Home Blog Page 2

Kadis Kesehatan Sulbar Hadiri Rapat Monitoring dan Evaluasi Program Pencegahan Korupsi Tahun 2025

0
Kadis Kesehatan Sulbar Hadiri Rapat Monitoring dan Evaluasi Program Pencegahan Korupsi Tahun 2025

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar Rapat Monitoring dan Evaluasi Program Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2025 yang dilaksanakan pada Senin, 8 September 2025, bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Provinsi  Sulawesi Barat mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai.

Rapat ini merupakan bagian dari implementasi Program Monitoring Controlling Surveillance for Prevention (MCSP) dan Survei Penilaian Integritas (SPI), yang bertujuan memperkuat upaya pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah daerah serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, yang menegaskan komitmen sektor kesehatan dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas. “Kami di Dinas Kesehatan akan memastikan seluruh program dan layanan kesehatan berjalan sesuai prinsip akuntabilitas, sehingga masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari setiap kebijakan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi Pemprov Sulbar dalam mewujudkan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, sejalan dengan arahan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga melalui penguatan pilar Panca Daya, khususnya pada aspek tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan.

Kemendagri Luncurkan SIMPONI MBG SIPD, Dinkes Sulbar Dukung Pemantauan Program Makan Bergizi Gratis

0
Kemendagri Luncurkan SIMPONI MBG SIPD, Dinkes Sulbar Dukung Pemantauan Program Makan Bergizi Gratis

Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah resmi meluncurkan SIMPONI MBG SIPD (Sistem Monitoring Terpadu Makan Bergizi Gratis – Sistem Informasi Pemerintah Daerah) untuk memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Sistem ini diluncurkan guna memastikan program berjalan efektif, akuntabel, serta dapat dievaluasi secara cepat lintas daerah.

Dirjen Bina Keuangan Daerah, Agus Fatoni, menegaskan bahwa SIMPONI MBG SIPD bukan hanya inovasi teknologi, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas. “SIMPONI MBG SIPD memudahkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program MBG di daerah agar lebih efektif, efisien, dan akuntabel,

Dengan sistem ini, pelaporan program MBG dari daerah akan langsung terkoneksi ke Menteri Dalam Negeri dan Badan Gizi Nasional. Seluruh data dapat dipantau secara real-time sehingga menjadi dasar kebijakan berbasis bukti. Selain itu, SIMPONI MBG SIPD juga dinilai mampu memangkas biaya operasional daerah dan menghapus kebutuhan sistem serupa di tingkat lokal.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi SIMPONI MBG SIPD. Pihaknya telah menyiapkan data sasaran penerima MBG dan melakukan pemantauan langsung ke sejumlah dapur umum yang tersebar di beberapa titik di Sulawesi Barat. “Kami memastikan dukungan kesehatan dalam program ini, baik melalui validasi data sasaran maupun pemantauan lapangan agar distribusi makanan bergizi benar-benar tepat sasaran,” ungkap dr. Nursyamsi.

Lebih jauh, dr. Nursyamsi menegaskan bahwa pemberian Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu Quick Wins Sulbar Sehat yang digalakkan oleh Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, sebagai bagian dari visi besar untuk membangun Sulbar melalui peningkatan kualitas kesehatan, gizi, dan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

Bagi pemerintah daerah, manfaat utama dari SIMPONI MBG SIPD adalah meningkatnya transparansi dan kecepatan pelaporan. Sementara bagi pemerintah pusat, integrasi data secara nasional memperkuat kebijakan berbasis bukti dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah.

Dengan hadirnya SIMPONI MBG SIPD, diharapkan program MBG dapat menjadi tonggak penting dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan produktif, sekaligus mempercepat pencapaian visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.

Dinkes Sulbar Gelar Pemeriksaan Kesehatan di RRI Fest Mamuju, Dukung Visi Sulbar Maju dan Sejahtera

0
Dinkes Sulbar Gelar Pemeriksaan Kesehatan di RRI Fest Mamuju, Dukung Visi Sulbar Maju dan Sejahtera

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat hadir memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dalam rangkaian kegiatan Jalan dan Senam Sehat RRI Fest yang digelar oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Mamuju, Minggu (7/9/2025). Kegiatan ini sekaligus memeriahkan Hari Ulang Tahun RRI ke-80 yang berlangsung meriah di ruas Jalan Arteri, Mamuju.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, turut hadir memantau jalannya pelayanan kesehatan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat implementasi program Quick Wins Sulbar Sehat serta mendukung visi Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S Mengga dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkarakter menuju Sulbar Maju dan Sejahtera.

