Home Blog Page 91

Pembekalan tenaga PTT Sulbar

0

Sebelum melaksanakan tugas – tugas pelayanan kesehatan di desa penugasan, Dokter PTT dan Bidan PTT sebagai Pegawai Tidak Tetap diharapkan mengetahui dan memahami hak, kewajiban, serta tanggung jawabnya dalam mendukung program – program pembangunan kesehatan di wilayah penugasan. Disamping itu, diharapkan Dokter dan Bidan sebagai Pegawai Tidak Tetap sebagai Dokter di daerah terpencil maupun Bidan di Desa mampu melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan melalui Puskesmas dan Pos Kesehatan Desa. Untuk itu, dipandang perlu untuk memberikan pembekalan kepada tenaga Bidan sebagai Pegawai Tidak Tetap Kementerian Kesehatan RI  sebelum melaksanakan tugasnya sebagai Bidan di Desa, demikian dikatakan oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr.Achmad Azis,M.Kes dalam acara pembekalan Dokter dan Bidan PTT di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Rabu, 10 Desember 2014

Ditegaskan pula oleh kadinkes Provinsi Sulbar, bahwa Tujuan Umum , adanya pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai Bidan PTT serta tanggung Jawab dan tugasnya sebagai tenaga kesehatan dalam melaksanakan program kesehatan, terutama peningkatan kesehatan ibu dan anak. Disamping itu secara khusus kegiatan Pembekalan Bidan PTT pada tahun 2014 ini bahwa Bidan harus dapat :

  1. Memahami hak dan kewajibannya sebagai Bidan PTT Pusat.
  2. Memahami tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan di desa sebagai tenaga kesehatan.
  3. Mampu memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi dan terpadu dengan Pemerintahan Desa setempat maupun dengan instansi atau sektor terkait

Selain itu dalam Permenkes No 7 tahun 2013 tentang pengangkatan dan penempatan Dokter dan bidan sebagai Pegawai tidak tetap bahwa Pemerintah daerah kabupaten/kota berkewajiban:

  1. menjamin keselamatan dan keamanan bagi Dokter dan Bidan sebagai PTT dalam melaksanakan tugas;
  2. menyediakan sarana, prasarana, dan fasilitas tempat tinggal yang layak untuk menunjang pelaksanaan tugas;
  3. menerbitkan surat izin praktik untuk Dokter dan surat ijin kerja untuk Bidan yang mengikuti program PTT sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan memberikan tunjangan lain sesuai kemampuan masing-masing daerah kepada Dokter dan Bidan sebagai PTT..

DPRD beri perhatian khusus Rumah Sakit Regional

0

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, ditambah dengan meningkatnya pendidikan masyarakat serta terbukanya arus komunikasi dan globalisasi membuat permasalahan di dalam rumah sakit menjadi semakin kompleks, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan. Hal inilah yang selalu ditekankan oleh dr. Achmad Azis, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam setiap pertemuan yang dilakukan sejak mendapat amanah menjadi Plh RSU regional Provinsi Sulawesi Barat

Hal ini mendapat apresiasi dari anggota DPRD provinsi Sulawesi barat yang meninjau langsung RUMAH SAKIT REGIONAL SULAWESI BARAT yang didampingi secara langsung oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi barat, dr. Achmad Azis yang di lanjutkan dengan rapat dengar pendapat dengan Staf Rumah Sakit Regional Sulawesi Barat.

DPRD Provinsi Sulawesi Barat berpendapat bahwa kesehatan adalah kebutuhan dasar sehingga ia harus menjadi salah satu yang utama, Legislatif melalui pernyataan Ketua komisi IV bapak Abdul Rahim menjamin bahwa 5 tahun kedepan akan melakukan perubahan secara bertahap dan memberikan perhatian secara intensif dalam pengembangan Rumah Sakit persiapan Rujukan di Provinsi Sulawesi Barat.

Dr H Achmad Azis M.Kes menitipkan untuk memberi perhatian khusus utamanya dalam mendorong rumah sakit ber akreditasi JCI.

Segera Mandi Setelah Kehujanan

0

eHealth. Indonesia sedang dilanda musim penghujan, yang juga banyak menyebabkan banjir di berbagai daerah. Datangnya musim hujan merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit. Hendaknya kita bisa menjaga kesehatan agar tetap sehat selama musim hujan.

