Home Blog Page 48

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, Membuka Kegiatan Aksi Bergizi untuk Siswa dan Guru Sekolah Menengah di Kabupaten Polewali Mandar

0
pada hari Kamis, 22 Februari 2024

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, memberikan sambutan resmi sekaligus membuka kegiatan Aksi Bergizi yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Polman. Kegiatan ini ditujukan untuk para siswa dan para guru Sekolah Menengah di wilayah Kabupaten Polewali Mandar.

Aksi Bergizi merupakan upaya nyata dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya gizi yang seimbang bagi kesehatan individu, terutama pada kelompok remaja. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan tercipta lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat dan pola makan yang baik di kalangan generasi muda.

Dalam sambutannya, Asran Masdy menegaskan pentingnya kegiatan Aksi Bergizi sebagai salah satu langkah strategis dalam memperbaiki status gizi masyarakat, khususnya bagi remaja. Beliau menyampaikan bahwa remaja adalah kelompok yang rentan terhadap masalah gizi, dan upaya pencegahan serta penyuluhan perlu dilakukan secara terus-menerus.
Aksi Bergizi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya gizi yang seimbang, tetapi juga untuk memberikan wawasan tentang pola makan yang baik serta praktik hidup sehat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta menjadi langkah awal dalam membangun generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Perwakilan Dinas kesehatan Polewali Mandar menyatakan apresiasi atas dukungan serta kerjasama yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam pelaksanaan kegiatan Aksi Bergizi ini. Dengan kerjasama yang solid, diharapkan program-program kesehatan masyarakat dapat lebih efektif dan berdampak positif bagi semua pihak.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Membahas Pertemuan Screening Bayi Baru Lahir di Kabupaten Polman

0
Aula Dinas Kesehatan Polewali mandar pada tanggal 22 Februari 2024

Dalam upaya meningkatkan kesehatan bayi yang baru lahir, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, SKG.MAP, secara resmi menyampaikan komitmen dalam kegiatan Pertemuan Screening Bayi yang Baru Lahir di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat,..utk lbh fokus dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting di prov.Sulbar.

Dalam pertemuan yang diadakan di Aula Dinas Kesehatan Polewali mandar pada tanggal 22 Februari 2024, drg. Asran Masdy, SKG.MAP menekankan pentingnya upaya bersama dalam mengidentifikasi potensi masalah kesehatan pada bayi sejak dini. Screening bayi yang baru lahir merupakan langkah krusial untuk mendeteksi kelainan atau penyakit genetik yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi tersebut,sehingga menghambat laju pertumbuhan dan perkembangan anak bayi dan balita,

Dalam sambutannya, beliau juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat dalam menjalankan program-program kesehatan seperti ini. “Kesehatan bayi merupakan investasi masa depan bangsa. Dengan deteksi dini dan intervensi yang tepat, kita dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak,” sehingga terhindar dari gangguan pertumbuhan dan perkembangannya,..atau mengalami stunting.. ungkap drg. Asran Masdy, SKG.MAP.

Pertemuan ini juga menjadi wadah bagi para pesrta kegiatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait teknik screening yang efektif serta pemahaman terhadap kondisi kesehatan bayi yang beragam.

Kegiatan Screening Bayi yang Baru Lahir di Kabupaten Polman menjadi bagian dari program Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
Diharapkan, melalui kegiatan semacam ini, kesadaran akan pentingnya perawatan kesehatan bayi sejak dini dapat semakin meningkat di masyarakat Sulawesi Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, Membuka Kegiatan Pertemuan Surveillance Gizi di Polewali Mandar

0
pada hari Kamis, 22 Februari 2024. Surveillance gizi

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, memberikan sambutan resmi sekaligus membuka kegiatan Pertemuan Surveillance Gizi yang dihadiri oleh seluruh Tenaga Petugas gizi (TPG) Puskesmas se- Kabupaten Polewali Mandar. Acara ini berlangsung di Cafe Batistuta, Polewali Mandar, pada hari Kamis, 22 Februari 2024.

