Komisi IX DPR RI lakukan Kunker di Sulawesi Barat

0
617

Senin, 21 Maret 2016 Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja masa reses persidangan III di Provinsi Sulawesi Barat. Kunjungan kerja yang dilaksanakan selama 3 hari ini akan melakukan beberapa agenda di antaranya rapat dengan mitra Kerja komisi IX, Bidang Kesehatan, BKKBN, BPJS, Ketenagakerjaan, BPOM, tenaga kerja
Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dalam sambutannya menceritakan tentang proses pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat sejak terbentuk  bebeberapa tahun lalu. Beberapa keberhasilan pembangunan Sulawesi Barat di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat yang pernah menembus angka 15% dan menjadi angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
Selain itu Gubernur Sulawesi Barat juga mengharapkan perhatian Komisi IX dalam pelaksanaan pembangunan yang yang menjadi Mitra Komisi IX. Selanjutnya DPR RI selaku komisi IX yang di wakili oleh Ketua Tim mengatakan bahwa pembangunan Sulawesi Barat telah Mengalami perkembangan yang pesat. Ketua Tim menceritakan bahwa Beberapa tahun lalu pernah ke Mamuju dan kondisinya saat ini telah mengalami perubahan pesat.

Gubernur Sulawesi Barat mengatakan Ketenagakerjaan dan Kesehatan menjadi Prioritas Pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat. Dalam Visi Misi Pembangunan Ketenagkerjaan berada pada Misi 2: Memperluas dan Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Ekonomi. Misi ini terfokus pada pengembangan sarana ekonomi vital yang memiliki dampak signifikan terhadap pengembangan agroindustri, industri pertambangan minyak, gas dan mineral serta volume perdagangan yang kesemuanya dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi secara berkualitas dan berkelanjutan yang dapat dinikmati berbagai unsur masyarakat.

Sedangkan Kesehatan berada pada Misi 3: Meningkatkan Akses, Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Kualitas Hidup. Misi ini terfokus pada upaya melaksanakan peningkatan kualitas kesehatan dan kualitas hidup terkait dengan pembentukan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berbagai upaya tersebut bermuara perbaikan kualitas hidup khususnya dengan memperkecil angka penduduk miskin dan pengangguran.

Permasalahan kesehatan masih menjadi tantangan bagi Provinsi yang bermotto Mellete di Attonganan ini di antaranya  : Masih tingginya Angka Kematian bayi dan Ibu; Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin, daerah tertinggal, terpencil, dan kepulauan; Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh.; Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular.; Sanitasi lingkungan yang masih rendah dan Belum terpenuhinya jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya manusia kesehatan dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi ketenagaan kesehatan.

Program-program strategis kesehatan di Sulawesi Barat antara lain peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, akses sanitasi dan air bersih promosi kesehatan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular. Untuk mempercepat realisasi penyerapan anggarannya dengan meningkatkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) dengan dibentuknya tim pengendali  yang secara bulanan melaporkan realisasi fisik dan anggaran.

 

Upaya- upaya yang dilakukan untuk penanggulangan kematian bayi dengan meningkatkan program dan kegiatan dengan metode pendekatan keluarga, meningkatkan  kapasitas sumber daya kesehatan khususnya dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam penanganan Bayi Baru Lahir, dan meningkatkan sarana-prasarana kesehatan antara lain pengadaan bidan kit untuk bidan desa, pemenuhan alat kesehatan di puskesmas khususnya peralatan persalinan.

Upaya upaya yang dilakukan untuk penaggulangan kasus gizi buruk dan kurang khususnya stunting di Sulawesi barat dengan penguatan program dan kegiatan PMBA (Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak) kerjasama dengan Tim Penggerak PKK, Pemantauan Status Gizi,  dan meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sector penanggulangan Gizi masyarakat. dan  pemerintah propinsi Sulawesi Barat untuk sementara menggodok Rencana Aksi Daerah (RAD) Pangan dan Gizi.

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan akses jamban sehat dan air bersih dengan strategi meningkatkan Pemicuan Jamban Sehat (PJS), khususnya pemanfaatan Dana Desa Untuk Kesehatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here