Penyakit yang perlu diwasapdai antara lain penyakit infeksi seperti infeksi saluran nafas, influenza, diare, dan penyakit kulit yang bisa menyerang siapa saja. Selain itu, daerah yang terkena banjir perlu mewaspadai timbulnya penyakit leptospirosis. Sedangkan penyakit yang harus diwaspadai pasca hujan adalah penyakit demam berdarah yang mungkin ditimbulkan akibat nyamuk Aedes Aegypti yang bersarang dari sisa-sisa genangan air hujan. Di musim hujan juga sering muncul penyakit akibat jamur yang terutama disebabkan akibat kelembaban pada pakaian. Selain penyakit menular, ada juga penyakit tidak menular yang sering memburuk dengan cuaca hujan dan dingin seperti asma, rhinitis, dan penyakit kronik lainnya.

Berikut adalah beberapa langkah agar Anda terhindar dari penyakit di musim hujan:

  1. Sedia Payung Sebelum Hujan
    Pepatah di atas memang benar. Cara yang paling efektif agar tidak terserang sakit selama musim hujan adalah dengan memakai perlengkapan pelindung dari hujan seperti payung, jas hujan atau jaket bertudung, dan sepatu tahan air saat Anda ke luar rumah ketika hujan tiba.
  2. Segera Mandi Setelah Kehujanan
    Sekilas, saran ini tampaknya tidak masuk akal. Namun mandi segera setelah basah kuyup oleh hujan benar-benar masuk akal dan sangat bermanfaat. Penyakit dapat muncul ketika tubuh Anda mengalami perubahan suhu yang drastis. Mandi dengan segera akan menstabilkan temperatur dingin yang terbawa oleh air hujan sekaligus membersihkan tubuh Anda dari kuman dan kotoran. Saat Anda mengeringkan badan, temperatur tubuh bertahap kembali ke suhu normal. Selanjutnya hangatkan diri Anda dengan minum teh hangat atau makan kuah hangat.
  3. Lakukan Olahraga Rutin
    Tetap lakukan olahraga rutin meskipun hujan turun. Walaupun olahraga outdoor jadi berkurang intensitasnya karena cuaca yang tidak bersahabat, Anda bisa mencoba aneka olahraga yang bisa dilakukan secara indoor, seperti senam aerobik, sit up, push up, atau skipping (lompat tali).
  4. Menjaga Kebersihan Tangan
    Cuci tangan Anda setiap sebelum makan, sehabis dari toilet, dan setelah melakukan kegiatan apapun. Hindari menyentuh wajah Anda dengan tangan yang kotor, karena penelitian mengatakan bahwa kuman biasanya masuk lewat hidung atau mulut Anda.
  5. Minum Air yang Cukup
    Saat musim hujan, cuaca dingin membuat Anda tidak merasa haus dan malas untuk minum. Padahal tubuh tetap memerlukan cairan setiap harinya. Pastikan Anda tetap minum air yang cukup selama musim hujan. Minum air yang cukup dapat mengganti kehilangan cairan tubuh Anda sehingga Anda tidak mengalami dehidrasi. Air juga membersihkan kuman melalui sistem saluran kencing, sehingga mencegah infeksi saluran kencing.
  6. Cukup Istirahat
    Kurang tidur akan membuat stamina Anda berkurang. Waktu tidur yang ideal adalah 6-8 jam per hari. Atur waktu aktifitias harian Anda sehingga Anda bisa cukup istirahat sehingga tubuh Anda tetap fit dan dapat beraktifitas secara maksimal.
  7. Mengatur Pola Makan
    Makan teratur dan tepat waktu dengan komposisi yang lengkap akan senantiasa menjaga vitalitas Anda. Hindari makan di tempat penjualan makanan yang kurang terjaga kebersihannya. Penuhi juga kebutuhan vitamin dan mineral dari berbagai macam sayur dan buah-buahan. Kalau perlu, konsumsilah multivitamin.
  8. Memakai Pakaian yang Kering
    Cucian yang tak mau kering adalah kendala di musim huja karena sinar matahari terhalang awan tebal. Pakaian yang lembab berarti masih menyimpan air dan bisa jadi sarang bagi kuman penyakit.

Jangan lupa untuk selalu menyiapkan obat-obatan ringan di rumah, untuk mencegah terjangkitnya penyakit-penyakit musim hujan di atas. Nah, sudahkah Anda mempersiapkan pencegahan dari penyakit di musim hujan? (fns/dari berbagai sumber)

Perbanyak Minum Air Mineral

0

eHealth. Indonesia mulai dilanda musim kemarau. Teriknya cahaya matahari dapat menyebabkan beberapa gangguan pada kesehatan, biasanya pada kebersihan tubuh dikarenakan suhu tubuh yang meningkat menyebabkan bertambahnya volume keringat. Berikut tips menjaga kesehatan pada musim kemarau.