Surveillance gizi merupakan kegiatan penting dalam upaya pemantauan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Melalui kegiatan ini, para tenaga kesehatan dapat mengumpulkan data serta informasi terkait status gizi masyarakat secara berkala. Manfaat dari surveillance gizi ini sangatlah penting, diantaranya adalah untuk:

1. Pemantauan Kesehatan Masyarakat: Surveillance gizi membantu dalam pemantauan status gizi masyarakat secara keseluruhan, termasuk deteksi dini terhadap masalah gizi yang mungkin timbul.
2. Penyusunan Kebijakan Kesehatan: Data yang dikumpulkan melalui surveillance gizi memberikan dasar yang kuat bagi pemerintah dalam merancang dan menyesuaikan kebijakan kesehatan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. Intervensi Awal: Dengan adanya data surveilance gizi yang akurat, pihak terkait dapat melakukan intervensi awal untuk menangani masalah gizi, termasuk penyuluhan gizi dan pemberian suplemen gizi yang diperlukan.

Dalam sambutannya, Asran Masdy menekankan bahwa pelaksanaan surveilance gizi merupakan salah satu upaya konkret dalam mendukung pelaporan dan implementasi Gerakan Ayo ke Posyandu yang digalakkan oleh Pj Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arif Fakrulloh. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan seluruh tenaga kesehatan dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat Sulawesi Barat.

Kegiatan ini merupakan langkah positif dalam memperkuat sistem kesehatan masyarakat, serta meneguhkan komitmen bersama untuk mencapai taraf kesehatan yang optimal bagi semua warga Sulawesi Barat.

Perkuat peran posyandu, promkes dinkes sulbar laksanakan pembinaan pokjanal posyandu berjenjang di kabupaten mamasa

0
promkes dinkes sulbar laksanakan pembinaan pokjanal posyandu berjenjang di kabupaten mamasa

Salah satu unsur yang paling vital dalam upaya pencegahan stunting adalah posyandu dimana posyandu saat ini diharapkan segera bertransformasi melayani seluruh siklus kehidupan melalui konsep integrasi layanan primer.

Salah satu upaya merevitalisasi peran posyandu adalah dengan memperkuat kelembagaannya melalui kelompok kerja operasional (Pokjanal) secara berjenjeng, peran pokjanal diharapkan menjadi wadah peningkatan pembinaan, koordinasi, advokasi dan fasilitasi terkait fungsi dan kinerja posyandu itu sendiri.

Sebagai upaya mendorong hal tersebut dinas kesehatan daerah sulawesi barat melaksanakan pembinaan pokjanal posyandu secara berjenjang di kabupaten mamasa Jumat 16 Februari 2024. Kegiatan ini mengundang lintas sektoral sebagai peserta seperti para camat, kepala desa, dinas PMD kabupaten, dan juga perwakilan oetugas puskesmas.

hadir dalam acara PJ ketua PKK kabupaten mamasa ibu Dr. Asriaty Zain memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya beliau mengharapkan agar pokjanal posyandu di kabupaten mamasa bisa bekerja secara optimal kalau belum terbentuk segera dibentuk kembali, kalau sudah terbentuk segera melaksanakan tugas dan fungsi sesuai yang diharapkan

Penanggungjawab kegiatan sekaligus menjadi narasumber, dr. Muhammad ihwan kepala bidang kesehatan masyarakat dinkes sulbar dalam penyampaiannya berharap agar kita selalu berupaya mengoptimalkan peran posyandu sebagai ujung tombak pelayanan di masyarakat, mari kita berupaya meningkatkan D/S (kunjungan posyandu) karna di posyandu kita bisa dengan segera mengidentifikasi masalah2 kesehatan seperti stunting, dan penyakit lain secepat mungkin serta mendapatkan banyak pelayanan utamanya kesehatan.

Turut hadir sebagai narasumber kepala Pemberdayaan masyarakat desa Sulawesi barat Yakob Solon, dalam pemaparannya beliau mengapresiasi langkah dinas kesehatan dalam melaksanakan kegiatan pembinaan pokjanal ini, beliau berpesan agar posyandu ini menjadi perhatian kita bersama utamanya kepada oara camat dan kepala desa agar serius dalam upaya-upaya revitalisasi posyandu.