Adapun hasil pemeriksaan kesehatan masyarakat yang dilakukan meliputi:

– Skrining gula darah: 63 orang diperiksa, hasil normal 59 orang, tinggi 4 orang (6,3%).

– Kolesterol: 61 orang diperiksa, hasil normal 18 orang, tinggi 43 orang (70,49%).

– Asam urat: 63 orang diperiksa, hasil normal 37 orang, tinggi 26 orang (41,27%).

Kepala Stasiun LPP RRI Mamuju, Rina Irfantini, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk semarak HUT RRI, tetapi juga bagian dari kedekatan RRI dengan masyarakat. “Harapan kami, RRI bisa terus menjadi bagian dari masyarakat Sulawesi Barat dengan memberikan informasi, edukasi, dan hiburan yang bermanfaat,” ujarnya.

Acara ini juga mendapat apresiasi dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi, yang menilai kegiatan jalan sehat dan pemeriksaan kesehatan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus membuka peluang bagi UMKM lokal.

Dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini penyakit dan menjaga pola hidup sehat demi membangun generasi Sulbar yang lebih kuat, sehat, dan produktif.

Plt Kadinkes Sulbar Ajak Masyarakat Manfaatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas

0
Dinas Kesehatan terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Kesehatan terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang tersedia di seluruh Puskesmas. Program ini merupakan bagian dari transformasi layanan kesehatan primer yang diinisiasi Kementerian Kesehatan, serta menjadi langkah nyata mewujudkan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera melalui pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini. “Cek kesehatan gratis, periksa hari ini, sehat di masa depan. Dengan pemeriksaan rutin, kita bisa mencegah berbagai penyakit sejak dini dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulbar,” ujarnya.

Jenis pemeriksaan yang disediakan cukup beragam dan menyesuaikan kelompok umur, di antaranya:

Bayi baru lahir: pemeriksaan kelainan bawaan.

Balita: pengukuran pertumbuhan (berat dan tinggi badan) serta perkembangan.

Usia dewasa: pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan fungsi ginjal.

Pemeriksaan indera: mata dan telinga.

Pemeriksaan kesehatan lain: gigi, kesehatan jiwa, dan pemeriksaan penunjang lainnya.

Program ini terintegrasi dengan aplikasi SATUSEHAT Mobile, sehingga masyarakat dapat mendaftar dan memantau hasil pemeriksaan dengan lebih mudah dan transparan.

Dengan pemeriksaan kesehatan gratis yang inklusif, adil, dan berkualitas, Pemerintah Provinsi Sulbar optimis upaya ini akan berkontribusi besar pada pencapaian Quick Wins Sulbar Sehat yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, khususnya dalam penguatan kesehatan ibu, anak, serta pencegahan penyakit menular maupun tidak menular.

Dinkes Sulbar Lakukan Pendampingan RME dan SATUSEHAT di Puskesmas Aralle

0
Dinkes Sulbar Lakukan Pendampingan RME dan SATUSEHAT di Puskesmas Aralle

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan pendampingan penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) dan integrasi SATUSEHAT di Puskesmas Aralle, Kabupaten Mamasa.

Pendampingan ini dilakukan oleh Muh. Saleh, Penelaah Teknis Kebijakan Dinas Kesehatan Sulbar, bersama Kepala Puskesmas Aralle Suriani dan Pengelola RME Puskesmas, Umar. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas implementasi RME sekaligus memastikan kesiapan Puskesmas dalam mendukung transformasi digital layanan kesehatan.

Kepala Puskesmas Aralle, Suriani, menyampaikan apresiasinya atas pendampingan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa penerapan RME diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepada masyarakat.

“Dengan implementasi RME, kami berharap pelayanan kesehatan di Puskesmas Aralle menjadi lebih cepat, transparan, dan akurat sehingga masyarakat semakin merasakan manfaatnya,” ujar Suriani.