  1. Pakailah pakaian katun yang ringan. Hal ini akan membuat kulit anda bernafas dan mengurangi jumlah keringat. Bakteri penyuka keringat merupakan penyebab dari biang keringat, jadi cobalah untuk tetap menjaga kesejukan agar terhindar dari infeksi.
  2. Hindari udara panas di siang hari. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan atau stroke. Lindungi keluarga anda dengan tetap berada di tempat yang teduh dan mengkonsumsi banyak air.
  3. Pakailah topi dan tabir surya. Tabir surya dapat menjaga anda beserta kulit anda dari efek sinar matahari yang berbahaya. Topi dan tetap berada di tempat teduh membuat anda tetap merasa sejuk dan kering, yang dapat menjadi solusi untuk terhindar dari bau badan dan biang keringat.
  4. Mencuci tangan dengan teratur. Kuman hidup di mana-mana, dari mulai alas dapur sampai pada pegangan pintu, sehingga anda secara terus-menerus melakukan kontak dengan kuman.
  5. Mandi secara teratur. Hal ini dilakukan untuk menghindari keringat berlebih yang menjadi penyebab bau badan.
  6. Banyak minum air mineral. Air atau jus akan menjaga tubuh Anda terhidrasi dan sejuk. Periksalah bahwa air minum yang anda konsumsi aman dan bersih.
  7. Konsumsilah makanan sehat. Vitamin secara alami mendorong sistem kekebalan tubuh. Jadi perbanyaklah mengkonsumsi buah segar dan sayur untuk dapat membantu menjaga imun tubuh. Pastikan buah dan sayur telah dicuci dengan air bersih.
  8. Hindari menggosok mata. Gunakan handuk dan atau sapu tangan bersih untuk menghindari infeksi mata yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.
  9. Jagalah wadah air minum tetap bersih. Wadah harus dikosongkan, dikeringkan, lalu diisi ulang secara teratur untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk.(fns/dari berbagai sumber)

DOTS Cara Terampuh Berantas TB

0

Observed Treatment Shortcourse atau jika di Indonesiakan berarti Pengobatan Jangka Pendek dengan Pengawasan Langsung, hingga saat ini diyakini masih menjadi strategi yang paling efektif dalam upaya pengendalian TB di Dunia. Penyakit TB yang dulu dikenal dengan sebutan TBC atau penyakit tiga huruf merupakan penyakit mematikan kedua di Indonesia setelah penyakit Jantung dan Pembuludarah. Sesuai data WHO, angka kematian akibat TB di Indonesia pada tahun 2011 sebesar 64.000 yang jika dibreakdown, terdapat 178 orang meninggal karena TB setiap hari.

 

Menurut Bank Dunia, strategi DOTS merupakan salah satu intervensi kesehatan yang secara ekonomis sangat efektif (cost-efective). Integrasi kedalam pelayanan kesehatan dasar sangat dianjurkan demi efisiensi dan efektifitasnya. Fokus utama strategi DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan pada pasien TB tipe menular tanpa mengesampingkan tipe TB lainnya. Bentuk pengawasan langsung juga diterapkan dalam strategi ini, setiap pasien yang diobati TB, haruslah didampingi oleh seorang PMO atau Pengawas Menelan Obat. Hal ini dilakukan guna memastikan keteraturan sipasien dalam berobat. Strategi ini akan memutuskan penularan TB yang dengan sendirinya akan menurunkan angka kejadian TB di Masyarakat.

Sejak tahun 2006, Program TB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat telah menerapkan strategi yang merupakan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) ini, dan hasilnyapun cukup signifikan. Sulawesi Barat yang estimasi penderita TBnya berdasarkan Survey Prevalensi yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan R.I. pada tahun 2004, diperkirakan terdapat 210 orang penderita TB diantara 100.000 penduduk, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan pencapaian. Dibandingkan dengan tahun 2009 yang hasil capaiannya sebesar 43%, Tahun 2011 Provinsi Sulawesi Barat telah mencapai 60 % angka penemuan penderita yang artinya bahwa, dari perkiraan 2433 penderita (berdasarkan jumlah penduduk SP 2010), telah ditemukan dan diobati sebanyak 1353 penderita yang mana target nasional dan MDG’s adalah 70%.

