Home Blog Page 48

Kesuksesan Praktek Jamban Sehat Di Desa Amola

0

Pembangunan jamban sehat hasil pemicuan di Desa Amola menjadi cerita sukses tersendiri yang dapat memotipasi Desa lainnya di Kabupaten Polewali Mandar oleh karena peran penting kaum ibu ibu pada saat pelaksanaan pembangunan jamban sehat tersebut, 2 unit jamban jadi dalam hitungan jam (sehari) yang pelaksanaannya dimulai jam 11.30, dibalik partisifasi aktif ibu ibu pada saat pelaksanaan pembuatan jamban sehat karena ketertarikan dengan alat cetakan jamban yang ada yang selama ini dipandang membuat jamban sulit Eeh ternyata dengan alat cetakan ini kamipun bisa sahut… salah satu ibu yang sedang asik kerja mencampur semen dengan pasir untuk pengecoran ibarat membuat kue aja….., pelaksanaan praktek pembuatan jamban sehat di desa Amola berjalan sukses karena fasilitasi dan pendampingan yang dilakukan oleh seorang Sanitarian Cantik Saudari Masnur Djini, AMKL bersama Hj. Mursana, AMK, jamban yang terbangun tersebut adalah komitmen masyarakat yang terpicu dimana seluruh material pembuatannya disiapkan oleh kepala keluarga yang terpicu. Dalam praktek tersebut dihadiri juga oleh Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Polewali Mandar bersama staf (Nursrikandi, Abdul Latif dan Ady) kegiatan praktek tersebut sampai selesai didampingi oleh fasilitator STBM (Muhammad Nurjaya) Kabupaten Polewali Mandar dan Korprov STBM Sulawesi Barat .(Sukses untuk Polewali Mandar Lebih Bersih Lebih Sehat).

 

Pemeriksaan Dini Kehamilan, Cara Efektif Penurunan Kematian Ibu

0

Jumlah kematian ibu di  Provinsi Sulawesi Barat Pada tahun 2014 sebanyak 42 kematian. Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu secara garis besar dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan tidak langsung terkait kehamilan, persalinan dan nifas. Faktor yang berpengaruh lainnya adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS, TBC, sifilis dan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, gangguan jiwa maupun yang mengalami kekurangan gizi.

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan antenatal adalah cakupan K1 (kontak pertama) dan K4 (kontak 4 kali) dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi. Cakupan pelayanan antenatal di Provinsi Sulawesi Barat untuk K1 (94,2%) dan K4 (77,3%). Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 cakupan K4 Provinsi Sulawesi Barat 69,7%

Cakupan pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan 94,2%. hasil tersebut menunjukkan adanya kesenjangan dan masih ditemukan ibu hamil yang  tidak menerima pelayanan dimana seharusnya diberikan pada saat kontak dengan tenaga kesehatan. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama dengan lintas program terkait dan dengan adanya pelayanan antenatal terpadu yang melibatkan lintas program ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada ibu hamil di provinsi Sulawesi Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Achmad Azis berharap agar setiap ibu hamil  dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Oleh karena itu setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan sesuai standar termasuk deteksi kemungkinan adanya masalah/penyakit yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janinnya, lanjutnya.Menurutnya ada beberapa masalah/penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, pertumbuhan janin bahkan dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan yang dapat mengancam kehidupan ibu dan bayi serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin seperti kurang energi kronis, anemia gizi besi, kurang yodium, dan lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan juga mengharapkan agar Tenaga kesehatan dan lintas sektor dapat mendorong para ibu hamil untuk dapat melakukan Pemeriksaan Kesehatan minimal 4 kali dalam kehamilan dengan jangka Satu kali dalam trimester pertama (sebulan 14 minggu); Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28) dan Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke 36)