Akselerasi Transformasi Digital Kesehatan: Dinkes Sulbar Gelar Bimtek Integrasi RME ke SATUSEHAT

0

Dalam rangka menjalankan amanat Peraturan Menteri Kesehatan No 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik (RME), Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Dinkes Sulbar) menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) integrasi RME ke SATUSEHAT. Acara ini dilaksanakan secara daring, dihadiri oleh dinas kesehatan kabupaten se-provinsi Sulawesi Barat dan puskesmas di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.

Peraturan Menteri Kesehatan tersebut menegaskan bahwa seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik sesuai ketentuan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2023. Dengan terselenggaranya sistem RME, diharapkan manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh pasien dan fasilitas pelayanan kesehatan. Manfaat utama dari implementasi RME mencakup pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, kegunaan sebagai alat bukti dalam proses penegakan hukum, serta berperan dalam disiplin kedokteran gigi, penegakan etika kedokteran, kebutuhan pendidikan, penelitian, pembiayaan kesehatan, dan juga sebagai sumber data statistik kesehatan.

Kegiatan bimtek ini menghadirkan 2 orang narsumber, yaitu Agus Budiono dari Yayasan Khanza Indonesia dan Madhur dari Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Barat. Kehadiran mereka memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam terkait integrasi RME ke dalam sistem SATUSEHAT dan dukungan pemerintah provinsi dalam pengembangan transformasi teknologi kesehatan di Sulawesi Barat.

Kadinkes Sulbar, Asran Masdy, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata dalam mengakselerasi transformasi teknologi kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat. Dinkes Sulbar berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi terkini, sehingga masyarakat dapat mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik dan berkualitas.

Kegiatan bimtek ini diharapkan akan menjadi landasan yang kokoh bagi penerapan RME di seluruh wilayah Sulawesi Barat, sehingga terwujudnya sistem pelayanan kesehatan yang efisien, terjangkau, dan berkualitas dapat diwujudkan.

Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Berpartisipasi dalam Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Publikasi Provinsi Sulawesi Barat dalam Angka Tahun 2024

0
Sulawesi Barat Dalam Angka Tahun 2024

MAMUJU, Dalam rangka menggali wawasan mendalam terkait data – data kesehatan yang relevan dan up-to-date, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat aktif terlibat dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam publikasi “Provinsi Sulawesi Barat dalam Angka Tahun 2024”.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka persiapan Publikasi Provinsi Sulawesi Barat Dalam Angka 2024. Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi data yang akan disertakan dalam publikasi tersebut guna memastikan keakuratan dan kevalidan informasi yang disajikan kepada masyarakat.

Dalam FGD ini, 26 peserta dari berbagai OPD dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat hadir untuk mengevaluasi data yang akan dipublikasikan. Materi kegiatan meliputi penjelasan umum tentang pentingnya FGD ini serta evaluasi data yang akan disertakan dalam Publikasi Provinsi Sulawesi Barat Dalam Angka 2024.

Acara FGD ini diselenggarakan selama 1 hari di Aula BPS Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 15 Februari 2024 di aula kantor BPS Sulawesi Barat. Harapannya, hasil dari FGD ini akan memastikan bahwa data yang disajikan dalam Publikasi Provinsi Sulawesi Barat Dalam Angka 2024 dapat menjadi sumber informasi yang handal bagi masyarakat.

Sebagaimana arahan kepala dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg. Asran Masdy, SKG,MAP Pentingnya publikasi “Sulbar dalam Angka” adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi dan tren pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat, serta untuk mendukung perumusan kebijakan yang lebih efektif dan terarah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dinkes Sulbar dan Satgas Lakukan Penilaian Toilet Bersih Puskesmas Se-Sulbar, Tiga Masuk Kategori Tolsih Terbaik

0

Program Toilet Bersih (Tolsih) yang digagas oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Prof. Zudan Arif Fakrulloh, telah mencapai tahap penilaian. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy dan OPD pengusun Satgas Tolsih bersama dengan timnya, telah melakukan penilaian di tempat fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) dengan sasaran Puskesmas di seluruh wilayah Sulbar.

