Pemeriksaan Dini Kehamilan, Cara Efektif Penurunan Kematian Ibu

0
880

Jumlah kematian ibu di  Provinsi Sulawesi Barat Pada tahun 2014 sebanyak 42 kematian. Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu secara garis besar dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan tidak langsung terkait kehamilan, persalinan dan nifas. Faktor yang berpengaruh lainnya adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS, TBC, sifilis dan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, gangguan jiwa maupun yang mengalami kekurangan gizi.

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan antenatal adalah cakupan K1 (kontak pertama) dan K4 (kontak 4 kali) dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi. Cakupan pelayanan antenatal di Provinsi Sulawesi Barat untuk K1 (94,2%) dan K4 (77,3%). Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 cakupan K4 Provinsi Sulawesi Barat 69,7%

Cakupan pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan 94,2%. hasil tersebut menunjukkan adanya kesenjangan dan masih ditemukan ibu hamil yang  tidak menerima pelayanan dimana seharusnya diberikan pada saat kontak dengan tenaga kesehatan. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama dengan lintas program terkait dan dengan adanya pelayanan antenatal terpadu yang melibatkan lintas program ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada ibu hamil di provinsi Sulawesi Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Achmad Azis berharap agar setiap ibu hamil  dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Oleh karena itu setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan sesuai standar termasuk deteksi kemungkinan adanya masalah/penyakit yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janinnya, lanjutnya.Menurutnya ada beberapa masalah/penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, pertumbuhan janin bahkan dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan yang dapat mengancam kehidupan ibu dan bayi serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin seperti kurang energi kronis, anemia gizi besi, kurang yodium, dan lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan juga mengharapkan agar Tenaga kesehatan dan lintas sektor dapat mendorong para ibu hamil untuk dapat melakukan Pemeriksaan Kesehatan minimal 4 kali dalam kehamilan dengan jangka Satu kali dalam trimester pertama (sebulan 14 minggu); Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28) dan Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke 36)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here