Home Blog Page 39

Kadinkes Sulbar, Asran Masdy laporkan Capaian Penimbangan Posyandu Sulbar

0
Kadinkes Sulbar, Asran Masdy laporkan Capaian Penimbangan Posyandu Sulbar

Provinsi Sulawesi Barat menggelar apel pagi dan doa bersama yang dipimpin oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, pada Senin, 6 Mei 2024. Apel Pagi juga dihadiri oleh seluruh kepala OPD lingkup provinsi. Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, memaparkan capaian penimbangan balita di Posyandu per April 2024 yang mencapai angka 56,88%.

Asran Masdy menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil dari upaya bersama berbagai pihak dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Dia juga menjelaskan sejumlah kegiatan dan langkah kolaborasi yang telah dilakukan bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sulawesi Barat untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke Posyandu.

Dalam pernyataannya, Asran Masdy menekankan pentingnya peran Posyandu dalam mendukung kesehatan masyarakat. “Posyandu adalah ujung tombak layanan kesehatan di tingkat desa, yang tidak hanya melayani penimbangan balita, tetapi juga imunisasi, pemberian nutrisi, dan layanan kesehatan dasar lainnya,” ujarnya.

Langkah-langkah kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas PMD bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kunjungan ke Posyandu.

Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi kampanye kesehatan, pelatihan bagi kader Posyandu, pelaksanaan live posyandu serta kegiatan OPD dalam penanganan 4 masalah plus 1, Kolaborasi semua pihak terkait sangat diharapkan disini, dengan peran dan fungsi partisipasi masing – masing, Dalam rangka meningkatkan D/S di posyandu

Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arif Fakrulloh berharap kolaborasi lintas sektor dapat terus ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih baik. “Dengan kerjasama yang kuat dan partisipasi masyarakat yang tinggi, kita bisa mencapai capaian yang lebih tinggi di masa depan,” tegasnya.

Dengan capaian 56,88% per April 2024, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat optimis bahwa target kunjungan Posyandu akan terus meningkat. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi kesehatan ibu dan anak di Sulawesi Barat.

Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Gelar Bimbingan Teknis Mingguan via Daring untuk Akselerasi Transformasi Digital Kesehatan

0
Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Gelar Bimbingan Teknis Mingguan via Daring untuk Akselerasi Transformasi Digital Kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar bimbingan teknis mingguan untuk memajukan transformasi digital dalam layanan kesehatan. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom yang diadakan pada Sabtu, 04 Mei 2024.

Acara bimbingan teknis ini mengangkat topik tentang rekam medis elektronik dan ditujukan bagi puskesmas di wilayah Sulawesi Barat. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Mahdur dari Dinas Komunikasi dan Informatika serta Persandian (KOMINFOPERS) Provinsi Sulawesi Barat, dan Imam Ashari dari Puskesmas Tobadak, Mamuju Tengah. Diskusi yang dibawakan oleh kedua narasumber ini mencakup manajemen server SIMPUS dan teknik bridging dengan aplikasi PCARE.

Asran Masdy, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, menyampaikan bahwa bimbingan teknis ini akan diselenggarakan setiap pekan pada hari Sabtu, dengan tema utama “Transformasi Digital Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat”. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat adopsi teknologi digital di sektor kesehatan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah Sulawesi Barat.

“Beberapa tantangan terbesar dalam akselerasi transformasi digital di antaranya adalah dari sisi teknologi dan sumber daya manusia. Transformasi ini tidak hanya berfokus pada digitalisasinya saja, tapi juga pada pendekatan di sisi platform, penyamaan standardisasi, serta tata kelola teknologi agar lebih terintegrasi dan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” ujar Asran.

Lebih lanjut, Asran menjelaskan bahwa sumber daya manusia menjadi salah satu tantangan utama dalam transformasi digital di layanan kesehatan. “Kendala dalam adopsi teknologi seringkali berkaitan dengan keterampilan dan pengetahuan yang kurang memadai. Oleh karena itu, bimbingan teknis ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada tenaga medis dan staf puskesmas, sehingga mereka dapat mengimplementasikan teknologi digital dengan lebih efektif,” tambahnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berharap melalui bimbingan teknis ini, tingkat pelayanan kesehatan dapat meningkat dan teknologi digital dapat digunakan secara lebih optimal dalam mendukung pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Sulawesi Barat.

Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan layanan kesehatan di masa depan, dengan mengedepankan teknologi yang modern dan tenaga profesional yang terlatih.

Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Gelar Program Pemicuan Jamban Sehat di Pajalele, Pasangkayu untuk Cegah Stunting

0
Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Gelar Program Pemicuan Jamban Sehat di Pajalele, Pasangkayu untuk Cegah Stunting

Tim Kerja Program Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, yang dikoordinatori oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Muh Ihwan, menyelenggarakan kegiatan Pemicuan Jamban Sehat (PJS) di Desa Pajalele, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu pada Jumat, 03 Mei 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat akses sanitasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting di Sulawesi Barat.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu Bidang P2P dan Program Kesehatan Lingkungan, Kepala Puskesmas Tikke bersama Petugas Sanitarian, Kepala Desa Pajalele beserta aparatnya, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Tim Penggerak PKK tingkat desa, serta stakeholder lainnya. Fokus utama dari kegiatan ini adalah masyarakat yang belum memiliki akses ke jamban di wilayah Desa Pajalele.

Hasil dari kegiatan PJS ini adalah kesepakatan untuk membangun 13 unit jamban dengan sistem gotong-royong. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat akan menyediakan material untuk pembangunan jamban, sementara pemerintah desa dan masyarakat setempat akan bekerja sama dalam proses pembangunannya. Komitmen ini tertuang dalam rencana tindak lanjut berupa penandatanganan perjanjian untuk mewujudkan jamban tersebut.

Selain itu, Puskesmas Tikke, melalui petugas sanitarian, akan melakukan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat yang belum memiliki akses sanitasi yang layak, termasuk penyediaan air minum yang aman. Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu juga akan melakukan koordinasi dan advokasi lintas program dan sektor untuk mempercepat akses sanitasi di wilayah Kabupaten Pasangkayu. Koordinasi ini akan melibatkan kepala desa/kelurahan yang belum memenuhi standar Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menyatakan bahwa kegiatan Pemicuan Jamban Sehat ini telah dilakukan di semua kabupaten di Sulawesi Barat, namun masih diperlukan dukungan dan penguatan dari pemerintah setempat, termasuk dalam hal penganggaran dan regulasi. Dukungan lintas sektor dan program juga dibutuhkan untuk mempercepat pemenuhan akses sanitasi, yang pada akhirnya berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Sulawesi Barat semakin memiliki akses terhadap sanitasi yang layak dan aman, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dinas Kesehatan Sulbar Lakukan Monev Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Keang Mamuju

0
Dinas Kesehatan Sulbar Lakukan Monev Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Keang Mamuju

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Puskesmas Keang, Kabupaten Mamuju. Monev ini dilaksanakan oleh tim Data dari Sekretariat Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, yaitu Muh Saleh dan Hamzah, pada Jumat, 3 Mei 2024.

Menurut Muh Saleh, proses rekam medis elektronik di Puskesmas Keang telah berjalan dengan lancar dan efektif, mulai dari tahap registrasi pasien hingga tahap penyerahan obat kepada masyarakat yang berkunjung. “Pelaksanaan rekam medis elektronik di Puskesmas Keang telah berjalan dengan baik, mulai dari tahapan registrasi hingga penyerahan obat kepada masyarakat yang melakukan kunjungan,” ujar Saleh.

Berdasarkan data Dashoard SATUSEHAT Kemenkes RI, per 3 Mei 2024, sebanyak 88 dari 98 Puskesmas di provinsi Sulawesi Barat telah terkoneksi ke platform SATUSEHAT Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Khusus untuk Kabupaten Mamuju, seluruh Puskesmas sudah terhubung dengan SATUSEHAT, mencapai tingkat koneksi 100%.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menyatakan bahwa implementasi Rekam Medis Elektronik sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 24 Tahun 2022, yang mengharuskan semua fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan sistem rekam medis elektronik pada tahun 2024. “Sebagaimana tertuang dalam Permenkes, rekam medis adalah dokumen yang mencakup data identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Sementara itu, Rekam Medis Elektronik dibuat menggunakan sistem elektronik yang dirancang untuk penyelenggaraan rekam medis,” kata Asran Masdy.

Monev ini diharapkan dapat memastikan bahwa implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Keang dan fasilitas lainnya di Sulawesi Barat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Dengan rekam medis elektronik, diharapkan dapat terjadi peningkatan efisiensi dalam pelayanan kesehatan dan kemudahan akses data pasien untuk peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.

Dinas Kesehatan Sulbar Berikan Paket Nutrisi kepada Ibu Hamil dan Menyusui di Tabulahan

0
Dinas Kesehatan Sulbar Berikan Paket Nutrisi kepada Ibu Hamil dan Menyusui di Tabulahan

Pada Jumat, 03 Mei 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mendistribusikan paket nutrisi berupa susu untuk ibu hamil dan menyusui di Puskesmas Tabulahan, Kabupaten Mamasa. Paket tersebut diserahkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, Mahdiana, dan diterima oleh Iryanna, Kepala Puskesmas Tabulahan.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk mengatasi stunting. Stunting adalah masalah yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada anak-anak, dan menjadi salah satu fokus utama program kesehatan masyarakat di Sulawesi Barat.