Kriteria penilaian Toilet Bersih dan Sehat yang digunakan meliputi:
1. Toilet bersih dan nyaman, dengan lubang closet tertutup, ketersediaan air bersih yang cukup, dan tanpa bau.
2. Toilet terpisah untuk laki-laki dan perempuan.
3. Cahaya dan ventilasi yang memadai.
4. Luas ventilasi mencapai 30 persen dari luas lantai, dengan pencahayaan yang cukup.
5. Tidak ada genangan air atau jentik nyamuk pada bak kamar mandi dan toilet.
6. Tersedia sarana cuci tangan, sabun, dan tempat sampah di dalam toilet.
7. Tidak adanya kerak hitam/menguning pada lantai dan dinding toilet.
8. Fasilitas mudah dijangkau oleh semua orang, termasuk kelompok disabilitas.

Sebanyak 98 Puskesmas di Sulbar telah dinilai oleh Satgas Tolsih bekerjasama dengan Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten. Dari penilaian tersebut, 15 puskesmas telah memenuhi kriteria Tolsih dan telah diumumkan sebagai berikut:

Kabupaten Polewali Mandar
1. Puskesmas Mapilli
2. Puskesmas Wonomulyo
3. Puskesmas Matangnga

Kabupaten Pasangkayu
1. Puskesmas Sarudu I
2. Puskesmas Lariang
3. Puskesmas Bambaira

Kabupaten Majene
1. Puskesmas Lembang
2. Puskesmas Banggae I
3. Puskesmas Banggae II

Kabupaten Mamuju Tengah
1. UPTD Puskesmas Pangale
2. Puskesmas Durikumba

Kabupaten Mamasa
1. Puskesmas Aralle
2. Puskesmas Mamasa

Kabupaten Mamuju
1. Puskesmas Tampapadang
2. Puskesmas Rangas

Kategori Tolsih Puskesmas terbaik dari enam kabupaten Se-Sulbar adalah :
1. Terbaik I Puskesmas Lembang (skor : 100) dari Kabupaten Majene
2. Terbaik II Puskesmas Durikumba (skor : 95) dari Kabupaten Mamuju Tengah
3. Terbaik III Puskesmas Matangnga ( skor : 90) dari Kabupaten Polewali Mandar

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy menegaskan penilaian itu akan terus dilakukan.

“Pemenang dengan skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan dari Bapak Pj. Gubernur Sulbar,” kata drg. Asran Masdy, Senin 12 Februari 2024.

Penilaian toilet tidak hanya terbatas pada Fasyankes dan fasilitas pendidikan, tetapi juga akan melibatkan pasar, terminal, tempat wisata, bandara, dan fasilitas umum lainnya. Program itu diharapkan bisa memberikan kontribusi yang besar dalam upaya penurunan angka prevalensi stunting di Sulbar.

Rapat koordinasi bidang kesmas se-sulawesi barat via virtual meeting

0
Rapat koordinasi bidang kesmas se-sulawesi barat via virtual meeting

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Melaksanakan Rapat koordinasi bidang kesmas se-Sulawesi Barat via virtual meeting di aula Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 13 Februari 2023.

Rapat koordinasi bidang kesehatan masyarakat (kesmas) se-Sulawesi Barat melalui pertemuan virtual merupakan cara yang efektif untuk membahas isu-isu kesehatan dan koordinasi antarinstansi di Provinsi sulawesi Barat .

Dihadiri oleh seluruh kabid, kasie dan pejabat fungsional di lingkup bidang kesehatan masyarakat se sulawesi barat. Rapat ini membahas capaian setiap program tahun 2023 dan juga membahas progran yang akan dilaksanakan 2024

Hasil dari kegiatan tersebut

  1. Monev secara berkala ( 2 kali setahun) zoom
  2. Feedback laporan perbulan setiap tanggal…
  3. Back up untuk penggunaan dana BOK
  4. Bimtek indikator program (DO, aplikasi, evaluasi)
  5. Penguatan linsek untuk indikator program
  6. Implementasi SOTK baru
  7. Butuh penguatan sampai ke desa, pustu terkait dengan program kesehatan (kader, sosialosasi ke desa dst)
  8. Untuk kab pasangkayu dan kab mamasa belum ada penanggungjawab
  9. Advokasi Bappeda untuk forum KKS

Kabid kesmas dr. Muhammad Ihwan berharap rapat evaluasi seperti ini bisa menjadi forum silaturahmi antar bidang kesmas se sulbar, dan juga menjadikan sebagai forum evaluasi serta diskusi untuk perbaikan dan peningkatan capaian program-program yang ada demi meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di sulawesi barat

Gelar Doa dan Dzikir Bersama Wujudkan Pemilu Damai 2024

0
Kegiatan Dzikir dan doa bersama

Mamuju –Dalam rangka mewujudkan Pemilu Damai 2024, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat  serta seluruh ASN Pemprov Sulbar menggelar doa dan dzikir bersama di Masjid Baitul Anwar, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa , 13 Februari 2024

Doa dan dzikir bersama digelar dengan harapan pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada Rabu 14 Februari 2024.

