Home Blog Page 17

STIKes Bina Bangsa Majene Peringati Dies Natalis ke-21: Komitmen Cetak Tenaga Kesehatan Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045

0
STIKes Bina Bangsa Majene Peringati Dies Natalis ke-21: Komitmen Cetak Tenaga Kesehatan Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bina Bangsa Majene menggelar peringatan Dies Natalis ke-21 dengan semangat penuh dedikasi dan komitmen untuk terus berinovasi di bidang pendidikan kesehatan. Mengangkat tema “Inovasi Tanpa Henti, Mewujudkan Pendidikan Berkualitas dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045”, acara ini menjadi momentum reflektif atas dua dekade kontribusi kampus ini dalam mencetak tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat.

 

Kegiatan yang dilangsungkan di Aula Kampus STIKes Bina Bangsa Majene ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, yang mewakili Wakil Gubernur Sulbar, Salim S. Mengga.

 

Dalam sambutannya, Asran Masdy menyampaikan apresiasi atas peran strategis STIKes Bina Bangsa Majene sebagai garda terdepan dalam mencetak tenaga paramedis berkualitas. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah daerah dalam menjawab tantangan pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah terpencil.

 

“Sekolah ini memiliki posisi strategis dalam melahirkan tenaga kesehatan profesional yang tidak hanya kompeten secara keilmuan, tetapi juga berjiwa pengabdian. Pemerintah Provinsi Sulbar membuka diri untuk terus menjalin kolaborasi dalam mewujudkan sistem kesehatan yang merata dan berkeadilan,” tegasnya.

 

Dalam laporan umum yang disampaikan, disebutkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 2.000 perawat dan hampir 3.000 bidan yang bertugas di 98 Puskesmas di seluruh wilayah Sulawesi Barat. Hal ini menjadi cerminan pentingnya peran institusi pendidikan seperti STIKes BBM dalam menjaga keberlangsungan tenaga kesehatan yang berkualitas.

 

Sementara itu, Ketua Panitia Dies Natalis ke-21, Muh. Yusuf Darwis, S.E, menyampaikan harapan agar momen ini menjadi pendorong semangat baru bagi sivitas akademika untuk terus berkarya dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

 

Acara ini turut dimeriahkan oleh berbagai rangkaian kegiatan ilmiah, sosial, dan kemahasiswaan, sebagai wujud pengabdian STIKes Bina Bangsa kepada masyarakat selama dua dekade terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Memberikan Laporan Panitia di Loka Karya Evaluasi dan Persiapan Implementasi Pencegahan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem*

0
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Memberikan Laporan Panitia di Loka Karya Evaluasi dan Persiapan Implementasi Pencegahan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem*

Mamuju, 16 Juni 2025 – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, memberikan laporan panitia dalam kegiatan Loka Karya Evaluasi dan Persiapan Implementasi Penanganan dan Pencegahan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem (Pasti Padu) Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 16-17 Juni 2025 di Aula Andi Depu, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat.

Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Dr. H. Suhardi Duka, M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrem merupakan prioritas utama pemerintah provinsi. “Kita harus bekerja sama dan bersinergi untuk mengatasi masalah ini, karena dampaknya sangat besar bagi masyarakat dan pembangunan daerah,” ujarnya.

Loka karya ini bertujuan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan dan mempersiapkan implementasi strategi pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrem di Provinsi Sulawesi Barat. Dalam laporan panitia, drg. Asran Masdy menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen semua pihak dalam menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrem.

“Melalui loka karya ini, kita dapat memperkuat sinergi dan koordinasi antar instansi dan stakeholder untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar drg. Asran Masdy.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pejabat pemerintah, akademisi, dan praktisi yang memiliki kepakaran di bidang kesehatan dan pembangunan. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrem, serta membahas strategi implementasi yang efektif.