Praktek Jamban Sehat Sulbar

0

Salah satu komponen Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang harus sukses untuk memberikan kontribusi penting dalam mendukung peningkatan akses jamban Sehat di masyarakat adalah Supply Sanitasi di daerah dan sanitasi yang diharapkan adalah sanitasi (jamban yang sehat) ini yang didengunkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Dr.H. Achmad Azis, M.Kes pada petemuan Pra Pemicuan Jamban Sehat di Wisma 45 Mamuju, dalam rangka itulah maka  Dinas Kesehatan  Kabupaten Polewali Mandar selalu memotifasi para sanitarian untuk memfasilitasi masyarakat dengan melakukan pemicuan diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan akses kepemilikan dan penggunaan jamban keluarga yang sehat. hasil pemicuan adalah adanya komitmen dari masyarakat untuk membuat jamban. Salah satu bentuk pemdampingan oleh sanitarian pasca pemicuan bagi masyarakat yang ingin membangun jamban yang secara tekhnis belum bisa dipahami secara baik maka sanitarian perlu secara intens melakukan pendampingan, sehubungan dengan hal ini maka  sanitarian Polewali Mandar berkumpul di Desa Ugi Baru Dusun Labung untuk mendampingi pembangunan jamban sehat sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan arisan bulanan sanitarian Polewali Mandar. Kegiatan praktek jamban sehat tidak terlepas dari bentuk dukungan Kepala Puskesmas Mapilli (Muhammad Shadiq,S.Kep) Dan Kepala Desa Ugi Baru (Nashir) yang mana kepala desa turut menyumbangkan 1 truk pasir sedangkan Kepala Puskesmas Mapilli memfasilitasi warga dengan alat cetakan jamban sehat sehingga mempermudah proses pelaksanaan kegiatan praktek pembuatan jamban sehat tersebut. Tanggapan masyarakat dengan jamban yang dicetak ditempat Tipe 2:1 ( 3 Jam Sesesai ) sangat baik sehingga mereka meminta untuk dipinjamkan beberapa hari karena masih ada warga yang sudah terpicu mau menggunakannya dan ini diizinkan oleh kepala Puskesmas Mapilli dan proses pelaksanaannya akan dikontrol terus oleh sanitarian yang bertanggung jawab di desa tersebut saudari Fissilmi Dahila,SKM dalam praktek tersebut disaksikan juga oleh Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Polewali Mandar, kegiatan praktek tersebut sampai selesai didampingi oleh fasilitator STBM (Muhammad Nurjaya) Kabupaten Polewali Mandar dan Korprov STBM Sulawesi Barat

Rapat Pengendali Dinkes Sulbar

0

Tim Pengendali Kegiatan dan Keuangan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyatakan pertemuan yang membahas tentang laporan realisasi dan strategi percepatan realisasi dan mekanisme pelaporannya

Kegiatan yang dibuka secara langsung dibuka Oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat di ikuti oleh seluruh perwakilan pengelola Program di lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan yang berlangsung selama 1 hari bertempat di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Menurut dr. Achmad Azis, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar pertemuan itu dilaksanakan sebagai pelaksanaan himbauan Gubernur Sulawesi Barat untuk melakukan percepatan realisasi anggaran di lingkup SKPD

Pertemuan ini juga melibatkan Tim Monev Bappeda yang menjadi Narasumber dan membagi sharing informasi tentang tata pelaporan Monitoring dan Evaluasi yang dikembangkan saat ini

Kepala Dinas Kesehatan mengatakan bahwa dengan kegiatan yang dilakukan diharapkan laporan Realisasi Kegiatan dan Anggaran dapat telaporkan secara lengkap dan tepat waktu. Tim Pengendali Dinas Kesehatan di tetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan yang terdiri dari 2 – 3 Orang Tiap Bidang lingkup Dinas Kesehatan

Sebagai gambaran bahwa Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2015 mengelola Anggaran Pembangunan Kesehatan bersumber APBD dan APBN. Anggaran yang di fokuskan untuk pelaksanaan kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bidang Kesehatan ujar Kadinkes Sulbar ini

Sulbar kerja sama BUMN – RNI laksanakan Pengobatan Gratis

0

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-70 Indonesia di Provinsi Sulawesi Barat dilaksanakan dengan kerja sama antara Pemerintah Sulawesi Barat dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Rajawali Nusantara Indonesia (PT. RNI)

Pemerintah Sulawesi Barat melaksanakan Rangkaian kegiatan kita lakukan berbagai lomba. Pemerintah Sulawesi Barat juga lakukan melakukan pengobatan gratis berkerja sama dengan RNI dan BPJS.

