Cuci tangan dengan sabun

0
915

Meski mencuci tangan dengan sabun telah dilakukan banyak orang, namun baru sedikit yang melakukan aktivitas tersebut pada saat-saat penting, seperti setelah menggunakan toilet, setelah membersihkan kotoran anak, dan sebelum menangangi makanan. Sebagaimana diketahui bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun terutama pada saat-saat penting, yaitu setelah buang air dan sebelum memegang makanan membantu mengurangi risiko terkena diare lebih dari 40 persen dan infeksi saluran pernapasan hampir 25 persen (Cochrane Library Journal, 2007).

Cuci tangan dengan sabun merupakan cara sederhana dan murah untuk menahan virus ISPA dan pandemi flu. Kajian terhadap 51 riset di Inggris yang dipublikasikan dalam British Medical Journal 2007 menguatkan hal tersebut. Disebutkan bahwa cuci tangan lebih efektif dibanding obat dan vaksin untuk menghentikan flu. (Cochrane Library Journal, 2007).

Puluhan penyakit yang ditularkan lewat tangan yang kotor bisa dicegah dengan cuci tangan. Diare sendiri telah membunuh dua juta anak balita setiap tahun dan menjadi penyebab kematian balita nomor dua. Angka itu sebenarnya bisa diturunkan hingga separuh jika kita mengajarkan kebersihan diri sejak dini dengan membiasakan cuci tangan dengan sabun.

(Handrawan Nadesul, 2007﴿ Data dari Taman Kanak-kanak (TK) Siwi Peni untuk mengetahui kebiasaan anak yang berjumlah 64 diperoleh data bahwa anak yang jarang mencuci tangan 18,75%, mencuci tangan 28,12% yang tidak sama sekali 31,25%, dan disaat ada pemeriksaan anak didik yang tidak mau ataupun tidak hadir berjumlah 21,88%. Kebiasaan buruk dengan tidak mencuci tangan atau jarang mencuci tangan ini menyebabkan gangguan pada pencernaan anak. Tercatat pada Bulan Mei 2010, terdapat 7 anak yang tidak masuk sekolah karena sakit. Berdasarkan surat keterangan dokter yang ditujukan ke sekolah sebagai surat ijin tidak masuk, 3 diantaranya menderita sakit diare.Sejak tahun 2008, Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa menyerukan perlunya peningkatan praktek higiene dan hanitasi di seluruh dunia dan sejak itu, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia diperingati secara global setiap tanggal 15 Oktober lalu.

Melalui Hari CTPS ini diharapkan peran semua pemangku kepentingan untuk: menyelenggarakan kegiatan CTPS secara serentak pada tanggal 15 Oktober setiap tahun; menyelenggarakan kegiatan lanjutan dalam rangka sosialisasi dan kampanye CTPS melalui berbagai kegiatan nyata di masyarakat; dan menyediakan sarana CTPS yang disertai dengan kampanye perilaku higienis lainnya di masyarakat, sekolah, dan tempat umum seperti bandara, pelabuhan, terminal, stasiun, tempat wisata, dan pasar.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat sejak tahun 2009 telah melaksanakan kampanye CTPS di Kabupaten se Sualwesi Barat, tahun 2009 dilakukan kampanye CTPS di SDN 001 Mamuju, tahun 2010 dilaksanakan sosialisasi CTPS di arena Pameran Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat langsung diperagakan oleh Bapak dan Ibu Gubernur (Anwar Andan Saleh dan Ny. Anggraeny Anwar).

Tahun 2012 dilkakukan pencanangan CTPS di SD Negeri di Kecamatan Bambaira Kab. Mamuju Utara, dan diawal tahun ini tepatnya tanggal 3 Maret 2014.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here