Dengan adanya loka karya ini, diharapkan Provinsi Sulawesi Barat dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pembangunan, serta menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di daerah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Hadiri Kegiatan Bakti Kesehatan Hari Bayangkara*

0
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Hadiri Kegiatan Bakti Kesehatan Hari Bayangkara*

Mamuju, 16 Juni 2025 – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, menghadiri Kegiatan Bakti Kesehatan dalam rangka memperingati Hari Bayangkara ke-79 di RS Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Kepolisian Republik Indonesia untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Kegiatan Bakti Kesehatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sulawesi Barat, terutama dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.

drg. Asran Masdy dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan bakti kesehatan ini. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh baik dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan memperkuat sinergi antara pemerintah dan kepolisian,” ujarnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menurunkan angka kesakitan di daerah tersebut. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat Sulawesi Barat dapat menikmati hidup yang lebih sehat dan sejahtera.

Sulawesi Barat Terus Perkuat Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penularan Tuberculosis

0
Sulawesi Barat Terus Perkuat Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penularan Tuberculosis

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat terus mengintensifkan upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC) melalui peningkatan penemuan kasus di seluruh wilayah kabupaten/kota. Berdasarkan data dari aplikasi TB 06 SITB per tanggal 10 Juni 2025, total 1.484 kasus TBC telah ditemukan di Provinsi Sulawesi Barat dari target 4.546 kasus, dengan capaian Treatment Coverage (TC) sebesar 32,64%.

 

Kabupaten Mamuju mencatat capaian TC tertinggi sebesar 44,42%, disusul oleh Kabupaten Pasangkayu (38,89%) dan Majene (36,42%). Sementara itu, target TC bulan Mei yang ditetapkan sebesar 37,5% menjadi tolok ukur untuk mendorong kinerja penemuan kasus di kabupaten lainnya.

 

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, penanggulangan TBC menjadi agenda prioritas nasional. Komitmen ini juga diintegrasikan dalam target RPJMN 2025–2029, sebagai bagian dari upaya percepatan eliminasi TBC di Indonesia.

 

Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2023, Indonesia berada pada posisi kedua dunia dengan beban TBC tertinggi setelah India, menyumbang sekitar 10% dari total kasus TBC global, yaitu sekitar 1.060.000 kasus dari 10.600.000 kasus di seluruh dunia (2022).

 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menyampaikan bahwa Dinkes Provinsi terus memperkuat strategi penanggulangan TBC yang menyeluruh dan terpadu.

 

“Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen memperluas cakupan penemuan kasus melalui deteksi dini, pelacakan kontak erat, peningkatan kapasitas layanan diagnosis, serta dukungan terhadap kelengkapan pengobatan pasien TBC. Kami juga melibatkan lintas sektor dan masyarakat sebagai bagian dari strategi penguatan komunitas,” tegas Asran Masdy.

 

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa capaian tinggi di Kabupaten Mamuju menjadi bukti bahwa sistem penemuan dan pencatatan kasus dapat berjalan efektif dengan koordinasi yang baik di tingkat kabupaten/kota.

 

“Kami akan terus memperkuat pembinaan teknis, pengawasan pelaksanaan program di kabupaten, serta optimalisasi pemanfaatan aplikasi SITB dalam pelaporan kasus. Dengan kolaborasi yang kuat, kami yakin Sulawesi Barat dapat berkontribusi aktif dalam upaya eliminasi TBC nasional tahun 2030,” tambahnya.

 

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam mendukung program penanggulangan TBC melalui kesadaran terhadap gejala TBC, pemeriksaan dini, dan kepatuhan menjalani pengobatan.

Pemprov Sulbar Gandeng Unhas Tingkatkan Layanan Kesehatan Lewat PKS Dokter Spesialis

0
Pemprov Sulbar Gandeng Unhas Tingkatkan Layanan Kesehatan Lewat PKS Dokter Spesialis

Dalam upaya memperkuat sistem pelayanan kesehatan di Sulawesi Barat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Selasa, 10 Juni 2025 di Fakultas Kedokteran Unhas, Makassar. Kerja sama ini berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di rumah sakit se-Sulawesi Barat.

