Home Blog Page 38

Puskesmas Tabulahan Mamasa, Siap Implementasikan Rekam Medis Elektronik

0
Puskesmas Tabulahan Mamasa, Siap Implementasikan Rekam Medis Elektronik

Puskesmas Tabulahan Mamasa tengah mempersiapkan langkah untuk impelemtasi transformasi teknologi kesehatan dengan implementasi rekam medis elektronik (RME) pada pelayanan masyarakat di puskesmas. Sebagai bagian dari persiapan, tim dari Puskesmas Tabulahan Mamasa melakukan kunjungan koordinasi ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kominfopers Provinsi Sulawesi Barat untuk membahas persyaratan dan dukungan yang diperlukan.

Tim Puskesmas Tabulahan Mamasa dipimpin oleh Kepala Puskesmas, Iryanna. Kunjungan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat disambut oleh Pengelola Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Provinsi Sulawesi Barat yang memberikan gambaran tentang implementasi RME di puskesmas. Selain itu, tim juga bertemu dengan Kepala Bidang E-Government, M. Ridho, di Kantor Kominfo Provinsi Sulawesi Barat untuk membahas dukungan teknis dan infrastruktur yang diperlukan untuk pelaksanaan RME.

Mahdiana, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, menyatakan bahwa “Implementasi rekam medis elektronik adalah langkah penting dalam transformasi teknologi kesehatan. Ini akan membantu meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan dan memastikan data pasien dapat diakses dengan mudah oleh tenaga medis, sehingga memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.”

Iryanna, Kepala Puskesmas Tabulahan Mamasa, juga mengungkapkan bahwa puskesmas siap untuk menjalankan rekam medis elektronik, namun masih menghadapi kendala terkait infrastruktur jaringan. “Kami sangat antusias dengan rencana implementasi RME, namun perlu memperbaiki infrastruktur jaringan untuk memastikan bahwa sistem dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Kami berharap dukungan penuh dari pihak terkait agar rencana ini dapat segera terwujud,” ujarnya.

Rencana implementasi rekam medis elektronik di Puskesmas Tabulahan Mamasa diharapkan dapat segera terealisasi dan impelemtasi sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan efisiensi layanan kepada masyarakat di Puskesmas.

Kolaborasi Pemerintah dan Perguruan Tinggi Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Bersama Perguruan Tinggi Se- Sulbar Teken MOU

0
Kolaborasi Pemerintah dan Perguruan Tinggi Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Bersama Perguruan Tinggi Se- Sulbar Teken MOU

MAMUJU – Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Sulbar Pemerintah Provinsi Sulbar melakukan Penandatanganan kesepakatan bersama atau MOU dengan pimpinan Perguruan Tinggi se Sulbar, di Aula Kantor Gubernur Sulbar, Rabu 8 Mei 2024 malam.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama seluruh Rektor dari berbagai perguruan tinggi Negeri dan swasta se Sulawesi Barat.

Dalam pertemuan tersebut Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan bersyukur telah melakukan penandatanganan bersama rektor se- Sulbar. Hal itu menjadi momentum, penguatan untuk berkolaborasi melakukan pengembangan di berbagai sektor.

“Semangatnya, saya ingin kita lebih terbangun chemistry, sebab satu tahun saya di Sulbar mencermati belum ada satu kajian yang masuk dari kampus ke meja saya,” kata Prof Zudan.

Ia tidak menginginkan hal yang sama kembali berulang, sehingga Ia mendorong melakukan pendekatan pemerintah dengan dan kampus kampus dengan pemerintah.

“Karena untuk menggerakkan kehidupan sosial butuh tiga kekuatan, pertama , negara, kampus dan dunia usaha ini harus menjadi satu kesatuan yang utuh,”ucapnya.
Fenomena yang ada, yang Ia temukan adalah Pemda belum bergerak ke kampus begitu juga sebaliknya, sehingga ia mendorong Pemda dan kampus bertemu membangun kerjasama yang baik.

