Pemprov Sulbar Dorong Pembangunan RS Vertikal untuk Layanan Jantung, Stroke, dan Urologi

0
17
Pemprov Sulbar Dorong Pembangunan RS Vertikal untuk Layanan Jantung, Stroke, dan Urologi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengajukan usulan pembangunan Rumah Sakit Vertikal kepada Kementerian Kesehatan RI, dengan fokus pada layanan jantung, stroke, dan urologi. Usulan tersebut dibahas dalam audiensi Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, bersama Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, di Jakarta, Jumat (26/9).

Dalam pertemuan itu, Gubernur didampingi oleh Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana**, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Nursyamsi Rahim, serta Kepala Bidang Yankes, Kefarmasian dan SDMK dDarmawiyah.

Usulan pembangunan RS Vertikal ini dinilai sangat mendesak, mengingat tingginya kasus penyakit katastropik di Sulawesi Barat. Data BPJS Kesehatan tahun 2024 menunjukkan bahwa biaya penanganan penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal di Sulbar mencapai Rp 60,79 miliar, dengan lebih dari 3.900 pasien harus dirujuk ke luar provinsi setiap tahun.

Selain itu, Sulawesi Barat hingga kini masih mengalami kesenjangan layanan rujukan. Dari 16 rumah sakit yang ada, sebagian besar masih kelas C dan D, dengan hanya satu RS kelas B. Kondisi ini memperkuat alasan urgensi kehadiran RS Vertikal di Mamuju, yang direncanakan berdiri di atas lahan ±5 hektare dengan layanan unggulan kardiovaskular, stroke, dan urologi.

Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa kehadiran RS Vertikal akan menjadi jawaban atas kesenjangan layanan kesehatan dasar di Sulbar dan menjadi salah satu upaya mewujudkan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.

“Pembangunan RS Vertikal Sulbar bukan lagi sekadar kebutuhan, tetapi sebuah urgensi strategis untuk menyelamatkan nyawa masyarakat. Dengan adanya rumah sakit ini, masyarakat tidak lagi terbebani biaya besar dan risiko keterlambatan penanganan karena harus dirujuk ke luar daerah,” ujar Gubernur.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Nursyamsi Rahim, menambahkan bahwa kehadiran RS Vertikal di Mamuju akan menurunkan angka rujukan keluar daerah hingga 50% dalam lima tahun pertama, memperkuat sistem rujukan regional, serta mendukung program nasional KJSU (Kardiovaskular, Jantung, Stroke, dan Urologi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here