Menurut Mahdiana, penyerahan paket nutrisi ini bertujuan untuk memastikan bahwa ibu hamil dan menyusui mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga dapat mengurangi risiko stunting pada bayi dan anak-anak yang masih menyusu. “Kami berharap inisiatif ini bisa memberikan efek positif pada kesehatan ibu dan anak, sekaligus membantu menurunkan tingkat stunting di Sulawesi Barat,” kata Mahdiana.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menekankan pentingnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat provinsi dan kabupaten untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi stunting. “Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan berbagai OPD untuk membahas langkah-langkah yang diperlukan agar Sulbar dapat terbebas dari stunting,” ujar Asran Masdy.

Pemberian paket nutrisi ini diharapkan menjadi tindakan konkret untuk mendukung ibu hamil dan menyusui di Kabupaten Mamasa, sekaligus menjadi bagian dari strategi menyeluruh dalam mengurangi stunting di Sulawesi Barat.

Kegiatan Jumat Bersih di Kantor Labkesda Provinsi Sulawesi Barat

0
Kegiatan Jumat Bersih di Kantor Labkesda Provinsi Sulawesi Barat

Pada tanggal 3 Mei 2024, Kantor Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan Jumat Bersih sebagai bagian dari komitmennya untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan bersama. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh staf Labkesda dengan antusias.

Dengan semangat gotong-royong, para pegawai Labkesda berkumpul di area sekitar kantor pada pagi hari untuk membersihkan lingkungan sekitar. Mereka membersihkan sampah-sampah yang berserakan, membersihkan halaman kantor, serta melakukan pemeliharaan taman kantor.

Kegiatan Jumat Bersih ini merupakan upaya Labkesda Provinsi Sulawesi Barat dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat kebersamaan antarpegawai dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Dalam sambutannya, Kepala Labkesda Provinsi Sulawesi Barat menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh staf dalam kegiatan ini. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan penyakit dan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk bekerja.

Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan akan terus meningkat di kalangan pegawai Labkesda dan masyarakat luas, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk semua.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Mengikuti Kegiatan Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Obat Program Tahun 2025 Secara Virtual

0
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Mengikuti Kegiatan Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Obat Program Tahun 2025 Secara Virtual

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas program kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Kesehatan setempat aktif berpartisipasi dalam kegiatan penyusunan perencanaan kebutuhan obat untuk program tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memastikan ketersediaan obat yang memadai bagi masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat turut serta dalam sesi penyusunan perencanaan kebutuhan obat untuk tahun mendatang. Melalui platform Zoom, para perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 2 hingga 6 Mei 2024 ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam memastikan bahwa setiap wilayah di Provinsi Sulawesi Barat memiliki akses yang adil dan merata terhadap obat-obatan yang diperlukan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, menyatakan bahwa partisipasi dalam kegiatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam penyusunan perencanaan kebutuhan obat dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat secara maksimal. Melalui teknologi virtual, meskipun berada di jarak yang jauh, kolaborasi antarinstansi dan daerah dapat terus berlangsung tanpa hambatan.

Diharapkan hasil dari kegiatan penyusunan perencanaan kebutuhan obat ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan obat-obatan yang mutu dan terjangkau bagi masyarakat Sulawesi Barat, serta mendukung berbagai program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Kadinkes Sulbar Sambut Irjen Kemenkes untuk Pelaporan Pemeriksaan Program Stunting di Kabupaten Mamuju

0
Kadinkes Sulbar Sambut Irjen Kemenkes untuk Pelaporan Pemeriksaan Program Stunting di Kabupaten Mamuju

Dalam upaya meningkatkan efektivitas program kesehatan, Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan) Sulawesi Barat (Sulbar) drg. Asran Masdy, bersama Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Sulbar dan timnya, dengan penuh semangat menyambut kedatangan Irjen (Inspektur Jenderal) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka pelaporan pemeriksaan program stunting di Kabupaten Mamuju.

Kunjungan Irjen Kemenkes ini bertujuan untuk memantau langsung implementasi program-program kesehatan yang telah dijalankan di Provinsi Sulawesi Barat. Salah satu fokus utamanya adalah program pencegahan stunting, yang menjadi perhatian serius pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan.

Dalam pertemuan tersebut, Kadinkes Sulbar bersama jajaran tim teknisnya menyampaikan berbagai hasil pemeriksaan serta progres yang telah dicapai dalam pelaksanaan program stunting di Kabupaten Mamuju. Mereka juga berdiskusi tentang kendala-kendala yang dihadapi serta langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas program tersebut.

Dalam sambutannya, Kadinkes Sulbar drg Asran Masdy, menyampaikan komitmen kuat pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam mendukung program-program yang bertujuan untuk mengurangi angka stunting di daerah tersebut. “Kami menyambut baik kehadiran Irjen Kemenkes dalam rangka ini. Kami siap untuk bekerja sama dan melaksanakan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah stunting di Sulawesi Barat,” ujar Kadinkes Sulbar.

Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi pihak terkait untuk terus berkolaborasi dan bekerja sama dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dalam penanggulangan stunting di Sulawesi Barat. Diharapkan, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, akan terwujud peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, melalui upaya preventif dan intervensi yang tepat sasaran.

Pertemuan Peningkatan Kompetensi Kesehatan Dinkes Provinsi Sulbar dalam Tata Laksana Kasus Rujukan Non Spesialis dan Implementasi Care Pathway

0
Pertemuan Peningkatan Kompetensi Kesehatan Dinkes Provinsi Sulbar dalam Tata Laksana Kasus Rujukan Non Spesialis dan Implementasi Care Pathway

Pada tanggal 29 hingga 30 April 2024, telah diselenggarakan pertemuan penting yang bertujuan meningkatkan kompetensi dalam tata laksana kasus rujukan non spesialis dan implementasi Care Pathway di HN Cafe Mamuju. Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Melalui Via Zoom.

Pertemuan ini dihadiri oleh para tenaga kesehatan dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Barat. Mereka terdiri dari dokter umum, perawat, bidan, serta tenaga kesehatan lainnya yang terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Para peserta hadir dengan semangat untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani kasus-kasus medis yang sering kali merupakan rujukan non spesialis.

Salah satu fokus utama dalam pertemuan ini adalah implementasi Care Pathway, sebuah pendekatan sistematis untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam penanganan pasien. Dengan mengadopsi Care Pathway, diharapkan proses perawatan pasien dapat menjadi lebih terstruktur, terkoordinasi, dan berorientasi pada hasil yang diinginkan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dalam sambutannya drg. Asran Masdy , menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam menangani berbagai kasus kesehatan. Beliau juga mengapresiasi keseriusan para peserta dalam mengikuti pertemuan ini sebagai upaya bersama untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat.

Diharapkan, melalui pertemuan ini, para tenaga kesehatan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang tata laksana kasus rujukan non spesialis dan mampu mengimplementasikan Care Pathway secara efektif dalam praktik sehari-hari mereka. Hal ini diharapkan akan berdampak positif pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di Provinsi Sulawesi Barat.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Ikut Serta dalam Bimbingan Teknis Penyusunan Satu Peta Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024

0
Foto Bersama Narasumber dari BIG

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat turut berperan aktif dalam menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Satu Peta Provinsi Sulawesi Barat Tahun pada tanggal 29 s.d 20 April 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Barat, bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia.

Acara yang berlangsung di Aula Utama Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Barat dihadiri oleh berbagai Instansi , termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia, serta berbagai instansi terkait lainnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep dan metode penyusunan Satu Peta Provinsi Sulawesi Barat yang akan menjadi landasan dalam pembangunan berbagai sektor di Provinsi Sulawesi Barat, termasuk sektor kesehatan. Dalam bimbingan teknis ini, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya integrasi data geospasial dalam perencanaan pembangunan, termasuk dalam penyediaan layanan kesehatan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Mahdiana, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam konteks pelayanan kesehatan. “Dengan data geospasial yang akurat dan terintegrasi, kita dapat merancang layanan kesehatan yang lebih baik dan tepat sasaran. Hal ini juga mendukung strategi pembangunan kesehatan secara lebih menyeluruh di provinsi kita,” ujarnya.

Muh. Yusran dan Ady Darmawansyah, yang mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. diharapkan kegiatan ini terus berlanjut

Selama sesi bimbingan teknis, peserta juga diberikan pelatihan praktis dalam penggunaan Aplikasi Quantum Giz (QGIZ) untuk mengolah data dan memetakan. Hal ini diharapkan dapat memanfaatkan data geospasial untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan kesehatan.

Kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Satu Peta Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024 ini diharapkan menjadi awal yang baik dalam memperkuat Data geospasial di Provinsi Sulawesi Barat.