Pemerintah Sulawesi Barat bersama dengan Dinas kesehatan dan Tim Penggerak PKK Sulbar dengan di Support oleh PT. RNI melaskanakan Pemeriksaan Ibu hamil 2 hari sebelum hari H Pelaksanaan Peringatan HUT ke 70 RI dengan Topik “ Pemeriksanaan Kesehatan Ibu hamil dan Pengobatannya”

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Barat Ibu Hj. Eny Aggraini menyambut sangat baik dan memberikan dukungan yang sangat besar dengan kerja sama yang telah dilakukan dengan BUMN.

“Angka kematian Ibu yang masih tinggi masih menjadi masalah yang selalu mendapat perhatian kita bersama. Hal ini perlu ditangani dengan melakukan pemeriksaan ibu hamil lebih dini sehingga permasalahan kesehatan ibu hamil dapat diketahui lebih cepat. Himbauan kami kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat agar kegiatan seperti ini dapat ditindaklanjuti sampai ke wilayah Pelosok” ujar Ketua Tim PKK Sulawesi Barat sekaligus Anggota DPR dari Provinsi Sulawesi Barat ini.

Pemeriksaan Kesehatan ibu yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2015 bertempat di Poliklinik Kantor Guburnur Sulawesi Barat yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Sulawesi Barat.

Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Achmad Azis yang ikut dalam kegiatan ini berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan pihak yang lebih banyak lagi ke depannya

Pengumuman Penerimaan Tenaga Lapangan Pemantauan Status Gizi Sulawesi Barat

1

Dibutuhkan tenaga lapangan untuk kegiatan PEMANTAUAN STATUS GIZI selama 1 (satu) bulan, dengan kualifikasi sebagai berikut :

  1. Lulusan Min D3 Gizi atau S1 Gizi
  2. IPK Min 2,75
  3. Bersedia bekerja di lapangan
  4. Memiliki Komitmen dan Integritas tinggi
  5. Diutamakan yang memiliki pengalaman kerja di lapangan.

Lamaran ditujukan ke KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT cq. KEPALA BIDANG BINA GIZI DAN KIA dengan menyertakan :

  1. Surat Lamaran
  2. Ijazah dan Transkrip Nilai yang sudah dilegalisir
  3. Curikulum Vitae
  4. Surat Rekomendasi dari Ketua Jurusan Gizi Poltekkes bagi lulusan D3 Gizi atau Ketua Jurusan Gizi PT bagi S1 Gizi
  5. Pas Foto ukuran 4×6 (1 lembar).

 Berkas lamaran dibawa langsung ke Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (CP.Maya Sofyan : 0813 4243 7412, Faradilla : 0823 4406 0846). Lamaran paling lambat diterima tanggal 19 Agustus 2015.

Gubernur Sulawesi Barat, Gubernur Inovasi 2015

0

Beberapa hari yang lalu Gubernur Sulawesi Barat, Bapak Anwar Adnan saleh bersama dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Sulawesi Selatan Sahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin mendapatkan penghargaan sebagai Gubernur Inovatif tahun 2015.

Keberhasilan ini tentunya bukanlah sebuah penghargaan yang dating begitu saja. Banyak hal yang teah terjadi sejak diresmikannya Sulawesi Barat satu decade lalu. Sudah banyak kemajuan pembangunan multi sektor (Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan lain – lain sebagainya).

Pembangunan Kesehatan dan Pendidikan yang merupakan fasilitas dasar yang diperlukan oleh masyarakat menjadi Strong Point pembangunan utama yang dicanangkan oleh Pemerintah Sulawesi Barat.

Selama Periode 2014 – 2013 pencapaian Indeks Pembangunan Manusia Sulawesi Barat terus mengalami peningkatan. Pada tahun IPM Sulawesi Barat sebesar 64,4 meningkat menjadi 71,41 pada tahun 2013. Bila dibandingkan dengan Provinsi lain di Indonesia, IPM Provinsi ke 33 ini berada pada peringkat 28 bersaing ketat dengan Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. Dengan beberapa pencapaian di atas maka memang pantaslah kiranya Gubernur Sulawesi Barat mendapatkan penghargaan sebagai Gubernur Inovasi pada tahun 2015. Masih banyak keberhasilan pembangunan lainnya. Disamping itu masih banyak juga pekerjaan Rumah bersama yang perlu di tuntaskan bersama menuju Sulawesi Barat malaqbi dan Sejahtera.

Sebagai gambaran dalam pembangunan Kesehatan pada tahun 2005 jumlah Rumah Sakit di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 6 Rumah Sakit dan saat ini menjadi 10 Rumah Sakit. Puskesmas yang menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan terdepan pada tahun 2005 sebanyak 67 Puskesmas menjadi 94 Puskesmas pada tahun 2014.