Transformasi digital layanan kesehatan di Sulawesi Barat sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi “Sulbar Maju dan Sejahtera” di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka, yang mendorong peningkatan kualitas layanan publik, termasuk Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa digitalisasi layanan kesehatan merupakan salah satu langkah strategis yang harus didorong.

“Kami terus mengawal implementasi RME dan integrasi SATUSEHAT di seluruh Puskesmas, sesuai arahan Kementerian Kesehatan dalam agenda transformasi kesehatan nasional,” ungkapnya.

Dengan pendampingan ini, Puskesmas Aralle diharapkan dapat menjadi contoh dalam penerapan layanan kesehatan berbasis digital di Mamasa, sekaligus memperkuat komitmen Dinkes Sulbar dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

ASI Eksklusif Jadi Kunci, Sulbar Fokus Tekan Stunting

0
ASI Eksklusif Jadi Kunci, Sulbar Fokus Tekan Stunting

Cakupan pemberian ASI eksklusif di Provinsi Sulawesi Barat masih tergolong rendah dan belum mencapai target nasional. Data terbaru menunjukkan capaian rata-rata Sulbar baru sebesar 38,91%, dengan Kabupaten Polewali Mandar mencatat capaian tertinggi 46,84% dan Majene terendah 30,60%.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa ASI eksklusif merupakan salah satu indikator utama dalam menurunkan prevalensi stunting. “ASI eksklusif menjadi bagian penting dari Quick Wins Sulbar Sehat yang digagas oleh Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka untuk mewujudkan visi Sulbar Maju dan Sejahtera,” ujarnya.

Beberapa faktor masih menjadi kendala utama rendahnya cakupan ASI eksklusif di Sulawesi Barat, antara lain Tenaga kesehatan yang sudah dilatih sebagai konselor ASI belum optimal melaksanakan peran karena beban tugas ganda., Konseling ASI di Posyandu belum efektif akibat keterbatasan sarana dan suasana Posyandu yang kurang nyaman bagi ibu dan bayi, Rasio tenaga gizi di Puskesmas dengan jumlah sasaran tidak seimbang, sehingga pendampingan perlu melibatkan bidan desa sebagai konselor menyusui, Kampanye susu formula di media sosial yang semakin masif menjadi tantangan besar dalam meyakinkan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif, dan Perda ASI Sulbar Tahun 2016 yang sudah ada, namun implementasi dan penerapan sanksi bagi pelanggar kode etik ASI belum berjalan optimal.

Dinas Kesehatan Sulawesi Barat mendorong sejumlah langkah perbaikan, di antaranya:

  1. Optimalisasi pelatihan konselor ASI, tidak hanya dari kalangan tenaga kesehatan dan kader, tetapi juga melibatkan unsur pentahelix (pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat).
  2. Pemanfaatan bidan desa dalam mendampingi ibu menyusui agar pendampingan lebih dekat dan intensif.
  3. Perbaikan sarana Posyandu sehingga lebih ramah ibu dan bayi.
  4. Penguatan regulasi dan pengawasan terhadap kampanye susu formula sesuai ketentuan kode etik pemasaran produk pengganti ASI.

Nursyamsi Rahim menambahkan, “Menyusui bukan hanya urusan ibu dan bayi, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Pendampingan yang efektif akan lebih mudah jika seluruh unsur bergerak bersama. Mencegah stunting sejak dini dengan ASI eksklusif jauh lebih efektif dan murah dibanding mengobati stunting yang sudah terjadi.”

Dengan berbagai strategi tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat optimis cakupan ASI eksklusif akan meningkat dan berdampak pada penurunan angka stunting, sejalan dengan komitmen dan visi yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga untuk mewujudkan Sulbar Sehat, Maju, dan Sejahtera.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Hadiri Maulid Nabi di Majene

0
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi BaratHadiri Maulid Nabi di Majene

