
Tim Kerja TBC Kementerian Kesehatan bersama Tim Riset dan Pelatihan Respirasi Indonesia (RPRI) serta dr. Eliana Muis, Sp.PD selaku TAK Eksternal melakukan visitasi monitoring dan evaluasi kegiatan ONWARDS (Optimized Collaboration for Wide-scale Adoption of BPaL/M for DR TB in Indonesia) di Provinsi Sulawesi Barat.
Kegiatan visitasi ini bertujuan untuk memantau implementasi pengobatan BPaL/M pada pasien TBC Resistan Obat (TBC RO). Dalam kunjungan tersebut, tim melakukan visitasi ke RSUD Kabupaten Majene didampingi oleh Harsalim, Pengelola TB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Kamis 25 September 2025
Langkah ini sejalan dengan Visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera dengan Panca Daya untuk mewujudkan SDM unggul dan berkarakter yang digagas oleh Gubernur Sulawesi Barat Sujardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.
Penanganan TBC juga merupakan bagian dari visi bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas, di mana Presiden Prabowo Subianto menetapkan 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) / Quick Win, termasuk:
- Pemeriksaan kesehatan gratis,
- Menurunkan kasus TBC sebesar 50% dalam 5 tahun, dan
- Membangun rumah sakit lengkap dan berkualitas di tingkat kabupaten.
Meski demikian, masih terdapat sejumlah hambatan, khususnya di RSUD Kabupaten Majene, antara lain:
- RSUD belum mampu melakukan pemeriksaan TB XDR, sehingga sampel harus dikirim ke laboratorium rujukan di Provinsi Sulbar, yang mengakibatkan keterlambatan hasil pemeriksaan.
- Masih adanya stigma negatif terhadap TBC di masyarakat, sehingga sebagian pasien enggan didesentralisasi ke Puskesmas untuk melanjutkan pengobatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Nursyamsi Rahim menyampaikan bahwa “Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Kemenkes dan RPRI berkomitmen memperkuat layanan TBC, termasuk implementasi pengobatan BPaL/M untuk TBC Resistan Obat. Hambatan seperti keterbatasan pemeriksaan XDR dan stigma masyarakat harus segera kita atasi bersama, agar tidak menghambat pencapaian target penurunan kasus TBC sebesar 50% dalam lima tahun. Kami akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor, memperkuat jejaring rumah sakit dan Puskesmas, serta meningkatkan edukasi masyarakat. Harapan kami, Sulawesi Barat bisa menjadi daerah yang berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Bebas TBC 2030.”