Penerapan strategi DOTS ini diupayakan dilaksanakan diseluruh Unit Pelayanan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Parat. Untuk UPK milik pemerintah penerapannya telah mencapai angka 98 %, klinik perusahaan swasta 60%, Klinik Lapas / Rutan 90 %, Dokter Praktek Swasta 15 %. Diharapkan kedepannya semua penderita TB akan mendapatkan pelayanan dengan system DOTS di semua Unit Pelayanan Kesehatan

AKB Sulbar meningkat dari 2012 ke tahun 2013

0

Gambaran masyarakat Provinsi Sulawesi Barat masa depan yang ingin dicapai oleh segenap kelompok masyarakat melalui pembangunan kesehatan Provinsi Sulawesi Barat adalah“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Dan Mandiri Pada Tahun 2016”. Untuk mewujudkan visi tersebut ada lima misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat; Mengupayakanpengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan; Menjamin Ketersediaan obat esensial sesuai standar; Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.Guna mempertegas rumusan visi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Dan Mandiri Pada Tahun 2016” maka ditempuh strategi percepatan berupa Peningkatan cakupan pemeriksaan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan; Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap pelayanan kesehan yang berkualitas ditingkat dasar maupun rujukan terutama bagi bayi; Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan balita di sarana pelayanan kesehatan; Peningkatan cakupan kunjungan balita ke Sarana Pelayanan Kesehatan; Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai perubahan Perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat; Meningkatkan keterpaduan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan; Fasilitasi Peningkatana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hami, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan social ekonomi. Bila AKB disuatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan diwilayah tersebut rendah.

AKB di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 sebesar 14,5/1000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 11,6/1000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan target Nasional dalam RPJMN 24/1000 kelahiran hidup, maka AKB Provinsi Sulawesi Barat sudah melampaui target Nasional, demikian juga bila dibandingkan dengan target yang diharapkan dalam MDD (Millennium Development Goals) tahun 2015 yaitu 23/1000 kelahiran hidup.AKB di Provinsi Sulawesi Barat satu tahun terakhir  dapat memberi gambaran pelayanan kesehatan yang meningkat  secara keseluruh lapisan masyarakat

Angka kematian bayi provinsi Sulawesi Barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan dariu tahun 2012 ke tahun 2013. Data ini adalah data yang tercatat di sarana pelayanan kesehatan yang ada dan dilaporkan secara berjenjang dari pelayanan kesehatan poskesdes sampai ke Dinas kesehatan kabupaten provinsi Sulawesi Barat.

JKN multi manfaat

0

Jangan mau menjadi sadikin, sakit sedikit, langsung miskin. Karena mereka tak punya biaya berobat, apalagi berbiaya besar dari tindakan operasi. Sungguh memberatkan…!. Padahal, semua Warga Indonesia dapat terhindar dari musibah ini. Nah mau tahu caranya ?

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mempunyai multi manfaat, secara medis dan maupun non medis. Ia mempunyai manfaat secara komprehensive; yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan tersebut tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif dan preventif yang diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care).

JKN menjangkau semua penduduk, artinya seluruh penduduk, termasuk warga asing harus membayar iuran dengan prosentase atau nominal tertentu, kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, iurannya dibayar oleh pemerintah. Peserta yang terakhir ini disebut sebagai penerima bantuan iuran. Harapannya semua penduduk Indonesia sudah menjadi peserta JKN pada tahun 2019.

JKN akan dimulai per 1 Januari 2014. Jaminan kesehatan ini merupakan bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. JKN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory). Hal ini berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak.

MANFAAT JKN

Ada 2 (dua) manfaat Jaminan Kesehatan, yakni berupa pelayanan kesehatan dan Manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.

Paket manfaat yang diterima dalam program JKN ini adalah komprehensive sesuai kebutuhan medis. Dengan demikian pelayanan yang diberikan bersifat paripurna (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif) tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya premi bagi peserta. Promotif dan preventif yang diberikan dalam konteks upaya kesehatan perorangan (personal care).

