
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menerima kunjungan audiensi dari Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju, Burham Sidobejo pada Senin (19/5), di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pengawasan obat dan makanan di wilayah Sulbar. Salah satu fokus utama diskusi adalah meningkatkan efektivitas pengawasan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi, petugas farmasi di Puskesmas, serta organisasi profesi kefarmasian.
“Kami sepakat bahwa pengawasan obat dan makanan tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan sinergi yang kuat antarinstansi dan tenaga kesehatan di lapangan agar masyarakat terlindungi dari produk yang tidak memenuhi standar,” ujar Burham Sidobejo.
Dalam pertemuan ini juga dibahas rencana penyusunan Surat Edaran Gubernur Sulawesi Barat terkait pengendalian peredaran antibiotik dan penegasan Harga Eceran Tertinggi (HET). Edaran ini diharapkan menjadi pedoman resmi untuk seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan apotek di Sulbar dalam memastikan distribusi obat yang sesuai regulasi.
“Kami akan mengoordinasikan terlebih dahulu rencana edaran ini dengan Bapak Gubernur agar memiliki kekuatan regulasi yang kuat dan berdampak luas,” jelas dr. Asran.
Audiensi ini menjadi momentum penting dalam membangun komitmen bersama untuk mewujudkan pengawasan obat dan makanan yang lebih terpadu, akuntabel, dan berorientasi pada perlindungan kesehatan masyarakat Sulawesi Barat.