 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Amujib, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat drg. Asran Masdy, Para Kepala Dinas kesehatan dan Direktur RS se-Prov.Sulawesi Barat Direktur RS Provinsi Sulawesi Barat, serta perwakilan dari Biro Hukum Provinsi Sulawesi Barat. Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, Prof. Haerani Rasyid, didampingi Oleh WD I dan WD III FK UH, juga hadir dan menyambut baik kemitraan strategis ini.

 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat,  Asran Masdy menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah konkret dalam memperluas akses pelayanan spesialistik yang selama ini masih terbatas di daerah.

 

“Ini adalah momentum penting untuk menjawab kebutuhan tenaga spesialis di rumah sakit kita. Dengan adanya dokter PPDS dari Unhas yang akan berpraktik di rumah sakit Sulbar, kita tidak hanya meningkatkan kompetensi layanan tetapi juga memberi dampak nyata terhadap percepatan mutu kesehatan masyarakat,” ujar Asran.

 

Ia juga menambahkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi Pemprov Sulbar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah provinsi.

 

Penandatanganan PKS ini diharapkan menjadi awal dari sinergi yang berkelanjutan antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

 

Digitalisasi Logistik Kesehatan: Tim Dinkes Sulbar Antusias Ikuti Pelatihan Aplikasi SMILE

0
Digitalisasi Logistik Kesehatan: Tim Dinkes Sulbar Antusias Ikuti Pelatihan Aplikasi SMILE

Dalam upaya memperkuat sistem manajemen logistik untuk program HIV/AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM), Tim Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menghadiri Pelatihan Aplikasi SMILE Logistik yang dilaksanakan di Kota Bandung pada 1–5 Juni 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh UNDP Indonesia dan Kementerian Kesehatan RI, sebagai bagian dari implementasi transformasi digital dalam layanan kesehatan.

 

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan logistik dan pengelola program ATM dari Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten se-Sulawesi Barat, bersama dengan peserta dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Dinas Kesehatan Sulbar sendiri mengutus tim dari Divisi Farmasi dan Program Pencegahan Penyakit Menular untuk aktif terlibat dalam semua sesi pelatihan.

 

Aplikasi SMILE yang dikembangkan sejak 2018 kini menjadi sistem resmi nasional untuk manajemen rantai pasok vaksin, obat, dan produk kesehatan. Keberhasilan penerapannya dalam mendukung program vaksinasi COVID-19 mendorong perluasan pemanfaatan aplikasi ini untuk mendukung layanan logistik ATM secara lebih luas dan presisi.

 

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya dikenalkan pada fitur-fitur aplikasi SMILE baik versi web maupun mobile, tetapi juga dilatih secara langsung mulai dari instalasi, input data stok, pemesanan logistik, hingga analisis data berbasis dashboard. Pelatihan berlangsung secara hybrid dan difasilitasi oleh tim nasional dari Kemenkes, UNDP, serta fasilitator daerah yang berpengalaman.

 

Pelatihan ini menjadi krusial mengingat target nasional untuk mengimplementasikan SMILE di seluruh 13.000 fasilitas kesehatan di Indonesia harus tercapai sebelum Oktober 2025. Kementerian Kesehatan menargetkan pemanfaatan sistem ini dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam distribusi logistik kesehatan.

 

Kepala Dinas Kesehatan Asran Masdy menyatakan bahwa Kehadiran Tim Dinkes Sulbar dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen Provinsi Sulawesi Barat dalam mendukung digitalisasi layanan kesehatan serta meningkatkan ketepatan distribusi logistik program-program prioritas nasional. Harapannya, SMILE dapat memperkuat ketahanan sistem kesehatan daerah, khususnya dalam pengendalian penyakit menular dan pemenuhan logistik kesehatan secara real-time dan akurat.

Perkuat Garda Depan Imunisasi, Tenaga Kefarmasian Puskesmas Pasangkayu Dapat Bimtek Rantai Dingin Vaksin

0
Perkuat Garda Depan Imunisasi, Tenaga Kefarmasian Puskesmas Pasangkayu Dapat Bimtek Rantai Dingin Vaksin

Dalam upaya memperkuat sistem distribusi vaksin yang aman dan berkualitas, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Sediaan Rantai Dingin/Cold Chain Produk (CCP) bagi tenaga kefarmasian Puskesmas se-Kabupaten Pasangkayu.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dipandu oleh Muslimin D, SKM dan Yogi Prayogi, SKM, yang menghadirkan materi-materi strategis seputar manajemen peralatan dan perawatan sistem rantai dingin vaksin.

 

Rantai dingin (cold chain) merupakan sistem vital dalam menjaga kualitas vaksin sejak dari produsen hingga ke titik pelayanan imunisasi. Sistem ini mencakup peralatan seperti lemari pendingin, vaccine carrier, thermometer, dan berbagai alat pemantau suhu yang harus terstandar. Tanpa manajemen yang tepat, efektivitas vaksin bisa menurun dan membahayakan kualitas pelayanan imunisasi.

 

Melalui kegiatan ini, peserta dibekali keterampilan dalam:

 

  1. Memahami konsep manajemen peralatan serta perawatan dalam rantai pasok imunisasi.
  2. Menerapkan prosedur perawatan CCE (Cold Chain Equipment) dan gudang penyimpanan sesuai standar EVM (Effective Vaccine Management).
  3. Merancang dan mengevaluasi sistem manajemen perawatan vaksin.
  4. Mengidentifikasi suhu penyimpanan ideal untuk berbagai jenis vaksin, termasuk vaksin sensitif panas/beku dan pelarutnya.

“Peran tenaga kefarmasian sangat krusial, terutama dalam memastikan suhu vaksin tetap stabil di setiap titik — mulai dari gudang, proses distribusi, hingga saat vaksin diberikan di lapangan,” ujar Muslimin D, SKM dalam sesi pemaparan materi.

Empat titik kritis yang menjadi fokus utama dalam menjaga kualitas vaksin antara lain:

  1. Selama transportasi menuju titik penyimpanan.
  2. Selama penyimpanan di gudang vaksin.
  3. Selama pengiriman ke pos pelayanan imunisasi.
  4. Selama sesi imunisasi berlangsung.

 

Melalui Bimtek ini, diharapkan seluruh tenaga kefarmasian di tingkat Puskesmas dapat menjadi penjaga kualitas vaksin yang andal, sekaligus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan program imunisasi yang aman, efektif, dan terpercaya di Kabupaten Pasangkayu.

Dinkes Sulbar Hadiri Bimbingan Teknis Aplikasi Web Monitoring Konvergensi Stunting di Bapperida

0
Dinkes Sulbar Hadiri Bimbingan Teknis Aplikasi Web Monitoring Konvergensi Stunting di Bapperida

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat turut ambil bagian dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Web Monitoring Pelaksanaan Konvergensi Stunting yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 4–5 Juni 2025, bertempat di Ruang Rapat RPJMD Kantor Bapperida Sulbar.

Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam mengelola dan melaporkan pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, sebagaimana diamanatkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh perwakilan OPD Provinsi Sulbar, pemerintah kabupaten/kota, camat, dan operator puskesmas se-Sulawesi Barat.

Keplaa Dinas Kesehatan, Asran Masdy dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang efektif dan berbasis data. “Kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Keberhasilan menurunkan stunting sangat ditentukan oleh komitmen pimpinan daerah, kualitas data, serta sinergi antar pemangku kepentingan,” ujarnya.

Salah satu agenda penting dalam Bimtek ini adalah sosialisasi pelaksanaan penandaan anggaran daerah tematik stunting, yang dibawakan oleh Putri Anindy, S.STP, M.Si selaku Perencana Ahli Muda. Materi ini memberikan pemahaman teknis kepada peserta tentang bagaimana melakukan tagging anggaran stunting secara tepat dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah agar terintegrasi dengan sistem pelaporan nasional.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pemaparan teknis mengenai mekanisme penggunaan Aplikasi Web Monitoring Kemendagri Aksi Konvergensi di tingkat kecamatan, yang disampaikan oleh Heriadi M, Tenaga Ahli LGCB ASR INEY. Pemaparan ini mencakup alur input data, validasi, pelaporan, hingga proses monitoring berbasis dashboard digital, yang menjadi bagian dari strategi nasional percepatan penurunan stunting berbasis bukti.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan seluruh pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota dapat melaksanakan aksi konvergensi secara lebih optimal, dengan dukungan data yang terintegrasi dan akurat. Upaya ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan target nasional penurunan prevalensi stunting menjadi 14,4% pada tahun 2029 dan 5% pada tahun 2045 sebagaimana tercantum dalam RPJPN 2025–2045.

Kadinkes Asran Masdy Hadiri Upacara Hari Lingkungan Hidup: Seruan Tegas Hentikan Polusi Plastik!

0
Kadinkes Asran Masdy Hadiri Upacara Hari Lingkungan Hidup: Seruan Tegas Hentikan Polusi Plastik!

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, Asran Masdy, turut hadir dalam upacara yang digelar di Anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, Kamis pagi. Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S. Mengga, dengan penuh khidmat dan semangat kebersamaan.

Mengusung tema global “Hentikan Polusi Plastik”, peringatan tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan, khususnya dalam upaya mengurangi sampah plastik yang semakin mencemari bumi.

Hadir dalam upacara ini jajaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta perwakilan dari berbagai instansi dan komunitas peduli lingkungan.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Salim S. Mengga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak—pemerintah, masyarakat, hingga dunia usaha dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. “Polusi plastik adalah ancaman nyata bagi masa depan kita. Aksi kolektif untuk menguranginya harus dimulai dari sekarang, dari kita semua,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Asran Masdy menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi simbol bahwa isu lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab satu sektor, tetapi juga bagian dari upaya menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh. “Lingkungan yang bersih adalah pondasi utama bagi kesehatan masyarakat,” ujar Asran di sela-sela kegiatan.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 ini diharapkan menjadi pengingat dan pemicu semangat baru bagi seluruh elemen masyarakat Sulawesi Barat untuk lebih peduli dan bertindak nyata demi bumi yang lebih bersih dan sehat.

Pemprov Sulbar Gelar Sosialisasi Alur Pendaftaran JKN PBPU-BP kepada Faskes dan OPD Terkait

0
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Mandy turut hadir dalam kegiatan tersebut

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Sosial menggelar kegiatan Sosialisasi Alur Pendaftaran Jaminan Kesehatan Nasional Pekerja Bukan Penerima Upah Bantuan Pemerintah (JKN PBPU-BP) secara daring pada hari Selasa, 3 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan klinik), serta organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten yang terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan seluruh pihak yang terlibat memahami secara menyeluruh alur pendaftaran JKN PBPU-BP, sehingga proses implementasi dapat berjalan efektif, menyasar masyarakat rentan yang belum tercakup dalam segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Mandy menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Quick Wins Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar di bawah pilar Sulbar Sehat, dengan fokus pada perluasan cakupan jaminan kesehatan menuju Universal Health Coverage (UHC) prioritas.

“Program ini mulai dilaksanakan sejak 1 April 2025, ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Pemprov Sulbar dan BPJS Kesehatan sebagai bentuk komitmen dalam menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Asran Masdy.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung keberhasilan program ini, mulai dari regulasi, validasi data kependudukan, perlindungan sosial, hingga pemberdayaan masyarakat dan layanan kesehatan.

Melalui sosialisasi ini, Pemprov Sulbar berharap program JKN PBPU-BP tidak hanya menjadi capaian administratif semata, namun benar-benar menjadi wujud kehadiran negara dalam memberikan perlindungan sosial di bidang kesehatan bagi masyarakat Sulawesi Barat guna terwujudnya sulbar maju sejahtera.