Selain itu berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, Indeks Pembangunan Kesehatan Sulawesi Barat sebesar 0,4985 peringkat 26 dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia. Pencapaian Sulawesi Barat lebih baik dari pada Provinsi tetangga Sulawesi Tengah yang berada rangking 30 dari 33 Provinsi.

Kepala Dinas Kesehatan terima tanda kehormatan

0

Prestasi menggembirakan kembali diraih Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Penghargaan tingkat nasional ini berupa Dharma Karya Kencana, sebuah prestasi di bidang Keluarga Berencana (KB) atas dedikasi dan dharma baktinya yang diberikan dalam penyediaan dana, tenaga, sarana dan prasarana dalam keberhasilan Program Pembangunan Keluarga

Penghargaan yang dianugerahkan di Kota Tangerang Selatan kemarin. Penghargaan terbagi atas 5 kategori, yakni Manggala Karya Kencana (MKK) 2 Kategori, Wira Karya Kencana (WWK), Dharma Karya Kencana (DKK) dan Cipta Karya Kencana (CKK).

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat yang mendapatkan Tanda Kehormatan Dharma Karya Kencana (DKK) bersama dengan Ketua Tim PKK Kabupaten Mamuju Utara yang mendapatkan Manggala Karya Kencana (MKK) atas dukungannya dalam memberikan dukungan dan komitmen dalam menggerakkan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

Menurut Kepala Dinas Kesehatan, dr. Achmad Azis, ukuran keberhasilan program KB diperoleh berdasarkan dua kriteria, yaitu Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total dan laju pertumbuhan penduduk (LPP).

Kunci keberhasilan program KB dipengaruhi beberapa hal, antara lain komitmen tinggi dari pemegang kebijakan, dukungan semua pihak, kerjasama lintas sektoral, dan penguatan kelembagaan. Sulawesi Barat dalam pembangunan Kesehatan menempatkan KB sebagai instrumen yang penting untuk mengatur laju pertambahan penduduk.

Dinas Kesehatan Sulbar, Outbond dan Jelajah Alam

0

Dengan sedikit melupakan kesibukan tiap hari yang semakin padat, karyawan-karyawati Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mengikuti kegiatan Outbond. Kegiatan yang diikuti hampir seluruh Staf Dinas Kesehatan dan mengambil tempat di Wilayah Padang Panga Kabupaten Mamuju

Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr.Achmad Azis, M.Kes. mengajak kepada segenap karyawan untuk sejenak melupakan tugas-tugas yang semakin banyak dan bisa bergembira mengikuti acara outbond ini. Selain itu Ketua Darma Wanita Dinas Kesehatan Sekaligus Staf Khusus Kantor Gubernur Sulawesi Barat drg. Hartini Azis mengajak kepada semua peserta untuk melaksanakan outbond dengan rilek dan dapat melepas “baju masing-masing” (jabatan) sehingga akan mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.

Pada kegiatan ini pelaksanaan outbond hanya melibatkan lingkungan Dinas Kesehatan saja. Sesuai himbauan Kepala Dinas setiap karyawan diharuskan untuk mengikuti outbond ini.

Untuk pelaksanaan outbond ini karyawan dibagi dalam 5 kelompok masing-masing kelompok berdasarkan bidang masing – masing. Acara outbond yang berlangsung selama 4 jam ini dilaksanakan dengan melakukan jelajah alam melintasi hutan lebat, pendakian dan penurunan dengan tingkat kemiringan yang curam.

Selain itu pada etape ke IV, yang merupakan tempat istirahat, berlokasi di Mesjid Nurul Jihad yang menurut penuturan warga setempat, masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun di Mamuju pada tahun 1848. Peserta out bond juga melakukan Sholat dhuha di tempat ini. Selanjutnya pada etape ke V di Panto Asuhan Muhammadiyah peserta Out Bond melakukan Bakti Sosial dan setelah itu Peserta bertolak menuju Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat di Jalan Kurungan Bassi dan dijemput oleh ibu – ibu hamil yang tidak sempat melakukan Tour jelajah Alam

Usai outbond dilanjutkan istirahat, makan siang dan peserta yang mengikuti Outbund dilakukan undian berhadiah