Sestama BNPP ini menginginkan agar institusi kampus yang ada saling bertemuz misalnya dari kampus kesehatan yang punya kelebihan melakukan penanganan stunting, bisa dikolaborasikan begitu juga dengan kampus yang punya keahlian di sektor pertanian.

“Kami perlu penguatan di sektor keahlian, bagaimana usaha mikro bertumbuh menjadi lebih baik. Saya ingin Dinas Pertanian yang memiliki fakultas pertanian bisa membuat penelitian yang untuk pengembangan pertanian,” jelasnya.

Menurutnya, hal itu dinilai relevan sebab kampus merupakan tempat untuk melakukan penelitian dan pengembangan.

“Semoga 30 kampus 4 PTN 26 PTS bisa bersama-sama langkahnya. Kepala OPD setelah MOU boleh masing-masing bisa melakukan PKS, melakukan pengembangan sesuai jurusan dan fakultas masing-masing,” harapnya.

Selain itu, mantan Dirjen Dukcapil ini meminta, apa yang dilakukan Provinsi dapat ditindaklanjuti di tingkat Kabupaten.

“Kita perlu penguatan ke kabupaten. Pak Asisten tolong ini dilakukan, banyak ruang yang bisa di kerjasamakan ,” kata Prof Zudan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar, Mithhar mengatakan, tujuan kesepakatan bersama adalah meningkatkan sinergitas program pendidikan pada penelitian dan pengembangan SDM serta kegiatan yang relevan dengan peningkatan mutu pendidikan di Sulbar.

“Saat ini terdapat 30 perguruan tinggi 26 perguruan tinggi swasta dan 4 perguruan tinggi negeri, yang dilakukan MOU,” kata Mithhar.

Ia mengatakan, dari proses penandatanganan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulbar bersama Perguruan Tinggi seluruhnya telah ditampungkan.

“Untuk malam ini yang telah selesai proses administrasi kesepakatan bersama baru 15 perguruan tinggi negeri dan swasta dan ada perguruan tinggi yang masih sementara berproses. Insyaallah dalam waktu tidak lama akan selesaikan dan dilakukan penandatanganan ,” tutupnya. (Rls)

Demi Kemajuan Sulbar, PJ Gubernur Sulbar, Prof Zudan Tawarkan Pokir Tematik Kepada DPRD

0
PJ Gubernur Sulbar, Prof Zudan Tawarkan Pokir Tematik Kepada DPRD

MAMUJU –Kemandirian fiskal Sulbar belum sepenuhnya bisa diandalkan, melihat 73 persen APBD masih ditopang dari APBN.

Olehnya , pada Rapat Paripurna Penyampaian Rekomendasi DPRD terhadap LKPj Gubernur Sulbar Tahun Anggaran 2023 yang berlangsung di Kantor DPRD Sulbar, Rabu, 8 Mei 2024, PJ Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh menawarkan solusi lewat Pokok Pikiran (Pokir) Tematik.

Lebih lanjut Sestama BNPP itu menjelaskan, instrumen APBD yang dapat didorong untuk mengintervensi permasalahan-permasalahan yang bersifat urgen dan mendesak, yaitu Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan Pokok-Pokok Pikiran DPRD Sulbar (Pokir).

“Apakah ibu ibu bersedia, misalnya di Mamasa, itu dibuat Pokir Tematik, itu teman teman (DPRD Sulbar) sendiri yang merumuskan,”Tentu ini perlu pemikiran semua sama niatnya.”tutur Prof. Zudan

Prof. Zudan menyebutkan, ketika Pokir Dewan disusun secara tematik maka program yang dijalankan akan lebih terarah dan terukur.

“Tentunya ini akan menjadi pembahasan DPRD di dapil masing masing.,” ungkapnya.

Melalui Pokir Tematik tersebut diharapkan beberapa hal mendesak dapat diatasi, seperti persoalan infrastruktur. Termasuk menurun risiko bencana turunkan agar investor masuk ke Sulbar.

“Kita belum memiliki kemandirian kuat. Sehingga peran sektor swasta masih sangat penting. Kita ingin Sulbar sejahtera mark kita wujudkan secara bertahap,” ujar Prof. Zudan.

Menaggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim menanggapi program usulan Pemprov terkait pokir tematik.

Menurutnya, program tersebut bagus demi pembangunan daerah di semua kabupaten di Sulbar.

“Pokir tematik ini secara konseptual saya kira ini adalah gagasan yang ditawarkan Pj Gubernur agar isu-isu pembangunan di daerah ini bisa lebih nyata adanya,” kata Rahim, Rabu 8 Mei 2024.

Sehingga, anggaran fiscal Sulbar yang sudah kecil ini bisa terukur capaiannya dari tahun ke tahun.

“Teman-teman DPRD Sulbar juga akan melakukan pembicaraan kedalam untuk menilai apakah pokir tematik ini bisa pahami dan bicarakan secara bersama,” tambahnya.

Lanjutnya, bisa juga kalau ada opsi-opsi lain yang akan ditawarkan seluruh anggota DPRD Sulbar.

“Tentu opsi-opsi itu tidak meninggalkan spirit bagaimana dewan menjaga konstituennya. Apapun kita duduk di DPRD ini karena berjanji ke masyarakat memperjuangkan haknya,” paparnya.

Jika pokir tematik ini diinplementasikan secara absolut, maka dikhawatirkan masyarakat yang memilih kemarin ini karena butuh perhatian.

“Jadi inshaAllah akan kita lakukan kajian bersama untuk melihat opsi mana yang realistis digunakan,” tandasnya.(rls)

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Turut Serta dalam Kegiatan Penyelenggaraan “Nama Rupabumi” oleh Badan Informasi Geospasial

0
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Turut Serta dalam Kegiatan Penyelenggaraan "Nama Rupabumi" oleh Badan Informasi Geospasial

Sulawesi Barat, 8 Mei 2024 – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berpartisipasi aktif dalam acara penyelenggaraan “Nama Rupabumi” yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) di Aula Bapperinda Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 06 s.d 08 Mei 2024. Acara ini merupakan bagian dari upaya BIG dalam mengintensifkan pemetaan geospasial untuk berbagai keperluan, termasuk dalam bidang kesehatan.

Kehadiran Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam acara tersebut menunjukkan komitmen untuk memanfaatkan teknologi informasi geospasial dalam upaya meningkatkan pengelolaan data kesehatan dan pengambilan keputusan untuk penamaan nama rupabumi yang lebih tepat di bidang kesehatan.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg. Asran Masdy menyatakan pentingnya kolaborasi antara sektor kesehatan dan teknologi informasi geospasial dalam meningkatkan pemahaman terhadap penamaan nama rupabumi yang lebih tepat di bidang kesehatan.

Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan teknologi informasi geospasial dalam bidang kesehatan. Diskusi dan pertukaran ide antara pemangku kepentingan diharapkan dapat membawa manfaat besar dalam pengembangan sistem informasi kesehatan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Penyerahan Bantuan Logistik Kesehatan krisis kesehatan Dugaan Keracunan Makanan di Kecamatan Pamboang

0
Penyerahan Bantuan Logistik Kesehatan krisis kesehatan Dugaan Keracunan Makanan di Kecamatan Pamboang

Sulawesi Barat, 7 Mei 2024 – Sebagai respons cepat terhadap dugaan keracunan makanan yang terjadi di Kecamatan Pamboang, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy beserta tim penanggulangan krisis kesehantan provinsi menyerahkan bantuan logistik kesehatan secara langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene.

Bantuan tersebut diserahkan berdasarkan permintaan Puskesmas Pamboang atas keterbatasan logistic kesehatan guna mendukung upaya penanggulangan dan penanganan kasus dugaan keracunan makanan.

Penyerahan yang berlangsung di halaman Puskesmas Pamboang , drg. Asran Masdy menyerahkan langsung berbagai logistic medis, vitamin , BMHP dan obat-obatan penting untuk membantu tim medis dalam menangani kasus tersebut. Bantuan logistik ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan efektivitas upaya penanganan kesehatan di lapangan.

