusan penyebaran Covid-19 ini adalah mengurangi pergerakan orang dalam satu wilayah,”ucap Idris
Selanjutnya, agar distribusi bantuan langsung tunai (BLT):kepada masyarakat bisa segera dilakukan, perlu melaksanakan rakortek antara Pemprov, Pemkab dan PT. Pos, termasuk juga Polda Sulbar, Korem 142 Tatag dan Kejati Sulbar.

“Mohon segera kita lakukan rakortek, untuk memastikan distribusi ini selesai dalam waktu tujuh hari,”imbau Idris
Kemudian, terkait masih banyaknya masyarakat yang melakukan ibadah berjamaah di Masjid sesuai laporan dari Pemkab, Idris meminta dukungan kepada Kapolda Sulbar dan jajaran, agar segera memastikan tindaklanjut Surat Edaran (SE) Kemenag, Gubernur Sulbar dan para bupati se-Sulbar tentang pelarangan pelaksanaan ibadah berjamaah di Masjid di tengah pandemi Covid-19, termasuk juga di Gereja dan tempat ibadah lainnya.

“Mohon dukungan pak Kapolda Sulbar dan jajaran, untuk memastikan surat edaran Kemenag, Gubernur Sulbar dan para bupati agar ditegakak, sehingga di tempat-tempat ibadah tersebut tidak ada perhimpunan orang-orang,”tambahnya
Sebelumnya, dalam rapat itu, melalui VC, Kajati Sulbar, Darmawel Aswar, menghimbau Pemprov Sulbar dan Pemkab se-Sulbar, segera menyampaikan permintaan secara resmi kepada pihaknya, tentang pendampingan dan pengawalan dalam hal refocusing dan realokasi anggaran, sehingga mempermudah koordinasi.
“Mohon hal ini ditindaklanjuti bersama, ini bertujuan tidak lain tidak bukan agar kedepannya tidak terjadi masalah, jangan sampai nanti apa yang khawatirkan oleh KPK RI ada yang memanfaatkan hal ini,”pungkas Darmawel

Sumber : Kominfo Sulawesi Barat