Meskipun manfaat yang dijamin dalam JKN bersifat komprehensif namun masih ada yang dibatasi, yaitu kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korset). Sedangkan yang tidak dijamin meliputi:

  1. Tidak sesuai prosedur
  2. Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJS
  3. Pelayanan bertujuan kosmetik
  4. General check up, pengobatan alternatif
  5. Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi
  6. Pelayanan Kesehatan Pada Saat Bencana
  7. Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa Diri Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba

 

PRINSIP JKN

Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada prinsip asuransi sosial sesuai dengan amanat UU SJSN, yaitu; Nirlaba, wajib membayar iuran, gotong royong, portabilitas, equalitas dan transparan akuntabel, effektif effisien serta dana yang dikelola sepenuhnya digunakan untuk manfaat sebesar-besarnya bagi peserta JKN.

Kepesertaan bersifat wajib, artinya semua penduduk termasuk warga negara asing yang bekerja dan tinggal lebih dari 6 (enam) bulan harus ikut menjadi peserta JKN. Seluruh peserta harus membayar iuran dengan prosentase atau nominal tertentu, kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Mereka iurannya dibayar oleh pemerintah. Peserta yang terakhir ini disebut sebagai penerima bantuan iuran (PBI). Perubahan data PBI akan di upadte setiap 6 (enam) bulan sekali.

Untuk menjadi peserta JKN, masyarakat dapat mendaftarkan diri melalui pemberi kerja dan pekerjanya kepada Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) atau PT Askes terdekat. Sedangkan bagi peserta PBI, pendaftaran peserta dilakukan oleh pemerintah.

 

JKN di Indonesia, penerapannya melalui mekanisme asuransi sosial dengan prinsip kendali biaya dan mutu. Yakni integrasinya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya yang terkendali. Keuntungan memiliki asuransi kesehatan sosial selain premi yang terjangkau dengan manfaat komprehensif, kepastian pembiayaan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan (sustainabilitas) dan dapat dilayani di seluruh wilayah Indonesia ( portabilitas).

Sumber : www.depkes.go.id

Hindari Tidur dalam Posisi Tengkurap

0

eHealth. Setiap manusia membutuhkan tidur cukup, namun banyak yang menjadikan tidur permasalahan sepele yang sekadar dijalani tanpa memperhatikan apa sebetulnya yang seharusnya dicapai saat dan setelah tidur.

Tidur seharusnya menjadikan tubuh lebih sehat dan segar, serta tidur malam yang cukup akan memberi Anda energi luar biasa besar untuk beraktifitas pada hari berikutnya.

Namun ada beberapa kesalahan dalam posisi tidur Anda yang justru akan menghambat kesehatan tubuh. Apa saja dan lantas bagaimana sebaiknya posisi tidur yang baik? Berikut tipsnya.

Mulailah untuk tidur dengan posisi telentang lurus dan gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi. Posisi tidur ini dianggap paling sempurna karena badan berada dalam posisi rileks. Tubuh anda juga tidak melengkung, sebab posisi tersebut dapat mengganggu jantung dan sirkulasi darah.

Posisi tidur miring sebenarnya tidak jelek tetapi sebaiknya jangan terus menerus dalam kondisi itu. Posisi miring yang baik adalah miring ke kanan karena dianggap oleh para dokter posisi ini tidak menekan aliran pada jantung anda.

Bila Anda sering tidur dengan posisi tengkurap, hal ini merupakan posisi yang paling buruk. Karena bisa menekan lengkungan tulang punggung yang menyebabkan otot tetap tegang selama tidur. Selain itu tengkurap bisa membuat wajah sembab dan mata merah karena dada dan jantung tertekan.

Sebaiknya hindari tidur yang menantang lampu karena akan membuat wajah mengerut saat anda tidur pulas. Jangan lupa tanggalkan perhiasan dan pakaian dalam saat tidur, agar darah bisa bersirkulasi baik dan membuat anda tidur semakin nyenyak.(fns/dari berbagai sumber)

REFLEKSI 9 TAHUN SULBAR MEMBANGUN KESEHATAN

0

Sulawesi Barat yang merupakan provinsi ke 33 adalah salah satu provinsi dengan perkembangan multi sector yang cukup pesat. Provinsi yang terbentuk sejak tahun 2004 ini telah mendapatkan beberapa penghargaan atas pencapaian tujuan pembangunan.

9 tahun telah berlalu,jika di ibaratkan dengan umur manusia telah memasuki usia kelas 3 SMP. Ukuran umur yang memasuki masa emas untuk mengembangkan diri menjadi sebuah daerah yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengan daerah lainnya.

Dalam beberapa tahun ini terjadi peningkatan yang cukup pesat dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang pembangunan. Provinsi Sulawesi Barat telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sampai dari 20,74% pada tahun 2006 menjadi 13,24% pada tahun 2012.

