Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Gelar Pertemuan Feedback Capaian Program Tuberkulosis Semester I Tahun 2025

Kadinkes Sulbar Asran Masdy Hadiri Rapat Paripurna DPRD Bahas Penyertaan Modal Daerah pada PT Bank Sulselbar

Dinkes Sulbar Gelar Rapat Persiapan Bahan Rencana Kerja Tahun 2026
Kadinkes Sulbar Ikuti Asistensi SAKIP, RB dan Zona Integritas oleh KemenPANRB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menghadiri kegiatan Asistensi dan Koordinasi Implementasi SAKIP, Reformasi Birokrasi (RB), dan Zona Integritas (ZI) yang diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Selasa (08/07).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi tata kelola pemerintahan menuju birokrasi yang profesional, adaptif, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Turut mendampingi Kadinkes dalam kegiatan ini yaitu Sekretaris Dinas Kesehatan Sulbar, Mahdiana, serta Tim SAKIP-RB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.
Acara dibuka oleh perwakilan Kementerian PANRB dan diisi oleh paparan dari narasumber pusat, termasuk Bapak Akbar F, yang menjelaskan arah kebijakan RB menuju birokrasi kelas dunia dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
Dalam keterangannya, Kadinkes Sulbar menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat budaya kinerja, akuntabilitas, dan integritas di lingkungan Dinas Kesehatan.
“Implementasi SAKIP, RB, dan Zona Integritas bukan sekadar kewajiban administratif. Ini adalah fondasi penting untuk membangun pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dipercaya publik. Kami di Dinas Kesehatan Sulbar terus mendorong perubahan budaya kerja yang berorientasi hasil, transparan, serta adaptif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar drg. Asran Masdy.
Ia menambahkan, reformasi birokrasi di bidang kesehatan harus berdampak langsung, khususnya dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan primer dan lanjutan.
“Reformasi birokrasi harus menyentuh hal-hal yang dirasakan masyarakat, seperti layanan puskesmas yang lebih cepat, akurat, dan bebas pungutan liar. Zona integritas menjadi instrumen penting dalam membangun kepercayaan terhadap sistem kesehatan publik,” tegasnya.
Sesuai dengan arahan Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, Dinas Kesehatan Sulbar juga terus berbenah dalam penguatan perencanaan kinerja, pelaporan, serta monitoring dan evaluasi berbasis data, sebagai bagian dari komitmen terhadap akuntabilitas publik yang lebih baik.
Kadinkes Sulbar Asran Masdy Dukung Penuh Visi Sulbar Maju dan Sejahtera
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mengikuti Pelaksanaan apel pagi lingkup Pemeritah Provinsi Sulawesi Barat di Lapangan Kantor Gubernur Sulbar, Senin (7/7). Apel yang berlangsung dalam suasana tenang dan penuh khidmat ini dipimpin oleh Kepala Bapperida Sulbar, Bapak Junda Maulana.
Dalam amanatnya, Junda Maulana menyampaikan arahan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka yang menekankan pentingnya keseriusan dalam membangun daerah. Ia menyoroti lima isu utama yang menjadi perhatian dalam pembangunan Sulbar saat ini, yaitu kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah angka stunting di Sulbar. “Jika setiap hari lahir 100 bayi, maka 35 di antaranya berisiko stunting,” ujar Junda Maulana. Ia menegaskan bahwa persoalan stunting bukan hanya soal gizi, tetapi juga mencerminkan ketimpangan dan lemahnya sistem perlindungan sosial di tingkat dasar
Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi harus dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama dalam ketersediaan kebutuhan pokok dan kesejahteraan keluarga. Pendidikan di daerah terpencil pun mendapat perhatian, agar semua anak-anak di Sulbar bisa mendapatkan layanan pendidikan yang layak.
Kepala Bapperida juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara perencanaan pembangunan daerah dengan strategi pembangunan nasional, agar arah kebijakan tetap selaras dan berdampak luas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, Asran Masdy menyatakan mendukung penuh terkait pentingnya penanganan stunting dan peningkatan layanan kesehatan. Kami terus berupaya melakukan intervensi gizi, edukasi masyarakat, serta meningkatkan layanan kesehatan dasar secara merata. Kami percaya bahwa upaya perbaikan kesehatan harus dilakukan bersama dan berkelanjutan untuk menciptakan generasi Sulbar yang sehat dan berkualitas,” ujarnya.
Antusiasme Masyarakat Sulawesi Barat Terhadap Skrining Kesehatan Meningkat
Provinsi Sulawesi Barat mencatat hasil menggembirakan dari pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang berlangsung pada 17 Mei hingga 30 Juni 2025. Berdasarkan data yang dihimpun dari seluruh Puskesmas di enam kabupaten, partisipasi masyarakat dalam layanan skrining kesehatan menunjukkan tren positif, mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini faktor risiko penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat dalam mengikuti program nasional ini. “PKG/CKG adalah momentum penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Saya mengajak seluruh warga Sulawesi Barat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter,” ujarnya.
Asran menegaskan bahwa program ini sejalan dengan Misi Ketiga Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka dan Salim Mengga, yakni membangun SDM unggul dan berkarakter dengan sasaran meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan yang merata dan penerapan pola hidup sehat.
Dari sisi jumlah pendaftar dan peserta yang hadir, Kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar mencatat angka tertinggi. Mamuju mencatat 6.099 pendaftar dengan 5.358 kehadiran, disusul Polewali Mandar dengan 5.493 pendaftar dan 4.982 kehadiran. Data ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kemauan masyarakat di dua kabupaten tersebut untuk memanfaatkan layanan skrining cukup tinggi.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan di tahap selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat merekomendasikan beberapa langkah strategis:
- Optimalisasi pendampingan sasaran melalui kader dan pengiriman pengingat via WA blast.
- Intensifikasi promosi dan advokasi lintas sektor untuk meningkatkan partisipasi.
- Koordinasi dengan sektor terkait guna pemulihan layanan internet di wilayah terdampak.
- Monitoring progres kehadiran secara harian untuk memastikan capaian target PKG/CKG berjalan optimal.
Program PKG anak sekolah yang akan berlangsung pada bulan Juli juga menjadi perhatian, mengingat pentingnya tahapan yang harus dipenuhi agar pelaksanaannya efektif dan terintegrasi dengan program promotif lainnya.
Dengan partisipasi aktif masyarakat dan koordinasi lintas sektor yang solid, Dinas Kesehatan Sulawesi Barat optimis bahwa target peningkatan derajat kesehatan masyarakat bisa dicapai melalui pendekatan preventif dan promotif yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah.
Dinkes Sulbar Lakukan Visitasi dan Monev ke RS Mitra Manakarra, Komitmen Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan visitasi dan monitoring terhadap hasil reviu kelas rumah sakit yang dilaksanakan di RS Mitra Manakarra, Mamuju, pada Senin (30/6/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, didampingi oleh Direktur RS Mitra Manakarra, Nexriana, serta tim teknis dari Bidang Pelayanan Kesehatan. Tim melakukan kunjungan lapangan untuk mengecek secara langsung kondisi ruang perawatan, jumlah tempat tidur, serta fasilitas pendukung lainnya, khususnya di ruang intensif seperti ICU, ICCU, dan RICU.
“Visitasi ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa rumah sakit tidak hanya memenuhi data administratif, tetapi benar-benar siap memberikan layanan yang berkualitas dan menyelamatkan nyawa,” ujar Asran Masdy.
Visitasi ini merupakan bagian dari tindak lanjut terhadap reviu nasional terkait penyesuaian kelas rumah sakit berdasarkan pemenuhan standar pelayanan, termasuk rasio tempat tidur intensif dan ketersediaan alat kesehatan seperti ventilator. Berdasarkan data RS Online per 28 Juni 2025 pukul 20.00 WITA, RS Mitra Manakarra menunjukkan adanya kebutuhan penyesuaian terhadap jumlah tempat tidur intensif dan alat pendukungnya sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan.
Kadis Kesehatan dan tim juga melakukan verifikasi langsung di lapangan terhadap data fasilitas layanan intensif untuk memastikan RS Mitra memenuhi rasio minimal 10% tempat tidur intensif dari total kapasitas tempat tidur yang tersedia.
Langkah-langkah pembenahan yang menjadi fokus antara lain:
- Pemutakhiran data sarana dan prasarana rumah sakit secara berkala melalui aplikasi RS Online
2. Verifikasi dan pendampingan teknis terkait kebutuhan tempat tidur dan fasilitas intensif
3. Pelaporan hasil evaluasi kepada Gubernur sebagai dasar koordinasi lebih lanjut ke Kementerian Kesehatan
“Kami ingin rumah sakit menjadi tempat yang memberikan harapan hidup, bukan sekadar memenuhi standar di atas kertas,” tegas Asran.
Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus melakukan monitoring, evaluasi, dan pembinaan kepada seluruh rumah sakit di Sulawesi Barat, sebagai bagian dari proses menuju akreditasi dan penetapan kelas rumah sakit tahun 2025. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang lebih aman, layak, dan bermartabat bagi masyarakat.
Dinkes Sulbar Lakukan Visitasi Reviu Kelas Rumah Sakit, Komitmen Tingkatkan Layanan Kesehatan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Kesehatan terus memperkuat kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu upaya strategisnya adalah dengan melaksanakan visitasi perbaikan hasil reviu kelas rumah sakit, yang dilaksanakan di RSUD Provinsi Sulawesi Barat, Senin (30/6).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, didampingi oleh Direktur RSUD Provinsi, Marintani Erna Dochri, serta tim teknis dari Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.
Visitasi ini merupakan tindak lanjut atas reviu nasional terkait penyesuaian kelas rumah sakit yang mengacu pada pemenuhan standar pelayanan dan ketersediaan tempat tidur intensif. Berdasarkan data dari aplikasi RS Online per 28 Juni 2025 pukul 20.00 WITA, beberapa indikator di RSUD Provinsi Sulbar menunjukkan adanya kebutuhan penyesuaian jumlah tempat tidur intensif dan ventilator sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan.
“Upaya ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjadikan RSUD Provinsi sebagai rumah sakit rujukan yang benar-benar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dalam pelayanan intensif,” ujar Asran Masdy.
Dalam kesempatan tersebut, tim Dinkes juga melakukan verifikasi data fasilitas layanan intensif, termasuk ketersediaan ventilator dan tempat tidur ICU, ICCU, serta RICU, untuk memastikan rumah sakit memenuhi ketentuan 10% tempat tidur intensif dari total tempat tidur yang tersedia.
Kegiatan ini menjadi refleksi nyata atas semangat Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan yang berkualitas, aman, dan bermartabat. “Kami tidak ingin rumah sakit hanya memenuhi angka, tapi betul-betul mampu menjadi harapan hidup masyarakat saat masa kritis,” tegas Asran Masdy.
Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan mencakup:
Updating data sarana prasarana di aplikasi RS Online secara berkala
Verifikasi dan pendampingan perhitungan kebutuhan tempat tidur intensif
Pelaporan hasil reviu kepada Gubernur dan tindak lanjut ke Kementerian Kesehatan
Dinas Kesehatan juga berkomitmen akan terus melakukan monitoring, evaluasi, dan pembinaan terhadap seluruh rumah sakit di Sulawesi Barat agar dapat memberikan layanan yang sesuai standar nasional.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses besar menuju akreditasi dan penetapan kelas rumah sakit tahun 2025, yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Barat.
Dukung Transformasi Digital ASN, Dinkes Sulbar Gelar Pendampingan Pengisian e-Kinerja dan PAK
Dalam upaya memperkuat tata kelola kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) berbasis digital, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan Pendampingan Pengisian e-Kinerja BKN dan Pembuatan Penilaian Angka Kredit (PAK) di Aula Ammana Wewang Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Senin 30 Juni 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh para Kepala Seksi, Jabatan Fungsional, serta perwakilan dari sekretariat dan unit pelayanan teknis di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Hasmawati Hasan, Analis SDM Aparatur Ahli Muda dari BKD Provinsi Sulawesi Barat, yang menyampaikan materi teknis dan strategis seputar pemanfaatan aplikasi e-Kinerja BKN serta tata cara pembuatan PAK secara elektronik.
Dalam paparannya, Hasmawati menjelaskan bahwa sistem e-Kinerja menjadi pilar utama dalam mewujudkan pemerintahan berbasis elektronik sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 dan Peraturan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2023. Sistem ini tidak hanya mencatat aktivitas ASN, tetapi juga menjadi dasar objektif dalam pengembangan karier dan pemberian tunjangan kinerja.
“Melalui platform ini, kita memastikan bahwa kinerja ASN tercatat, terukur, dan transparan. Tidak ada lagi ruang untuk laporan fiktif. Semua aktivitas harus berbasis output,” tegas Hasmawati.
Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan yang bersifat praktikal ini, dengan membawa laptop masing-masing dan langsung melakukan pengisian akun e-Kinerja secara real time, sekaligus konsultasi teknis pembuatan PAK sesuai jabatan fungsional mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy mengharapkan melalui kegiatan ini, seluruh pegawai fungsional di Dinas Kesehatan Sulbar dapat meningkatkan kepatuhan dalam pelaporan kinerja dan percepatan pengusulan angka kredit secara digital, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dan transformasi digital di lingkungan ASN.
Tim Kementerian Kesehatan Lakukan Kunjungan Audit Imunisasi ke Sulawesi Barat
Dalam rangka Audit Kinerja Efektivitas Program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Tahun 2024, tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Barat, Senin (30/6). Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan merupakan bagian dari rangkaian audit yang berlangsung di lima provinsi dan sepuluh kabupaten/kota di Indonesia.
Tim disambut oleh jajaran pimpinan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, yakni Sekretaris Dinas Kesehatan Mahdiana, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Indahwati Nursyamsi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Muh Ihwan, serta tim imunisasi dan surveilans.
Audit ini bertujuan mengevaluasi capaian, perencanaan, distribusi, hingga pelaporan imunisasi dasar, di tengah menurunnya tren cakupan imunisasi di Provinsi Sulawesi Barat. Data terbaru menunjukkan adanya penurunan signifikan pada beberapa indikator utama:
– Capaian Imunisasi boPV4: dari 74,4% di tahun 2023, turun menjadi 58,8% di 2024, dan 19,5% pada 2025.
– Capaian Imunisasi IPV1: dari 70,1% (2023) menjadi 50,9% (2024), dan 25,5% pada 2025.
– Capaian Imunisasi IPV2: naik dari 6,9% (2023) ke 25,5% (2024), dan 13,1% pada 2025.
Capaian ini menjadi perhatian serius, mengingat imunisasi dasar merupakan benteng utama dalam pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dan memberikan data yang dibutuhkan tim audit. “Kami menyambut baik proses audit ini sebagai bagian dari perbaikan dan penguatan sistem imunisasi di daerah,” ujar drg. Asran Masdy.