Kepala Dinas Kesehatan drg. Asran Masdy, SKG.MAP Menyampaikan menyambut baik oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang inisiatif untuk mengadakan dzikir dan doa bersama demi kelancaran Pemilu 2024. Pemilu merupakan momentum penting bagi negara dan masyarakat untuk menentukan arah serta pemimpin yang akan memimpin bangsa ke depan.

“Semoga dzikir dan doa bersama ini menjadi amal yang diterima oleh Allah SWT, serta membawa berkah dan keberkahan bagi seluruh proses Pemilu 2024 di Sulawesi Barat. Mari kita berupaya secara bersama-sama untuk menjaga perdamaian, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan demi kemajuan bangsa dan negara kita” ujar drg. Asran Masdy, SKG, MAP

Dinkes lakukan penilaian Toilet Bersih (Tolsih) Puskesmas Sulawesi Barat

0
Program Toilet Bersih (Tolsih)

Program Toilet Bersih (Tolsih) yang digagas oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Fahrulloh, telah mencapai tahap penilaian yang penting. Asran Masdy, selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan OPD pengusun Satgas Tolsih, bersama dengan timnya, telah melakukan penilaian di tempat fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) dengan sasaran Puskesmas di seluruh Sulawesi Barat.

Kriteria penilaian Toilet Bersih dan Sehat yang digunakan meliputi:
1. Toilet bersih dan nyaman, dengan lubang closet tertutup, ketersediaan air bersih yang cukup, dan tanpa bau.
2. Toilet terpisah untuk laki-laki dan perempuan.
3. Cahaya dan ventilasi yang memadai.
4. Luas ventilasi mencapai 30% dari luas lantai, dengan pencahayaan yang cukup.
5. Tidak ada genangan air atau jentik nyamuk pada bak kamar mandi dan toilet.
6. Tersedia sarana cuci tangan, sabun, dan tempat sampah di dalam toilet.
7. Tidak adanya kerak hitam/menguning pada lantai dan dinding toilet.
8. Fasilitas mudah dijangkau oleh semua orang, termasuk kelompok disabilitas.
Sebanyak 98 puskesmas di Sulawesi Barat telah dinilai oleh Satgas Tolsih yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten. Dari penilaian tersebut, 12 puskesmas telah memenuhi kriteria Tolsih dan telah diumumkan sebagai berikut:
Kabupaten Polewali Mandar
1. Puskesmas Mapilli
2. Puskesmas Wonomulyo
3. Puskesmas Matangga
Kabupaten Pasangkayu
1. Puskesmas Sarudu I
2. Puskesmas Lariang
3. Puskesmas Bambaira
Kabupaten Majene
1. Puskesmas Lembang
2. Puskesmas Banggae I
3. Puskesmas Banggae II
Kabupaten Mamuju Tengah
1. UPTD Puskesmas Pangale
Kabupaten Mamasa
1. Puskesmas Aralle
2. Puskesmas Mamasa

Kategori Tolsih Puskesmas terbaik dari 6 kabupaten se sulawesi barat adalah :
1. Terbaik I Puskesmas Lembang (skor : 100) dari Kabupaten Majene
2. Terbaik II Puskesmas Durikumba (skor : 95) dari Kabupaten Mamuju Tengah
3. Terbaik III Puskesmas Matangga ( skor : 90) dari Kabupaten Polewali Mandar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menegaskan bahwa penilaian ini akan terus dilakukan, dan pemenang dengan skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan dari Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arif Fakhrulloh.

Penilaian toilet tidak hanya terbatas pada Fasyankes dan fasilitas pendidikan, tetapi juga akan melibatkan pasar, terminal, tempat wisata, bandara, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini diharapkan akan memajukan program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) di Sulawesi Barat.