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Kabupaten Majene, Jumat (5/9/2025). Acara berlangsung khidmat dan meriah, dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai kalangan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka, Wakil Gubernur Salim S Mengga, Kapolda Sulbar, unsur Forkopimda Provinsi serta Forkopimda Kabupaten Majene. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan bahwa peringatan Maulid Nabi di Majene menjadi salah satu momentum kebersamaan masyarakat Sulawesi Barat.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka menegaskan bahwa pelaksanaan Maulid Nabi bukan hanya sebagai agenda keagamaan, tetapi juga merupakan salah satu bentuk implementasi Visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera. Nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan religiusitas yang terkandung di dalamnya diharapkan mampu memperkuat karakter masyarakat Sulbar dalam membangun daerah.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam membangun Sulbar yang unggul dan berkarakter, sebagaimana dicanangkan oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. “Maulid Nabi mengajarkan kita teladan Rasulullah tentang kepedulian sosial, kebersamaan, dan kasih sayang. Nilai-nilai ini sejalan dengan semangat kita dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Acara Maulid Nabi di Majene tahun ini berlangsung penuh kekhidmatan, dirangkaikan dengan pembacaan barzanji, ceramah agama, dan doa bersama. Kehadiran masyarakat yang memadati lokasi kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi sekaligus memperlihatkan kuatnya tradisi keagamaan dan budaya di Sulawesi Barat.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui berbagai program prioritas, termasuk Sulbar Sehat, akan terus bersinergi dengan masyarakat untuk menjadikan Sulawesi Barat sebagai daerah yang maju, religius, dan sejahtera.

Dinkes Sulbar Perkuat Transformasi Digital Kesehatan di Polman, Evaluasi Implementasi RME dan SATUSEHAT

0
Dinkes Sulbar Perkuat Transformasi Digital Kesehatan di Polman, Evaluasi Implementasi RME dan SATUSEHAT

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar menggelar evaluasi implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) dan integrasi dengan platform SATUSEHAT Kementerian Kesehatan. Kegiatan ini berlangsung di Pondok Palm Café & Resto, Polewali 04 September 2025

Dalam kesempatan tersebut, Muh Saleh, Penelaah Teknis Kebijakan Dinkes Sulbar, menegaskan bahwa penerapan RME merupakan langkah penting dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

“Tujuan utama RME adalah memberikan pelayanan terbaik dengan sistem pencatatan yang terintegrasi dan mudah diakses, sehingga proses administrasi menjadi lebih cepat dan akurat,” ujarnya.

Aco Jamil, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Polman, menyampaikan bahwa seluruh Puskesmas di Polman sebenarnya sudah mulai menerapkan RME. Namun, pelaksanaannya masih menghadapi tantangan, sehingga perlu penguatan kapasitas SDM dan optimalisasi sistem.

Sementara itu, Plt Kadinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa transformasi digital di sektor kesehatan merupakan bagian dari Panca Daya Sulbar Sehat yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.

“Salah satu pilar Panca Daya adalah memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel serta menghadirkan pelayanan dasar yang berkualitas. Transformasi digital kesehatan adalah wujud nyata dari komitmen tersebut,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, disepakati beberapa langkah strategis, antara lain:

  1. Dinas Kesehatan memberikan masukan resmi ke vendor terkait permasalahan aplikasi RME dan SATUSEHAT, khususnya integrasi layanan skrining dan tampilan antarmuka.
  2. Dinas Kesehatan Kabupaten bersurat ke Dinkes Provinsi untuk koordinasi dengan Kemenkes terkait perubahan ConsID SATUSEHAT Transmedic di DFO.
  3. Puskesmas tetap menggunakan aplikasi Transmedic, melakukan inventarisasi kendala, serta melaporkan secara berkala melalui grup bersama vendor.

Dengan langkah ini, Pemprov Sulbar optimis implementasi RME di Puskesmas akan semakin optimal, sehingga mendukung tercapainya layanan kesehatan yang lebih modern, transparan, dan berpihak

Perkuat Penanganan Stunting, Dinkes Sulbar Arahkan Puskesmas Campalagian Fokus 14 Indikator Spesifik

0
Perkuat Penanganan Stunting, Dinkes Sulbar Arahkan Puskesmas Campalagian Fokus 14 Indikator Spesifik

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui penguatan program berbasis layanan primer. Salah satunya dengan mengarahkan Puskesmas Campalagian untuk fokus pada 14 indikator spesifik penanganan stunting yang dibagi sesuai kelompok sasaran.

Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di Puskesmas Campalagian pada Rabu, 3 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, Agustina Uta Tabangkalua, pengelola data gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, memaparkan strategi penanganan stunting melalui intervensi siklus hidup, mulai dari remaja, ibu hamil, hingga balita, serta dukungan lingkungan sehat. Indikator yang menjadi fokus meliputi:

  1. Desa bebas BABS (buang air besar sembarangan).
  2. Balita memperoleh imunisasi dasar lengkap.
  3. Balita gizi buruk mendapat tatalaksana/dirawat.
  4. Balita gizi kurang mendapatkan makanan tambahan.
  5. Anak usia 6–23 bulan mendapat MP-ASI yang baik dan beragam.
  6. Balita mendapat ASI eksklusif sejak lahir hingga 6 bulan.
  7. Pemantauan pertumbuhan balita (rata-rata D/S).
  8. Ibu hamil KEK mengonsumsi makanan tambahan.
  9. Ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah.
  10. Ibu hamil melakukan pemeriksaan ANC minimal 6 kali.
  11. Ibu hamil mendapatkan pemeriksaan K1 murni.
  12. Ibu hamil mendapat layanan 12T (pemeriksaan antenatal terstandar dan berkualitas).
  13. Rematri mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran.
  14. Rematri mendapatkan skrining anemia (kelas 7, 8, 10).

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa Puskesmas Campalagian memiliki peran strategis sebagai pembina wilayah Desa Lampoko, salah satu desa lokus Pasti Padu.

“Penanganan stunting menjadi prioritas utama pemerintah daerah dan termasuk dalam program unggulan Sulbar Sehat. Melalui pendekatan Pasti Padu, seluruh lintas program dan lintas sektor harus bergerak bersama agar target penurunan stunting dapat tercapai,” ujar dr. Nursyamsi Rahim.

Ia menambahkan, pencegahan harus lebih dikedepankan daripada mengobati. “Cegah stunting lebih efektif dan murah dalam menurunkan prevalensi stunting dibandingkan mengobati yang sudah stunting,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dalam beberapa kesempatan menekankan bahwa percepatan penanganan stunting harus dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan semua pihak melalui gerakan Pasti Padu, agar intervensi benar-benar tepat sasaran.

Dengan penguatan 14 indikator spesifik berbasis siklus hidup, diharapkan penanganan stunting di Kabupaten Polewali Mandar, khususnya Desa Lampoko, dapat lebih terarah dan berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Sulawesi Barat.

Cakupan PKG di Polman Baru 2,63%, Dinkes Sulbar Dorong Perkuat Layanan Primer

0
Cakupan PKG di Polman Baru 2,63%, Dinkes Sulbar Dorong Perkuat Layanan Primer

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mendorong percepatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dan penguatan layanan primer di Kabupaten Polewali Mandar. Hal ini disampaikan Plt Kadinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Primer yang digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Polman, Rabu (3/9/2025).

Hingga awal September 2025, cakupan PKG di Sulbar baru mencapai 2,86%, jauh di bawah target 36% tahun ini. Sementara itu, capaian Kabupaten Polewali Mandar masih 2,63%. Untuk memperluas jangkauan, Dinkes Sulbar mendorong optimalisasi PKG Komunitas, PKG di Posyandu, dan PKG Anak Sekolah.

Selain PKG, dr. Nursyamsi menekankan pentingnya Integrasi Layanan Primer (ILP). Puskesmas sebagai navigator layanan kesehatan diminta menyusun Peta Jalan ILP berbasis potensi wilayah agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat dalam menekan angka kesakitan dan kematian.

Dinkes Sulbar juga mendorong tata kelola Puskesmas yang lebih profesional melalui digitalisasi sistem (SIMPUS, e-Kinerja, e-UKM), penguatan kapasitas kepala Puskesmas, serta implementasi BLUD. “Pelayanan kesehatan primer harus menjadi garda terdepan yang bukan hanya hadir, tapi juga bermutu dan bermakna,” tegas dr. Nursyamsi.

Langkah ini sejalan dengan Quick Wins Sulbar Sehat yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, untuk mewujudkan Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera melalui layanan kesehatan dasar yang inklusif, adil, dan berkualitas.