“Salah satu Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi dalam penanganan bencana dan kejadian luar biasa adalah sebagai Buffer stock yang akan mendukung logistic medis sesuai kebutuhan dan ketersediaan Dalam situasi seperti ini, kerjasama dan koordinasi antarinstansi sangatlah penting. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi tim medis yang tengah berupaya menangani kasus dugaan keracunan makanan di Kecamatan Pamboang,” ujar drg. Asran Masdy dalam sambutannya.

Kami komitmen memberikan dukungan dalam penanganan dugaan keracunan makanan di Kecamatan Pamboang dan memastikan system manajemen penanganan berjalan dengan baik disemua jenjang kewenangan.

Kepala Dinas Kesehatan Kunjungi RSUD Majene Terkait rujukan pasien Dugaan Keracunan Makanan

0
Kepala Dinas Kesehatan Kunjungi RSUD Majene Terkait rujukan pasien Dugaan Keracunan Makanan

Majene, 7 Mei 2024 – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene terkait dugaan keracunan makanan yang melibatkan sejumlah pasien anak. Kedatangan beliau bertujuan untuk memastikan berfungsinya system rujukan kegawatdaruratan bencanadan KLB di RSUD Majene

Dalam kunjungannya, drg. Asran Masdy berdialog dengan tim medis RSUD Majene yang terlibat langsung dalam penanganan pasien yang diduga mengalami keracunan makanan. Beliau mengecek kondisi pasien, mengkoordinasikan upaya penanganan yang lebih lanjut, serta memberikan arahan kebijakan kepada medis dan kesehatan terkait tindakan penanggulangan kejadian luar biasa

“Manajemen Disaster Hospital Plan jika berjalan dengan baik merupakan bagian dari penanganan kejadian luar biasa yang kompleks salah satu komponen menentukan keberhasilan penanganan kejadian bencana dan kejadian luar biasa.,” kata drg. Asran Masdy.

Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan menggali informasi lebih lanjut atas kejadian ini agar menjadi pembelajaran berharga dalam penanganan kasus masus potensial lain yang mungkin akan terjadi.

Investigasi & Penyelidikan Epidemiologi KLB Keracunan Pangan

0
Penyelidikan epidemiologi KLB keracunan pangan

Program surveilans dinas kesehatan prov sulbar melakukan investigasi/penyelidikan epidemiologi KLB keracunan pangan yang terjadi wilyah puskesmas Pamboang Kec. Pamboang Kab. Majene tanggal 7 mei 2024.

Dari Hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh Surveilans Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama surveilans dinkes kabupaten, dan tim TGC puskesmas diperoleh data terdapat 43 kasus keracunan pangan yang terjadi pada anak balita. Gejala yang terjadi yaitu muntah, sakit perut, sakit kepala dan diare.

Faktor risiko kejadian KLB keracunan makanan dicurigai berasal dari pemberian PMT yang dikonsumsi oleh balita pada kegiatan launching PMT BKKBN

Pada tanggal 7 mei telah dilakukan pengambilan sampel untuk di periksa di BPOM Mamuju.

Update tanggal 7 mei pkl. 17.00 WITA ,total 43 kasus, sembuh 40 orang, dirawat dipuskesmas 1 orang dan RSUD 2 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, drg. Asran Masdy, menekankan komitmen pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat. “Kami akan terus berupaya melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dari ancaman keracunan pangan dan berbagai risiko kesehatan lainnya,” katanya.

Saat ini semua pasien sudah tertangani dengan baik dan tetap dalam pemantauan petugas kesehatan.

Kunjungan Bersama kadinkes provinsi dan Sekda Kabupaten Majene di PKM pamboang

0
Kunjungan Kadinkes Sulbar dan Sekda Majene

Majene, 7 Mei 2024 – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg. Asran Masdy Bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majene melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan penanganan korban dugaan keracunan makanan di Puskesmas Pamboang. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan kepada korban dugaan keracunan makanan olahan dan petugas kesehatan untuk memastikan bahwa pelayanan telah dilakukan sesuai dengan standar dan kebutuhan korban.