Penurunan  angka kemiskinan berbanding lurus dengan menurunnya prevalensi gizi buruk dan kurang yang juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dari angka 25,4% pada tahun 2007 menjadi 20,5% pada tahun 2010 (Riskesdas 2010).

Selain itu pencapaian indicator makro lainnya seperti penurunan kematian ibu dan anak, Penurunan dan pengendalian penyakit menular (malaria, Tuberculosis, dan DBD), peningkatan dan pembangunan sarana kesehatan dan pemenuhan tenaga SDM kesehatan pun mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Berdasarkan data yang ada pada tahun 2006 Angka kematian Ibu yang tercatat sebesar 394 per 100.000 kelahiran hidup mengalami penurunan yang cukup pesat pada tahun 2012 menjadi 242,8 / 100.000 kelahiran hidup walaupun masih belum mencapai target MDGS 102 per 100.000 KH pada tahun 2015. Adapun untuk Penurunan angka kematian bayi mengalami peningkatan  dari 10,8/1000 Kh pada tahun 2007  menjadi 14,5 /1000 KH pada tahun 2012.

Sarana Kesehatan seperti rumah Sakit dan Puskesmas senantiasa mengalami peningkatan baik dari segi jumlah maupun pengadaan peralatan dan SDM Kesehatan.

Saat ini terdapat 6 Rumah sakit milik pemerintah dan 94 Puskesmas yang tersebar di seluruh kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat. Untuk tenaga kesehatan di tingkatkan kapasitasnya melalui pendidikan di beberapa perguruan tinggi negeri dan melalui pelatihan teknis yang dilaksanakan oleh instansi yang treat

Pembangunan kesehatan menjadi prioritas utama pembangunan yang di laksanakan oleh Gubernur Sulawesi barat, anwar Adnan Saleh. Dengan Visi Terwujudnya Percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat pada tahun 2016 yang dikembangkan melalui 5 misi diantaranya meningkatkan akses, kualitas pelayanan kesehatan dan kualitas hidup.

Di usia yang telah bergerak memasuki “usia remaja” pembangunan kesehatan Sulawesi Barat menunjukkan perkembangan yang cukup pesat dan keberhasilan dalam beberapa pembangunan yang bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Peran pemerintah, masyarakat, dan sector swasta sangat di harapkan untuk saling bahu-membahu dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna Terwujudnya Percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat pada tahun 2016.

Dirgahayu provinsi Sulawesi Barat yang ke-9.

Tampilkan Semua Dokumen

0
 | Size: 9 MB 29th Aug 2025 LKjIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024  | Size: 359 KB 9th Jul 2025 1. Daftar Pegawai  | Size: 161 KB 6th Feb 2025 Data Pegawai Dinkes  | Size: 294 KB 26th Nov 2024 Daftar ASN Dinkes 2024  | Size: 519 KB 24th Nov 2024 Inventaris Gabungan Dinkes Sulbar Tahun 2024  | Size: 4 MB 5th Nov 2024 LKjIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2023  | Size: 2 MB 7th Mar 2024 Realisasi 26 des 2023  | Size: 2 MB 29th Aug 2025 01 RENJA DINKES 2024  | Size: 2 MB 29th Aug 2025 RENJA DINAS KESEHATAN 2024  | Size: 203 KB 22nd Feb 2024 RUP_DINKES_2024  | Size: 1 MB 27th Aug 2025 dpa_SKPD_22_2024  | Size: 218 KB 24th Jul 2023 RUP-DINKES 2023 24 JULI 2023  | Size: 201 KB 24th Jul 2023 RUP-DINKES 2022  | Size: 5 MB 1st Jun 2023 LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022  | Size: 16 MB 31st May 2023 2021_LKjIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020  | Size: 385 KB 14th Apr 2023 Rencana Aksi 2023  | Size: 201 KB 14th Apr 2023 dpa_SKPD_22_2023  | Size: 715 KB 12th Apr 2023 1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019 (2)  | Size: 14 MB 6th Mar 2023 RENSTRA DINKES SULBAR 2023-2026  | Size: 212 KB 3rd Oct 2022 STruktur Organisasi Dinas Kesehatan  | Size: 2 MB 29th Aug 2025 RENJA PERUBAHAN DINKES 2022 - Edit  | Size: 7 MB 29th Aug 2025 Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 2026  | Size: 3 MB 26th Aug 2022 IKU Dinas Kesehatan Tahun 2017-2021  | Size: 564 KB 7th Jul 2022 PANDUAN TATALAKSANA DAN ALUR RUJUKAN hEPATITIS AKUT UNKNOW ETIOLOGY FIX  | Size: 5 MB 4th Jul 2022 PERGUB TUPOKSI DINAS DAERAH NO.45 Th  | Size: 4 MB 30th Jun 2022 Profil kesehatan Sulawesi Barat Tahun 2017  | Size: 73 KB 29th Jun 2022 Realisasi Keuangan dan Kegiatan 2017 sd 2022  | Size: 54 KB 29th Jun 2022 rptrekapkib_d  | Size: 45 KB 29th Jun 2022 rptrekapkib_c  | Size: 70 KB 29th Jun 2022 rptrekapkib_b  | Size: 71 KB 29th Jun 2022 rptrekapbi  | Size: 43 KB 29th Jun 2022 rptkib_l  | Size: 45 KB 29th Jun 2022 rptkib_d  | Size: 50 KB 29th Jun 2022 rptkib_c  | Size: 88 KB 29th Jun 2022 rptkib_b  | Size: 226 KB 29th Jun 2022 Daftar Pegawai  | Size: 32 KB 29th Jun 2022 STRUKTUR ORGANISASI  | Size: 2 MB 29th Jun 2022 dpa_skpd_22 2022  | Size: 772 KB 29th Jun 2022 dpa_skpd_22 2021  | Size: 103 KB 29th Jun 2022 dpa_skpd_22 2020  | Size: 96 KB 29th Jun 2022 dpa_skpd_22 2019  | Size: 92 KB 29th Jun 2022 dpa_skpd_22 2018  | Size: 97 KB 29th Jun 2022 dpa_skpd_22 2017  | Size: 2 MB 27th Jun 2022 FORMAT SURAT  | Size: 4 MB 29th Aug 2025 RENJA DINAS KESEHATAN 2022  | Size: 2 MB 29th Aug 2025 RENJA DINAS KESEHATAN 2021  | Size: 4 MB 29th Aug 2025 RENJA DINAS KESEHATAN 2020  | Size: 1 MB 29th Aug 2025 RENJA DINAS KESEHATAN 2018  | Size: 1,012 KB 29th Aug 2025 RENJA DINAS KESEHATAN 2017  | Size: 49 MB 23rd Jun 2022 BUKU STATISTIK SEKTORAL PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2021_REV7 (1)  | Size: 2 MB 27th Jun 2022 Rencana Aksi 2022  | Size: 320 KB 21st Jun 2022 UU Nomor 36 Tahun 2009  | Size: 7 MB 21st Jun 2022 Permenkes Nomor 75 Tahun 2019  | Size: 787 KB 21st Jun 2022 Permenkes Nomor 4 Tahun 2019  | Size: 8 MB 21st Jun 2022 Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021_opt  | Size: 16 MB 9th Jun 2021 2021_LKjIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020  | Size: 7 MB 29th Aug 2025 LKjIP Dinas Kesehatan Tahun 2019  | Size: 15 MB 27th Jun 2022 Perkanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019  | Size: 149 KB 27th Oct 2019 PERGUB NOMOR 42 TAHUN 2018  | Size: 149 KB 27th Oct 2019 PERGUB NOMOR 42 TAHUN 2018  | Size: 149 KB 27th Oct 2019 PERGUB NOMOR 42 TAHUN 2018  | Size: 149 KB 27th Oct 2019 PERGUB NOMOR 42 TAHUN 2018  | Size: 2 MB 27th Oct 2019 Buku Indikator_IKS Desa Marasa 2019  | Size: 2 MB 8th Jul 2022 Renstra-2017-2022  | Size: 2 MB 27th Oct 2019 Renstra-Dinas-Kesehatan-Provinsi-Sulawesi-Barat-2017-2022  | Size: 3 MB 27th Oct 2019 Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015-2019  | Size: 5 MB 10th Jul 2019 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008  | Size: 1 MB 10th Jul 2019 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007  | Size: 2 MB 10th Jul 2019 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006  | Size: 6 MB 10th Jul 2019 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017  | Size: 383 KB 10th Jul 2019 Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 31 Tahun 2018  | Size: 3 MB 29th Aug 2025 RENJA DINAS KESEHATAN 2019  | Size: 3 MB 5th May 2017 Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015-2019  | Size: 4 MB 4th May 2017 Lakip Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016  | Size: 2 MB 4th May 2017 LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016  | Size: 423 KB 4th May 2017 Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012 - 2016  | Size: 423 KB 4th May 2017 Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012 - 2016  | Size: 2 MB 4th May 2017 LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016  | Size: 4 MB 4th May 2017 Lakip Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016  | Size: 189 KB 4th May 2017 Perjanjian Kinerja Tahun 2016  | Size: 423 KB 4th May 2017 IKU 2012-1016  | Size: 4 MB 4th May 2017 Lakip Dinas Kesehatan Tahun 2016  | Size: 2 MB 4th May 2017 Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2012-2016  | Size: 5 MB 29th Jan 2017 Profil-Kesehatan-Provinsi-Sulawesi-Barat-Tahun-2015  | Size: 2 MB 7th Sep 2016 Lakip Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015  | Size: 3 MB 7th Sep 2016 LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015  | Size: 5 MB 31st Aug 2016 7604_Profil Kesehatan Kabupaten Mamuju 2015.pdf  | Size: 5 MB 31st Aug 2016 7603_Profil_Kesehatan_Kabupaten_Mamasa_2015.pdf  | Size: 2 MB 31st Aug 2016 7606_Profil Kesehatan Mamuju Tengah  | Size: 2 MB 31st Aug 2016 7605_Profil Kesehatan Mamuju Utara 2015  | Size: 2 MB 31st Aug 2016 7602_Profil Kesehatan Polewali Mandar 2015  | Size: 4 MB 31st Aug 2016 7601_Profil Kesehatan Majene Tahun 2015  | Size: 2 MB 3rd May 2016 PERAWATAN-PEMELIHARAAN-Jun.pptx  | Size: 3 MB 3rd May 2016 PEMERIKSAAN_CALON_JAMAAH HAJI  | Size: 12 MB 2nd May 2016 Kebijakan_Pengembangan_SDM_Kes_Laode_2016.ppt  | Size: 10 B 3rd May 2016 Revolusi Mental  | Size: 2 MB 3rd May 2016 BI Tutorial-Master2  | Size: 1 MB 2nd May 2016 reformasi birokrasi  | Size: 3 MB 3rd May 2016 GAP Laode Musafin di P2PL di BBPK Makassar  | Size: 34 KB 8th Mar 2016 CONTOH PERMOHONAN RISET 2016  | Size: 2 MB 8th Jan 2016 LPPD-Dinas-Kesehatan-Provinsi-Sulawesi-Barat-Tahun-2014  | Size: 2 MB 8th Jan 2016 Lakip-Dinas-Kesehatan-Tahun-2014  | Size: 5 MB 4th Jan 2016 Buku indikator kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2015  | Size: 3 MB 4th Jan 2016 Buku-Indikator-Kesehatan-Provinsi-Sulawesi-Barat-tahun-2013  | Size: 5 MB 1st Dec 2015 Profil-Kesehatan-Kabupaten-Majene-Tahun-2013  | Size: 3 MB 22nd Dec 2015 Profil-Kesehatan-Sulawesi-Barat-2014  | Size: 4 MB 22nd Dec 2015 Profil-Kesehatan-kabupaten-Majene-Tahun-2014  | Size: 2 MB 28th Dec 2015 Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015  | Size: 3 MB 28th Dec 2015 Profil Kesehatan Kabupaten Mamasa Tahun 2014  | Size: 2 MB 28th Dec 2015 Profil Kesehatan Kabupaten Mamuju Tahun 2014  | Size: 3 MB 28th Dec 2015 Profil Kesehatan Kabupaten Mamuju Utara Tahun 2014  | Size: 2 MB 28th Dec 2015 Profil Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah Tahun 2014  | Size: 3 MB 5th Jan 2015 Rekam Jejak PDBK Sulawesi Barat  | Size: 96 KB 5th Jan 2015 Ringkasan Dokumen Anggaran Belanja Daerah Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2014  | Size: 398 KB 19th Dec 2014 pengumuman beasiswa Kemenkes RI  | Size: 2 MB 15th Dec 2014 Profil Kesehatan Sulawesi Barat 2013  | Size: 752 KB 15th Dec 2014 Lakip Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013  | Size: 3 MB 15th Dec 2014 Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013  | Size: 10 KB 15th Dec 2014 Keppres No. 12 Th 1994 ttg Badan Pertimbangan Kesehatan Nasional  | Size: 40 KB 15th Dec 2014 UU No. 419 Th 1949 ttg Ordonansi Obat Keras
Next »Page 1 of « Prev