Home Blog Page 14

Plt Kadinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim Dukung Penuh Program Sulbar Mandarras

0
Plt Kadinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim Dukung Penuh Program Sulbar Mandarras

Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, secara resmi meluncurkan Kick Off Gerakan Sulbar Mandarras dalam rangka memperingati Hari Anak

Nasional Tahun 2025 di SMA Negeri 1 Mamuju, Selasa (23/7). Kegiatan ini menjadi tonggak awal gerakan literasi baru di Sulawesi Barat yang mengusung semangat membaca yang lebih bermakna, tidak hanya membaca untuk tahu, tetapi membaca untuk memahami dan membentuk karakter.

Dalam kegiatan tersebut, Gubernur turut didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Sulbar sekaligus Staf Ahli TP PKK Provinsi Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi  , jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar, Kepala SMA Negeri 1 Mamuju, para guru, serta ratusan siswa yang antusias mengikuti rangkaian acara.

Hadir pula Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, yang memberikan pesan penting mengenai makna literasi.

“Gerakan Sulbar Mandarras harus mendorong setiap siswa, guru, dan masyarakat untuk tidak sekadar membaca sekali lalu lupa. Tapi membaca dengan kesadaran, mengulang, memahami, dan merenungkan makna. Inilah literasi yang hidup. Literasi yang membentuk karakter. Literasi yang merawat peradaban,” ungkap dr. Nursyamsi.

Dengan tagline “Membaca Sekali untuk Tahu, Membaca Ulang untuk Memahami, Itulah Mandarras”, gerakan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, dimulai dari kebiasaan literasi yang membumi di sekolah-sekolah.

Gubernur Suhardi Duka dalam sambutannya juga menekankan bahwa literasi bukan hanya tanggung jawab sektor pendidikan, tapi gerakan kolektif seluruh elemen masyarakat

“Mandarras adalah cermin peradaban Sulawesi Barat yang kita impikan menjadi daerah yang cerdas, sadar, dan tumbuh melalui kekuatan ilmu dan bacaan,” ujar Gubernur.

Ayo jadi bagian dari Gerakan Sulbar Mandarras.

Mari kita bangun Sulawesi Barat yang maju melalui kekuatan membaca, memahami, dan membentuk karakter dari sekolah, dari rumah, dari kita semua.

 

Perkuat Sulbar Sehat, Kadinkes Bersama 4 Tenaga Ahli Perkuat Visi Misi Sulbar Maju Sejahtera

0
Perkuat Sulbar Sehat, Kadinkes Bersama 4 Tenaga Ahli Perkuat Visi Misi Sulbar Maju Sejahtera

Dalam rangka memperkuat komitmen dan arah kebijakan pembangunan kesehatan menuju visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar pertemuan internal yang menghadirkan empat Tenaga Ahli Gubernur dan Wakil Gubernur, bertempat di Aula Dinas Kesehatan Sulbar pada Selasa, 22 Juli 2025.

Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh jajaran staf, kepala bidang, serta UPTD di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi ini membahas sinergi pelaksanaan program prioritas kesehatan serta arah kebijakan pembangunan ke depan. Acara dipandu oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan juga membahas rancangan realisasi APBD tahun 2026.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menekankan pentingnya membangun semangat kerja kolektif yang solid dalam mendukung target pembangunan kesehatan. “Dinas Kesehatan ini tempatnya bekerja sama-sama – senang sama senang, susah sama susah. Kita harus hadir dengan nilai dan inovasi yang nyata, terutama dalam interaksi kita dengan kabupaten. Jadikan provinsi sebagai role model,” tegasnya.

Beliau juga menegaskan pentingnya evaluasi dan pelaporan program setiap tiga bulan, serta memastikan Monitoring dan Evaluasi (Monev) program tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi menghasilkan solusi dan tindak lanjut konkret. “Saat ini kondisi pelaksanaan program sangat mudah dipantau. Maka, mari kita bekerja dengan transparan, profesional, dan penuh inovasi,” tambahnya.

Turut hadir dalam pertemuan ini 4  Tenaga Ahli Gubernur dan Wakil Gubernur, yaitu Hajrul Malik, Wahab Abdi, Herlin dan Bayu. Dalam paparannya, Hajrul Malik menekankan bahwa saat ini arah pembangunan Sulawesi Barat bukan lagi berdasarkan visi-misi pasangan kepala daerah, namun sudah melebur menjadi visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang kolektif.

“Briefing ini bagian dari solidasi pasca-retret OPD, agar seluruh perangkat daerah satu visi. Untuk bidang kesehatan, kita mendorong perumusan Sulbar Sehat yang masih belum memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU). Ini harus menjadi tanggung jawab bersama,” ungkap Hajrul Malik.

Adapun dr. Nursyamsi Rahin  menyoroti pentingnya pendekatan berbasis data dan sinergi dengan program lintas sektor seperti PASTIPADU dan Koperasi Merah Putih, yang telah ditetapkan sebagai lokus intervensi berbasis desa.

Pertemuan ini menjadi langkah awal penguatan sinergi internal dan eksternal Dinas Kesehatan Sulbar, untuk memastikan program prioritas dapat berjalan sesuai dengan target RPJMD dan mendukung pencapaian misi ketiga dalam Panca Daya: Sulawesi Barat Sehat.

Dengan dukungan dari tenaga ahli dan seluruh jajaran Dinkes, diharapkan pembangunan kesehatan di Sulawesi Barat mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi bagian penting dalam mewujudkan Sulbar yang Maju dan Sejahtera.

Plt Kadinkes Sulbar Perkuat Kolaborasi Antar Bidang dalam Pembangunan Kesehatan

0
apel pagi yang dilaksanakan di halamandepan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Dalam apel pagi yang dilaksanakan di halamandepan  Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa (22/7), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan pentingnya penguatan kolaborasi lintas bidang dalam rangka mempercepat pencapaian target pembangunan kesehatan di Sulawesi Barat.

Apel yang dihadiri oleh seluruh jajaran staf Dinas Kesehatan ini menjadi momentum konsolidasi internal untuk memperkuat sinergi antar bidang, khususnya dalam menangani permasalahan stunting yang hingga kini masih menjadi tantangan serius. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Sulawesi Barat masih berada di angka 35,4%, jauh di atas rata-rata nasional.

“Stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga soal sanitasi, edukasi, akses pelayanan kesehatan, dan pola pengasuhan. Oleh karena itu, tidak cukup jika hanya ditangani oleh satu bidang atau satu sektor saja. Diperlukan kolaborasi aktif dari semua bidang dalam organisasi kita,” ujar dr. Nursyamsi dalam arahannya.

Penanganan stunting, lanjutnya, merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Dengan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, sektor kesehatan memiliki peran strategis untuk memastikan generasi masa depan tumbuh sehat dan cerdas,yang terurai dalam Misi Panca Daya

Plt Kadinkes juga mengajak seluruh jajaran untuk bekerja dengan semangat kolaboratif dan integratif, mengedepankan data, inovasi, dan pendekatan berbasis keluarga dalam setiap intervensi program.

“Kita semua harus menjadi bagian dari solusi. Bukan hanya menggugurkan kewajiban, tetapi bekerja dengan hati, menyatu dalam satu gerak membangun Sulbar yang sehat dan sejahtera,” pungkasnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat terus berkomitmen mendukung penuh program prioritas daerah melalui penguatan perencanaan, pelayanan kesehatan dasar, dan pemberdayaan masyarakat, utamanya di wilayah-wilayah dengan prevalensi stunting tinggi.

Plt Kadinkes Sulbar Hadiri Rapat Persiapan HKG ke-53 Tingkat Provinsi

0
Plt Kadinkes Sulbar Hadiri Rapat Persiapan HKG ke-53 Tingkat Provinsi

Mamuju, 21 Juli 2025 – Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim menghadiri rapat persiapan pelaksanaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 tingkat Provinsi Sulawesi Barat yang digelar di Lantai 3 Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Senin (21/7). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Barat, Ny. Harsinah Suhardi.

Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai hal teknis dan substansi acara puncak HKG yang akan menjadi momentum penting menunjukkan kekompakan dan peran nyata kader PKK dalam mendukung pembangunan, khususnya di bidang kesehatan, keluarga, dan pemberdayaan masyarakat.

“Momentum HKG ke-53 ini adalah simbol kekuatan kader PKK sebagai mitra strategis pemerintah. Bukan hanya mendukung program kesehatan keluarga, tetapi juga menjadi penggerak utama pembangunan berbasis keluarga di tingkat akar rumput,” ujar Ny. Harsinah Suhardi dalam sambutannya.

Plt Kadinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim menyampaikan komitmen Dinas Kesehatan untuk terus bersinergi dengan TP PKK dalam menjalankan program-program promotif dan preventif, seperti Posyandu, imunisasi, dan kampanye gizi keluarga.

Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, dalam berbagai kesempatan juga menegaskan bahwa TP PKK merupakan mitra penting dalam mewujudkan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera melalui pendekatan pembangunan yang berbasis keluarga.

Rangkaian kegiatan HKG ke-53 diharapkan tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga menguatkan kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat tercapainya tujuan pembangunan daerah.

Plt Kadinkes Sulbar Pimpin Apel Perdana, Tegaskan Kedisiplinan dan Kinerja sebagai Kunci Pembangunan Kesehatan

0
Plt Kadinkes Sulbar Pimpin Apel Perdana, Tegaskan Kedisiplinan dan Kinerja sebagai Kunci Pembangunan Kesehatan

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahin, memimpin apel pagi perdana bersama jajaran Dinas Kesehatan, Senin, 21 Juli 2025. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya kedisiplinan dan peningkatan kinerja sebagai pondasi utama dalam mendukung program-program pembangunan kesehatan di Sulawesi Barat.

“Pesan Gubernur, Pak Suhardi Duka sangat jelas perkuat fungsi pelayanan kesehatan, dan pastikan kita semua hadir dengan dedikasi dan integritas. Maka mari kita tunjukkan melalui kedisiplinan dan capaian kerja yang nyata,” ujar Nursyamsi di hadapan seluruh pegawai Dinas Kesehatan.

Dalam kesempatan tersebut, Nursyamsi Rahim juga menegaskan bahwa penanganan masalah kesehatan seperti stunting dan tuberkulosis (TB) akan menjadi prioritas utama,dari program lainnya yg akan saling berkaitan satu dengan lainnya. Kedua isu ini dinilai sebagai tantangan krusial yang harus ditangani secara terukur dan kolaboratif.

Arah kebijakan ini selaras dengan misi ketiga Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka, yakni “Membangun Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berkarakter.” Dinas Kesehatan, sebagai garda terdepan sektor pelayanan kesehatan, diharapkan mampu mendorong pencapaian visi tersebut melalui langkah-langkah konkret.

“Pembangunan daerah tidak akan berhasil jika sektor kesehatannya lemah. Karena itu, mari kita kawal bersama program-program prioritas ini demi masa depan Sulbar yang lebih sehat,” pungkas Nursyamsi.

Apel ini sekaligus menjadi momentum penguatan komitmen internal, sebagai langkah awal dalam membangun sinergi dan semangat baru di tubuh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

Dinas Kesehatan Sulbar Siagakan Tenaga Medis di Retret Pemerintah Provinsi

0
Dinas Kesehatan Sulbar Siagakan Tenaga Medis di Retret Pemerintah Provinsi

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyiagakan tenaga medis pada pelaksanaan Retret Pemerintah Provinsi Barat yang berlangsung di Markas Korem  142 Tatag, Mamuju. Kesiapsiagaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh peserta dalam kondisi sehat selama mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung selama sampai Ahad, 20 Juli 2025.

Retret yang memasuki hari kedua pada Jumat (19/7/2025) ini menjadi forum penting dalam menyelaraskan visi dan misi kepemimpinan Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) serta pejabat terkait lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Nursyamsi Rahim, mengatakan bahwa dukungan tenaga medis di lokasi retret merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi gangguan kesehatan peserta selama kegiatan berlangsung.

“Kami ingin memastikan seluruh peserta dalam kondisi prima, sehingga bisa mengikuti retret ini secara maksimal. Dinas Kesehatan menyiapkan tim kesehatan yang bertugas di lokasi untuk memberikan pertolongan pertama maupun konsultasi medis jika diperlukan,” ujar Nursyamsi saat ditemui di lokasi kegiatan.

Ia juga menekankan bahwa retret ini memiliki nilai strategis dalam memperkuat sinergi antarjajaran pemerintah daerah, sekaligus mempercepat pencapaian target pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang di gagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.

“Kami harap retret ini menjadi katalisator bagi percepatan pembangunan daerah. Kesehatan para peserta tentu menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan ini,” ujar kadinkes.

Pelaksanaan retret yang digelar secara intensif ini bertujuan mengonsolidasikan program kerja lintas sektor, sekaligus menyelaraskan langkah strategis pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Barat.

Dinkes Sulbar Fasilitasi Dukungan Kesehatan dalam Kegiatan Retret Pemprov

0
Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar turut mengambil peran penting dengan memfasilitasi layanan kesehatan bagi seluruh peserta

Menyusul pelantikan pejabat eselon II oleh Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan retret yang berlangsung selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 Juli 2025, bertempat di Markas Komando Resor Militer (Makorem) 142 Tatag, Mamuju.

Retret ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat solidaritas, integritas, dan sinergitas antar pejabat, sekaligus menjadi ruang refleksi untuk menyusun strategi percepatan pembangunan daerah.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar turut mengambil peran penting dengan memfasilitasi layanan kesehatan bagi seluruh peserta. Dalam rangka memastikan kondisi kesehatan para pejabat sebelum mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, dilakukan pemeriksaan kesehatan awal di Lantai 3 Kantor Gubernur.

“Tes kesehatan sedang berjalan. Semua pejabat yang memiliki risiko kesehatan tertentu akan mendapat perlakuan khusus. Pemeriksaan ini penting agar perlakuan selama retret bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing peserta,” ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim.

Dinkes Sulbar juga menyiapkan satu unit ambulans VIP lengkap, tenaga medis terdiri dari satu dokter umum dan dua perawat, serta paket obat-obatan yang siaga selama kegiatan berlangsung di Makorem.

Plt Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sulbar, Nursyamsi Rahim, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan merupakan bagian dari prosedur wajib sebelum kegiatan dimulai. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov Sulbar untuk menjadikan retret ini tidak hanya sebagai ajang penyegaran mental, tetapi juga menjaga kebugaran fisik para peserta.

Dinas Kesehatan menyatakan kesiapannya dalam mendukung penuh pelaksanaan retret, sebagai bagian dari kontribusi mewujudkan visi Sulawesi Barat yang Maju dan Sejahtera.

SDK Lantik dr. Nursyamsi R. Hamsah sebagai Plt Kadinkes Sulbar

0
SDK Lantik dr. Nursyamsi R. Hamsah sebagai Plt Kadinkes Sulbar

Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), resmi melantik sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka mutasi dan pengisian jabatan strategis. Salah satu nama yang dilantik adalah dr. Nursyamsi R. Hamsah yang kini dipercaya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

Pelantikan berlangsung di Lantai 3 Kantor Gubernur Sulawesi Barat, dan menjadi bagian dari rotasi kepemimpinan untuk memperkuat kinerja birokrasi. dr. Nursyamsi menggantikan drg. Asran Masdy yang kini mengemban amanah baru sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Barat.

Dalam sambutannya, Gubernur SDK menegaskan pentingnya profesionalisme, integritas, dan fokus dalam menjalankan tugas pemerintahan. “Pelantikan ini bukan sekadar pergantian posisi, tetapi momentum untuk bekerja lebih baik demi kemajuan Sulawesi Barat. Saya ingin para pejabat yang baru dilantik menjadi agen perubahan dan memberikan pelayanan yang berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nursyamsi R. Hamsah menyampaikan kesiapan dan komitmennya dalam mendukung visi-misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. *”Kami siap memperkuat program Sulbar Sehat yang menjadi salah satu Quick Wins Gubernur, sekaligus mendorong transformasi layanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas,” ujar dr. Nursyamsi.

Pergantian ini diharapkan membawa semangat baru dalam pembangunan sektor kesehatan di Sulawesi Barat yang tengah fokus pada peningkatan kualitas layanan dasar, penurunan angka stunting, dan penguatan sistem kesehatan daerah secara berkelanjutan.

 

Dinkes Sulbar bersama Dinkes Mamuju Dukung Upaya Penataan RS TK. III Punggawa Malolo

0
Dinkes Sulbar bersama Dinkes Mamuju Dukung Upaya Penataan RS TK. III Punggawa Malolo

Menindaklanjuti hasil Rapat Evaluasi Pemenuhan Kriteria Kelas Rumah Sakit oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 8 Juli 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Tim Kemenkes RI melaksanakan kegiatan evaluasi di RS TK. III Punggawa Malolo, Mamuju.

Evaluasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan seluruh rumah sakit di Indonesia memenuhi kriteria klasifikasi kelas yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan standar nasional. Dalam pelaksanaan evaluasi tersebut, RS TK. III Punggawa Malolo dinyatakan telah memenuhi standar klasifikasi Kelas D, khususnya dalam aspek jumlah tempat tidur total, tempat tidur intensif, serta ketersediaan ventilator.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menyampaikan bahwa kegiatan ini penting dalam rangka menjamin mutu dan keselamatan pelayanan di rumah sakit.

“Penilaian kelas rumah sakit bukan semata formalitas administratif, tetapi menyangkut langsung pada mutu pelayanan yang diterima masyarakat. Kami mengapresiasi RS TK. III Punggawa Malolo yang telah memenuhi standar kelas D, ini menunjukkan komitmen terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas,” ujar Asran.

Asran juga menambahkan bahwa penilaian ini menitikberatkan pada beberapa indikator penting, antara lain:

  • Jumlah tempat tidur disesuaikan dengan kelas RS, dihitung berdasarkan total keseluruhan tempat tidur di ruang perawatan, standar, VIP, perinatologi, ruang bersalin, isolasi, dan ruang intensif. Tidak termasuk tempat tidur di IGD, ruang rawat jalan, kamar operasi, dan intermediate ward.
  • Kewajiban memiliki tempat tidur intensif sebesar 10% dari total tempat tidur, dengan rincian 6% untuk ICU, RICU, ICCU dan 4% untuk ruang intensif lainnya seperti PICU, NICU, dan HCU.
  • Ketersediaan ventilator minimal 70% dari jumlah tempat tidur di ruang intensif seperti ICU, RICU, dan ICCU.

Dinas Kesehatan Sulbar berharap seluruh rumah sakit di wilayah provinsi terus melakukan pembenahan dan penyesuaian agar seluruh aspek pelayanan rumah sakit sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Kami akan terus mendampingi dan memfasilitasi rumah sakit untuk memenuhi kriteria kelas yang telah ditetapkan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan bagi masyarakat Sulawesi Barat,” pungkas Asran.

 

Kegiatan ini menjadi dukungan visi Misi ke 3 Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter melalui peningkatan akses layanan dan perlindungan jaminan kesehatan dengan indikator fayankes yang terakreditasi.

Kasus ISPA di Sulbar Capai 2.839 per Juni 2025, Pemprov Perkuat Layanan Puskesmas dan Edukasi Masyarakat

0
Kasus ISPA di Sulbar Capai 2.839 per Juni 2025, Pemprov Perkuat Layanan Puskesmas dan Edukasi Masyarakat

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus meningkatkan kewaspadaan dan penanganan terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang masih menjadi ancaman kesehatan serius, khususnya pada anak-anak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat hingga Juni 2025, tercatat total 2.839 kasus ISPA di seluruh kabupaten, dengan rincian Polewali Mandar 921 kasus, Majene  587 kasus, Mamuju Tengah 352 kasus, Pasangkayu  321 kasus, Mamuju 377 kasus dan Mamasa 281 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk segera membawa bayi atau balita ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika mengalami batuk atau kesulitan bernapas.

“Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan tata laksana sesegera mungkin sehingga tidak terjadi keterlambatan penemuan yang bisa memperberat penyakit dan berujung pada kematian,” ujar Asran.

Saat ini, sebanyak 98 Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Barat secara aktif melakukan penemuan kasus Pneumonia dan ISPA melalui kunjungan, deteksi dini, serta pelaporan kasus. Selain itu, berbagai program promotif dan preventif juga dijalankan, termasuk edukasi masyarakat, kampanye pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberian imunisasi, serta peningkatan akses layanan kesehatan dasar.

Upaya tersebut merupakan bagian dari implementasi Quick Wins Sulbar Sehat, salah satu prioritas pembangunan yang ditegaskan oleh Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, khususnya dalam peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama pemerintah 6 Kabupaten terus mendorong seluruh tenaga kesehatan di lini terdepan untuk memiliki kapasitas yang memadai dalam diagnosis dan penanganan ISPA dan TB Paru yang sering kali menunjukkan gejala serupa namun membutuhkan pendekatan berbeda.

Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kasus ISPA di Sulawesi Barat dapat terus ditekan, dan kualitas kesehatan anak-anak Sulbar semakin membaik.