Kunjungan ini dilakukan setelah penetapan kejadian luar biasa oleh Pemerintah Kabupaten Majene atas dugaan keracunan makanan yang terjadi di kecamatan Pamboang. Puluhan orang dilaporkan mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan yang diduga terkontaminasi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asra Masdy, dan Sekda Kabupaten Majene, Ardiansyah, tiba di Puskesmas Pamboang, menemui para korban dan keluarganya untuk memberikan dukungan moral serta memastikan bahwa proses penanganan dan pemulihan kesehatan berjalan dengan baik.

Kepala Dinas Kesehatan dan Tim Krisis Kesehatan mengunjungi PKM Pamboang Merespon kejadian luar biasa dugaan keracunan makanan

0

Pamboang, 7 Mei 2024 – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi drg. Asran Masdy bersama dengan tim krisis kesehatan melakukan kunjungan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Pamboang merespon laporan mengenai kasus dugaan keracunan pangan massal yang diduga terjadi di Pamboang Majene, Sulawesi Barat.

Kunjungan ini dilakukan dalam upaya memastikan adanya penanganan dan pertolongan medis yang cepat terhadap semua korban dampak dari kasus terduga keracunan tersebut.

Menurut laporan yang diterima, puluhan pasien datang ke Puskesmas Pamboang dengan keluhan gejala yang sama, seperti mual, muntah, dan sakit perut, setelah mengonsumsi makanan yang diduga terkontaminasi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi drg. Asran Masdy, beserta tim krisis kesehatan tiba di PKM Pamboang. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di PKM Pamboang untuk penanganan cepat dan antisipasi perkembangan dampak lebih lanjut.

Tim medis dan tenaga kesehatan di PKM Pamboang telah melakukan langkah-langkah awal dalam menangani pasien yang terkena dampak dari kasus dugaan keracunan tersebut. Mereka juga telah melakukan penanganan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan puskesmas.

drg. Asran Masdy menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung pihak pihak terkait, termasuk Puskesmas Pamboang, untuk melakukan penelusuran dan penyelidikan epidemologi terkait penyebab dugaan keracunan massal ini.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam memastikan keamanan dan kualitas makanan serta minuman yang dikonsumsi. Ia mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan adanya produk makanan atau minuman yang mencurigakan.

Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan bagi Puskesmas Pamboang dan masyarakat setempat dalam menghadapi situasi darurat

Kadinkes Sulbar Lakukan Pemantauan Balita Diduga Keracunan Massal Di Puskesmas Pamboang Majene

0
Kadinkes Sulbar Lakukan Pemantauan Balita Diduga Keracunan Massal Di Puskesmas Pamboang Majene

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat , Asran Masdy saat bersama Tim Penanganan Krisis Kesehatan melakukan pemantauan intensif terkait kasus dugaan keracunan massal yang melibatkan 42 balita di Puskesmas Pamboang, Kabupaten Majene.

Pada hari senin malam puluhan balita dirawat Puskesmas Pamboang karena dilaporkan mengalami gejala yang diduga sebagai tanda-tanda keracunan. Gejala yang muncul meliputi muntah dan diare.

Kepala Dinkes Sulbar, Asran Masdy dalam pernyataannya mengatakan, “Kami telah menerima laporan terkait kondisi kesehatan para balita di Puskesmas Pamboang dan segera mengambil langkah-langkah untuk melakukan pemantauan dan investigasi lebih lanjut terhadap kasus ini.”

Tim medis dari Kabupaten Majene telah dikerahkan ke lokasi untuk memberikan perawatan medis kepada para balita yang terdampak dan juga untuk melakukan penyelidikan awal guna menentukan penyebab pasti dari kejadian ini.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Majene telah memberikan pernyataan solidaritas dan menjamin bahwa semua langkah yang diperlukan akan diambil untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat, khususnya balita yang terkena dampak dari insiden ini.

Asran Masdy mengimbau kepada masyarakat, terutama para orang tua dan wali untuk tetap tenang namun tetap waspada. Jika ada gejala yang mencurigakan pada anak-anak, segera hubungi petugas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Pihak berwenang memastikan bahwa informasi akan terus diperbarui seiring berjalannya penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini. Pemantauan akan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat.