Dalam upaya memperkuat sistem manajemen logistik untuk program HIV/AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM), Tim Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menghadiri Pelatihan Aplikasi SMILE Logistik yang dilaksanakan di Kota Bandung pada 1–5 Juni 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh UNDP Indonesia dan Kementerian Kesehatan RI, sebagai bagian dari implementasi transformasi digital dalam layanan kesehatan.
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan logistik dan pengelola program ATM dari Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten se-Sulawesi Barat, bersama dengan peserta dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Dinas Kesehatan Sulbar sendiri mengutus tim dari Divisi Farmasi dan Program Pencegahan Penyakit Menular untuk aktif terlibat dalam semua sesi pelatihan.
Aplikasi SMILE yang dikembangkan sejak 2018 kini menjadi sistem resmi nasional untuk manajemen rantai pasok vaksin, obat, dan produk kesehatan. Keberhasilan penerapannya dalam mendukung program vaksinasi COVID-19 mendorong perluasan pemanfaatan aplikasi ini untuk mendukung layanan logistik ATM secara lebih luas dan presisi.
Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya dikenalkan pada fitur-fitur aplikasi SMILE baik versi web maupun mobile, tetapi juga dilatih secara langsung mulai dari instalasi, input data stok, pemesanan logistik, hingga analisis data berbasis dashboard. Pelatihan berlangsung secara hybrid dan difasilitasi oleh tim nasional dari Kemenkes, UNDP, serta fasilitator daerah yang berpengalaman.
Pelatihan ini menjadi krusial mengingat target nasional untuk mengimplementasikan SMILE di seluruh 13.000 fasilitas kesehatan di Indonesia harus tercapai sebelum Oktober 2025. Kementerian Kesehatan menargetkan pemanfaatan sistem ini dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam distribusi logistik kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Asran Masdy menyatakan bahwa Kehadiran Tim Dinkes Sulbar dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen Provinsi Sulawesi Barat dalam mendukung digitalisasi layanan kesehatan serta meningkatkan ketepatan distribusi logistik program-program prioritas nasional. Harapannya, SMILE dapat memperkuat ketahanan sistem kesehatan daerah, khususnya dalam pengendalian penyakit menular dan pemenuhan logistik kesehatan secara real-time dan akurat.